Menjawab Hambran Ambrie
Oleh : Armansyah
Cat : HA = Hambran Ambrie ; AR = Armansyah
-----------------------------------------------------------------------
HA :
DARI PENULIS:
Begitu besar kasih Allah akan hamba-Nya yang bersaksi ini, tidak dapat
saya lukiskan dengan kata-kata, maupun didalam tulisan secara sempurna.
Mungkin lebih dari 40 tahun saya telah menyangkal ke-llahi-an Yesus
Kristus. Tetapi begitu besar Kasih Allah saya diselamatkan untuk
mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi itu. Allah sudah
pilihkan buat saya ''Hidup Baru Dalam Kristus''. dan karenanya sebagai
tanda pengucapan syukur, saya buatlah kesaksian ini.
Saya megahkan kesaksian ini, bukanlah disebabkan kecerdasan saya juga
bukan karena kepintaran saya memahami Alkitab, juga bukanlah disebabkan
bujukan orang lain; tetapi saya bermegah, disebabkan Allah Yang Maha
Kasih akan keadilan dan kebenaran itu telah menjemput saya untuk menjadi
pengikut Kristus, satu-satunya jalan untuk menuju kepada kebenaran dan
Hidup Yang Kekal.
Sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kis. 4:12).
Haleluya.
Hormat dan salam kasih
Penulis:
Hamran Ambrie
AR :
Segala puji untuk Allah, Tuhan bagi kerajaan langit dan bumi .... Tuhan yang Rahmat dan Berkat-Nya tidak terbatasi oleh sekat-sekat yang menghalangi kepada tujuan-Nya. Dia-lah Allah dengan segala kesucian atas diri-Nya, Allah yang bersih dari kemakhlukan, Allah yang tidak pernah memiliki serikat, tidak juga pernah memiliki istri maupun anak dalam wujud, sifat, khayalan maupun penafsiran seperti apapun.
Saya bersyukur telah diberi kesempatan oleh Allah untuk mereguk indahnya Islam dan mengecap nikmatnya berdekatan dengan-Nya, baik secara akal rasio indrawi maupun secara batiniah, nafs dan ruh.
Saya bukanlah siapa-siapa dibandingkan Hambran Ambrie yang pengalaman organisatorisnya begitu banyak, sayapun bukan seorang kyai yang hafidz al-Qur'an dan menguasai begitu banyak hadis maupun tafsirnya, tetapi saya hanyalah seorang Muslim yang " kebetulan " disapa Allah dan mendapat " percikan setetes ilmu-Nya " untuk menjawab tuntas semua tuduhan maupun isyu-isyu yang sudah dihembuskan oleh Hambran Ambrie ditengah-tengah umat Islam Indonesia.
Bila tujuan Hambran Ambrie adalah mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi sebagaimana diutarakannya dibagian atas, saya justru tidak terlalu memandang penting akan keabadian hidup yang notabene baru sebatas dogma diatas kertas itu. ; Ini bukan bentuk penyangkalan mengenai hakekat hidup sesudah mati, akan tetapi dalam pemandangan saya, tujuan hidup yang ingin dicapai oleh Hambran Ambrie tersebut hanya menjadi sebuah metafora ataupun imajinasinya belaka, tujuan hidup seperti ini tidak lain adalah sebuah bentuk ke-egoisan diri yang berusaha menjadikan wujudnya kekal sebagaimana halnya Tuhan.
Tidak ...
Tujuan akhir hidup saya bukanlah kehidupan sorgawi yang kekal ....
Sebab memang sorga dan neraka bukan sesuatu yang kekal abadi ....keduanya adalah nisbi, keduanya bukan tujuan ....
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. -Qs. 11 Huud : 108
Itulah kita, selalu diliputi oleh angan-angan untuk selalu menjadi sesuatu yang abadi, sesuatu yang tidak pernah pudar, sesuatu yang bisa eksis melewati batasan ruang dan waktu, padahal yang demikian hanyalah bagi Allah saja.
Tujuan hidup yang sebenarnya adalah menggapai keridhoan Tuhan ...
