Sebuah kritik pada sebagian pemikiran orang syiah.
Oleh : Armansyah
Perseteruan antar sahabat dimasa lalu, pada hakekatnya telah menjadi fakta sejarah yang tidak mungkin dihindarkan atau ditutup-tutupi. Melakukan kajian dan kritik terhadap mereka dari sisi ilmiah sama sekali bukan hal yang terlarang apalagi berdosa, terutama jika kita memang ingin obyektif dan mencari kebenaran sesungguhnya.
Kita tidak perlu berlebihan dalam menyikapi semua kritik dan kajian pada generasi pertama tersebut seolah mereka adalah kaum untouchable persons. Mereka juga adalah manusia biasa, sama seperti kita dan orang lain diluarnya. Kedekatan mereka pada Rasulullah, kesatu jamanan mereka dengan Rasul tidak harus lalu ditaklidkan dengan sifat pembenaran diri pada mereka dalam segala sesuatunya. Hal yang saya percaya, mereka sendiri tidak menyukainya.
Maksud saya dengan sahabat disini tentunya adalah orang-orang yang dianggap sebagai sahabatnya Nabi Muhammad SAW. Siapapun itu adanya. Entah mereka itu 4 khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali) maupun individu lain diluar mereka.
Para Nabi saja diceritakan secara jelas didalam al-Qur'an, kerap berbuat hal-hal yang bersifat khilaf dalam kapasitasnya sebagai manusia biasa yang normal. --dalam artian, kesalahan ini tidak ada kaitannya dengan posisi mereka sebagai Rasul atau duta Allah pada manusia untuk menyampaikan wahyu.