Tuesday, January 9, 2018

Mengenal cara kerja media sosial (panduan untuk mca)

Jadi begini... pernahkah anda memposting sebuah item tertentu yang akan dijual di facebook lalu dalam waktu sepersekian milidetik facebook secara otomatis menandai posting anda sebagai posting jualan? Begitu juga ketika kita memposting suatu status mengandung kata-kata yang "dianggap" menyalahi aturan facebook lalu status kita itu dianggap spam dan tak bisa diposting di timeline? Padahal mungkin buat kita kata-kata itu sah-sah saja dan sesuai norma keagamaan maupun konstitusi dinegara kita, misalnya tag 3LG38T (baca : perilaku jahannam kaum Nabi Luth).

Dilain kesempatan anda mungkin pernah pula memposting sebuah video yang mengandung content musik dari artis tertentu dan youtube otomatis mengetahui apa nama musik tersebut, siapa artisnya serta apa nama studio rekamannya. Anda selanjutnya dianggap oleh youtube telah melanggar copyright. Semuanya lagi-lagi hanya dalam waktu sepersekian milidetik pasca ia kita upload.

Terakhir, di Instagram. Kita upload meme tertentu eh IG pun mendadak tahu meme apa itu. Jika dianggap gambar itu memiliki sesuatu yang dianggap melanggar peraturannya maka seperti youtube dan facebook, posting anda inipun akan di banned.

So bagaimana facebook, youtube dan instagram tahu apa yang kita upload dalam tempo yang sangat singkat? Taklah mungkin dibalik layarnya duduk para operator masing-masing media sosial nongkrongin akun-akun yang berjumlah jutaan manusia tersebut, khan? logika sajalah.

Seluruh cases ini didalam ilmu informatika, wabil khusus ilmu pemrograman komputer dikenali dengan algorithma. Yaitu skema tertsruktur tertentu yang telah didesain sedemikian rupa alurnya sehingga dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh manusia. Algorithma inilah yang nantinya setelah dipadukan dengan koding-koding bahasa pemrograman lalu ditanamkan kedalam chip dapat membuat sebuah mesin seolah memiliki kecerdasan buatan (Artifficial Intelligence alias AI).

Itulah yang digunakan oleh Facebook, Instagram dan Youtube. Ini juga yang ada dibalik mesin 2T yang sekarang sedang heboh.

Didalamnya juga sudah dipasang filter kata yang nantinya akan disimpan kedalam database tertentu sehingga manakala sebuah posting ditemukan match dengan kata-kata didalam database tersebut, mesin ini secara otomatis menandainya sebagai sebuah pelanggaran rules of the game mereka.

Kami para programmer sudah tak asing dengan permodelan klasik kata-kata ini. Secara prinsipnya pola kerja pemfilteran ini sama seperti anda mengetikkan suatu keywords di google, yahoo dan bing. Setelah anda tekan enter, kata yang anda input dikolom pencarian akan segera diproses oleh koding pemrograman yang telah dibekali algorithma bagus sehingga apapun temuan didatabase mereka yang mendekati apalagi persis sama dari keyword anda tadi akan langsung ditampilkan.

Lantas apakah tak ada cara untuk menghindari hal demikian?

Tenang... kami di dunia komputer selalu punya prinsip diatas langit selalu ada langit. Selama teknologi itu ciptaan manusia, tentu ada sisi lemahnya. Tinggal lagi how to find it.

Tentu anda sudah faham pula bila didunia perkomputeran ada yang disebut virus dan anti virus. Nah, sekuat apapun algorithma yang ada dalam sebuah anti virus, si programmer jahat akan terus mencari sisi lemahnya sehingga virus yang ia buat dapat mengelabui anti virus tadi. Makanya dijagad software akan anda temui ratusan anti virus dari berbagai vendor termasuk anti virus lokal. Kenapa? sebab setiap anti virus punya keterbatasan algorithma. Terkadang anti virus A tidak mampu mengenali virus X, anti virus B bisa namun tak mampu membersihkan virus tadi. Eh anti virus C bisa mengenali dan bisa membersihkannya.

Again... keterbatasan algorithma. Sisi lemah si programmer.

Lalu kembali lagi pada kasus mesin 2T.... hehehe, saya menyebutnya sami mawon. Tak ada ciptaan manusia yang sempurna. InsyaAllah kedepan kita coba bahas dan explore ini one by one ya.

Tetap setia pantengin status-status saya. Termasuk iklan komersial herbalnya, travelnya dan lain-lain ya hahaha.... namanya juga usaha.

Bumi Palembang Darussalam,
08 Januari 2018

Armansyah, S.Kom, M.Pd
Dosen & Praktisi IT

No comments:

Post a Comment