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam -Qs. al-An'am 6:162
Surga dan neraka hanya sebuah konsekwensi atas perbuatan kita terhadap sistematika yang sudah ditentukan-Nya, Dia berkenan membagi sedikit keabadian diri-Nya kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya akan tetapi bagaimanapun juga yang Maha Abadi, yang Alpha dan Omega tetaplah Dia. Pada saatnya, keabadian yang Dia berikan itu akan Dia ambil kembali.
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin ... - Qs. 57 al-Haadid : 3
Karena itu tepat kiranya apa yang dinyanyikan oleh Chrisye dalam lagunya : Jika surga dan neraka tidak pernah ada apakah kita masih mau taat kepada-Nya ? atau jika surga dan neraka tidak pernah eksis, apakah kita masih mau berbuat baik dan menebarkan kebenaran Tuhan ... ? atau kita justru saling berbuat keonaran, menyebarkan keserakahan, kesombongan, kekejian dan sebagainya ?
Jika semua perbuatan baik yang sudah kita lakukan hanya mengharap surga dan kehidupan kekalnya, maka kita sama seperti seorang kuli atau buruh ataupun karyawan yang bekerja demi upah ... kita tidak lebih dari sekedar robot ... padahal Allah menjadikan surga dan neraka hanya sebagai pemicu semangat agar kita bisa bersikap ikhlas dalam beribadah dan menebarkan kebaikan kepada orang lain ...
Hambran Ambrie juga menyatakan bahwa keselamatan hanya ada jika seseorang mau menjadi pengikut Kristus dalam pengertian menerima sifat ke-ilahian Yesus ... ini sebuah pernyataan yang subjektif dan naif serta secara historis bertentangan dengan semua hakekat pengutusan para Nabi dan Rasul sebelumnya sebagaimana yang tertuang dalam kisah-kisah pada Perjanjian Lama dimana sosok Yesus dalam perwujudan phisiknya baru ada setelah ia dilahirkan oleh Maria jauh hari pasca kenabian Abraham, Musa, Daud dan sebagainya.
Dalam hal ini, al-Qur'an jauh lebih realistis dibandingkan teori keselamatan yang ada dalam teologi Kristen tersebut ...
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) meereka bersedih hati. -Qs. 2 al-Baqarah: 62
Alhamdulillah wala ilaaha illallah ....
- Armansyah
HA :
Saya mengaku percaya akan kebenaran Alkitab dan Jesus Kristus Anak Allah, Tuhan dan Juru selamat umat manusia, adalah melalui (atau disebabkan) Al--Quran. Sungguh ajaib! Tetapi memang demikianlah sebenarnya.
Saya mendapatkan kebenaran ajaran Kristen ini, sama sekali bukanlah disebabkan kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab terlebih dahulu. Juga tidak disebabkan penerangan para pendeta atau penginjil manapun. Hal ini dapat dimaklumi, karena saya sendiri tadinya adalah seorang Muslim, anggota/pengurus Muhammadiyah, mubaligh Islam. Dalam tahun 1947 saya adalah salah seorang pelopor/Ketua Kongres Um-mat Islam se- Kalimantan di Amuntai, bersama-sama dengan saudara K.H. Idham Chalid. Dalam tahun 1950-51, adalah sebagai Imam Tentera Pusroh Islam Angkatan Darat di Banjarmasin dengan pangkat Letnan-II. Juga sebagai
penulis Muslim dalam pelbagai majalah Islam antara lain: Mingguan Adil di Solo, Mingguan-Risalah Jihad di Jakarta, Mingguan Anti Komunis di Bandung, dan lain-lain. Lebih dari itu, saya adalah juga salatl seorang Anti Kristen yang agresif sejak tahun 1936 di Muara Teweh Barito);
hingga tahun 1962 termasuk salah seorang bersimpati untuk mendirikan Negara Islam di Indonesia, yang sekaligus bermakna Anti Kristen. Karena itu tidal lah mungkin sama sekali bagi saya untuk dapat memahami isi Alkitab itu secara baik dan wajar. Alkitab, memang sudah saya miliki sejak tahun 1936, Saya membaca Alkitab bukanlah untuk mencari kebenarannya, melainkan hanya untuk mencari ayat-ayat .yang dapat menunjang pendirian saya sebagai seorang Muslim yang Anti Kristen, untuk menyerang iman Kristen itu sendiri.
Sampai berumur 40 tahun, saya adalah penghujat Jesus Kristus. Saya tidak percaya bahkan menolak ke-Ilahi-an Jesus Kristus itu sebagai Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat. Pelbagai cara yang sudah saya lakukan untuk menghinakan menolak kebenaran Jesus Kristus.
AR :
Latar belakang kehidupan seseorang tidak bisa dijadikan jaminan ataupun parameter utama dalam menentukan sejauh mana tingkat kedalaman ilmu agama ataupun keimanan serta kebesaran jiwa orang tersebut.
Bisa saja seorang yang tadinya hidup sebagai penjahat besar, pembunuh, pemabok, perampok dan lain sebagainya tiba-tiba sadar dan berbalik menjadi seorang alim, entah itu kyiai atau pendeta atau semacamnya. Demikian juga sebaliknya, tidak tertutup kemungkinan seseorang yang berangkat dari latar belakang pesantren, hafidz quran, menjadi ketua yayasan Islam anu dan anu lalu secara serta merta dijustifikasi sebagai seorang yang memiliki ilmu agama tinggi atau memiliki hubungan dekat dengan Allah.
Bukti nyata atas diri Hambran Ambrie sendiri, dia seperti pengakuannya memiliki banyak sekali pengalaman dalam berbagai ormas Islam ... tetapi lihatlah kembali, yang ada dihatinya hanyalah kebencian demi kebencian kepada orang-orang Kristen dan berusaha terus melakukan hujatan demi hujatan kepada mereka dengan teori " menyerang dengan meminjam tenaga lawan " yaitu menghina melalui ayat-ayat Bible sendiri.
Padahal ini bukanlah sikap seorang Muslim sejati ....
Dalam bersosialisasi dengan orang lain, apalagi kita ini tinggal dalam masyarakat yang majemuk maka sangat tidak bijak untuk bersikap kasar dalam menjalin komunikasi atau berinteraksi satu dengan yang lainnya, sekalipun itu kepada orang yang akidahnya berbeda dengan diri kita.
Ada etika dan tata krama tertentu yang harus kita pegang dalam berhubungan dengan individu lainnya dan ini adalah merupakan tuntunan yang benar dari Allah dan Rasul-Nya ...
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan diantara mereka sahabat hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawanlah dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun diantara mereka sebagai sahabat, dan jangan (pula) sebagai penolong, kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. - Qs. 4 an-Nisaa' 89-90
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. - Qs. 8 al-Anfaal : 61
Bersikap ketus, tidak tenggang rasa antar sesama manusia, bukan ajaran dari para Nabi dan bukan juga ajaran hidup yang benar ...
Justru dari titik paling kecil ini saja sudah semakin membuka jati diri seorang Hambran Amrie sebagai orang yang sama sekali belum paham akan ilmu agama, yang ada dikepalanya hanyalah kebencian dan kebencian kepada orang lain, pokoknya bila orang itu tidak sejalan dengan dirinya, tidak mau ikut pemikirannya, menolak bergabung dengan kelompoknya, maka dia itu harus dikerasi dan tidak berlaku prinsip lemah lembut atau tata krama pergaulan sehat sebagaimana yang disampaikan oleh al-Qur'an.
Sungguh bertolak belakang sekali dengan sikap Rasul yang senantiasa tersenyum, lapang dada dan berjiwa besar menghadapi perbedaan yang ada diantara para sahabatnya dan bahkan kepada para musuhnya sekalipun.
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. -Qs. al-Ma'idah 5:8
Hambran Ambrie menyebutkan bahwa sampai umurnya 40 tahun dia adalah penghujat Yesus, padahal Nabi Muhammad Saw sendiri dalam berbagai pernyataannya baik yang diabadikan dalam al-Qur'an maupun melalui hadis-hadisnya begitu menghormati sosok Yesus dan tidak pernah melakukan penghujatan kepada beliau as sehingga kelakuan dari Hambran Ambrie dalam hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diteladankan oleh " bekas Nabinya " sendiri, pantas saja akhirnya dia malah berbalik menjadi kafir.
InsyaAllah bersambung ...
Wassalam.,
Armansyah
Ngetest doang
ReplyDeleteSaudara Katakan..
ReplyDeleteBila tujuan Hambran Ambrie adalah mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi sebagaimana diutarakannya dibagian atas, saya justru tidak terlalu memandang penting akan keabadian hidup yang notabene baru sebatas dogma diatas kertas itu. ; Ini bukan bentuk penyangkalan mengenai hakekat hidup sesudah mati, akan tetapi dalam pemandangan saya, tujuan hidup yang ingin dicapai oleh Hambran Ambrie tersebut hanya menjadi sebuah metafora ataupun imajinasinya belaka, tujuan hidup seperti ini tidak lain adalah sebuah bentuk ke-egoisan diri yang berusaha menjadikan wujudnya kekal sebagaimana halnya Tuhan.
Tidak …
Tujuan akhir hidup saya bukanlah kehidupan sorgawi yang kekal ….
Sebab memang sorga dan neraka bukan sesuatu yang kekal abadi ….keduanya adalah nisbi, keduanya bukan tujuan ….
"Demikian Tulis Sdr.Armansyah"
Jawab saya..
Bolehkah saudara tunjukkan kpd saya, bagian mana dari kesaksian "Hamran Ambrie" diatas yg Menyatakan "TUJUAN HIDUPNYA" adalah "Mendapatkan kehidupan yang kekal di alam sorgawi"
Karena saya sebagai pembaca, sama sekali tidak melihat adanya pernyataan tsb. "seperti yg sdr tulis"
Kolose 1:16b " Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia "
Karna tidak seorangpun dari orang kristen mengatakan ! bahwa "TUJUAN HIDUP" orang kristen adalah "Untuk mendapatkan kehidupan yg kekal di alam sorgawi" Alkitab-pun tidak mengatakan.. demikian"
KECUALI, atas kesimpulan sdr sendiri !
Saudara mengatakan pula..
Latar belakang kehidupan seseorang tidak bisa dijadikan jaminan ataupun parameter utama dalam menentukan sejauh mana tingkat kedalaman ilmu agama ataupun keimanan serta kebesaran jiwa orang tersebut.
Bagaimana dgn saudara sendiri "Armansyah"
yg mengutip "Hambran ambrie" hanya berdasarkan "Sebagian" kesaksiannya saja dan latar belakang. "Yg sdr ketahui saja" , tanpa melakukan penyelidikan yg benar dan tepat. lalu mencocokkannya dgn definisi yg sdr buat sendiri..menurut sudut pandang islam.
Saran:
Perlu sdr sadari bahwa dalam "Memahami" ajaran kristen tidaklah perlu sdr pahami menurut ajaran islam. Karena tidaklah mungkin dapat sdr wujudkan dgn
wajar. Kecuali, kl sdr sendiri mau mempelajari ajaran kristen dengan benar (menurut sudut pandang kristen), dan bukan karna Islam atau al-Qur’an
Sama saja dengan mengajar orang indonesia, dgn menggunakan bahasa malaysia..
walaupun sdr katakan mengerti.. tp mengerti dalam "konteks" bahasa indonesia bkn dalam bahasa malaysia, karna memang berbeda.
"Saudara akan dapat membedakan dua buah mangga, yg satu itu lebih manis dari yg lain, kalau memang saudara mencicipinya kedua mangga itu dengan sempurna."
Hambran Ambrie ,..
ReplyDeletebiarlah dia mengalir menurut kata hatinya..karena tongkat yg dia bawa telah patah karena imannya sendiri.
segala tindak perbuatannya akan dia pertanggungjawabkan
sendiri dihadapan ALLAH SWT.
Semoga ALLAH SWT memberi hidayah dan rahmat pd dia
supaya dia bisa kembali kejalan yang lurus dan benar.
TIADA TUHAN YANG PANTAS DISEMBAH SELAIN ALLAH SWT..ALLAH YANG MAHA ESA....MUHAMMAD SAW ADALAH UTUSAN ALLAH SWT.....
[...] 37. Menjawab Hambran Ambrie [...]
ReplyDeleteBAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN...,
ReplyDelete