Oleh : Armansyah
Cat : HA = Hambran Ambrie ; AR = Armansyah
-----------------------------------------------------------------------
HA :
Saya mengaku percaya akan kebenaran Alkitab dan Jesus Kristus Anak
Allah, Tuhan dan Juru selamat umat manusia, adalah melalui (atau
disebabkan) Al--Quran. Sungguh ajaib! Tetapi memang demikianlah
sebenarnya.
AR : Apa yang ditulis oleh HA diatas mengingatkan saya pada apa yang pernah ditulis pula oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya mengutip pendapat Ibnu Abbas sebagaimana terdapat dalam buku Penyimpangan dalam penafsiran al-Qur'an Karya DR. Muhammad Husein Adz-Dzahabi terbitan CV. Rajawali hal 4 :
Ada 4 tema pokok dalam tafsir al-Qur'an :
1. Yang dapat dipahami oleh orang yang menguasai bahasa Arab
2. Yang dapat dipahami oleh orang bodoh
3. Yang dapat dipahami oleh para ulama ( orang berilmu -AR )
4. Yang dapat dipahami oleh Allah semata
Nah, dalam hal ini maka mau tidak mau saya harus menggolongkan HA kedalam kelompok orang yang ke-2, apalagi al-Qur'an sendiri juga jelas mengatakan :
Dengan itu banyak orang yang telah tersesat, dan dengan itu (pula) banyak orang yang mendapat petunjuk. Tidak tidak ada yang tersesatkan kecuali mereka yang fasik, -Qs. al-Baqarah 2:26
Seseorang bisa saja hapal al-Qur'an 30 Djuz dengan baik, fasih dan tepat dalam hal tajwid dan seseorang itu pun bisa saja pula hapal ribuan hadis yang ada dalam berbagai kitab para perawi tetapi itu tetap bukan jaminan bahwa dia mampu memahami al-Qur'an secara benar, toh se-ekor beo pun bisa diajari menghapal sesuatu tanpa sang beo itu sendiri harus mengerti apa yang dia hapalkan.
Demikian.
HA :
Saya mendapatkan kebenaran ajaran Kristen ini, sama sekali bukanlah
disebabkan kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab terlebih
dahulu. Juga tidak disebabkan penerangan para pendeta atau penginjil
manapun. Hal ini dapat dimaklumi, karena saya sendiri tadinya adalah
seorang Muslim, anggota/pengurus Muhammadiyah, mubaligh Islam. Dalam
tahun 1947 saya adalah salah seorang pelopor/Ketua Kongres Um-mat Islam
se- Kalimantan di Amuntai, bersama-sama dengan saudara K.H. Idham
Chalid. Dalam tahun 1950-51, adalah sebagai Imam Tentera Pusroh Islam
Angkatan Darat di Banjarmasin dengan pangkat Letnan-II. Juga sebagai
penulis Muslim dalam pelbagai majalah Islam antara lain: Mingguan Adil
di Solo, Mingguan-Risalah Jihad di Jakarta, Mingguan Anti Komunis di
Bandung, dan lain-lain.
AR :
Sekali lagi saya cukup kagum dengan pengalaman organisatoris HA, tetapi sayang semua itu tidak di-ikuti dengan kedewasaan berpikir maupun ilmu yang luas, karena pada akhirnya dia harus mencampakkan akal sehatnya dibalik semua doktrin yang sama sekali tidak bisa dijelaskan oleh akal sehatnya itu sendiri. HA hanya menjatuhkan dirinya kelembah kebodohan dibalik semua pergaulannya dengan orang-orang yang berilmu agama tinggi. Tidak ada beda dengan fenomena Abu Jahal dimasa kenabian dahulu.
HA :
Lebih dari itu, saya adalah juga salatl seorang
Anti Kristen yang agresif sejak tahun 1936 di Muara Teweh Barito);
hingga tahun 1962 termasuk salah seorang bersimpati untuk mendirikan
Negara Islam di Indonesia, yang sekaligus bermakna Anti Kristen.
AR :
Mendirikan negara Islam bukan berarti harus anti kepada agama Kristen, inilah yang salah dari pemikiran seorang Hambran Ambrie !
Betapa picik dan bodohnya pemikiran seperti itu, HA jelas bukan orang yang berilmu dalam masalah ini, baginya Islam itu memang menakutkan bagi pemeluk ajaran lain diluarnya. Sekali sebuah negara sudah bersyariatkan Islam maka yang lain harus ikut kepada Islam, semuanya harus tunduk pada syariat Islam.
Tidak demikian !
Dijaman Nabi dan ke-4 khalifah beliau dahulu, negara Madinah bisa berdiri dengan bersyariatkan Islam tanpa harus memberangus ajaran agama lain yang ada ditengah masyarakat. Ditengah mereka hidup ajaran Yahudi, ditengah mereka juga hidup ajaran Nasrani, Majusi dan lain sebagainya. Sebagai sebuah perbandingan saja, ketika Yerusalem ditaklukkan oleh Persia dibawah pimpinan Choroes II pada tahun 614 semua gereja dihancurkan oleh mereka dan semua rakyat ditindas dengan kejam tetapi ketika tahun 637 pasukan Umar bin Khatab menaklukkan kekuasaan Roma dan merebut Yerusalem, semuanya terjadi dengan damai bahkan antara uskup Yerusalem dan Umar terjalin persahabatan yang baik. Hak rakyat disana baik yang muslim atau kafir dilindungi, orang Yahudi dan Nasrani bebas melakukan syariat mereka sementara Muslim pun demikian.
HA :
Karena itu tidal lah mungkin sama sekali bagi saya untuk dapat memahami
isi Alkitab itu secara baik dan wajar. Alkitab, memang sudah saya miliki
sejak tahun 1936, Saya membaca Alkitab bukanlah untuk mencari
kebenarannya, melainkan hanya untuk mencari ayat-ayat .yang dapat
menunjang pendirian saya sebagai seorang Muslim yang Anti Kristen, untuk
menyerang iman Kristen itu sendiri.
AR :
Apa yang sudah dilakukan oleh Sdr. Hambran Ambrie terhadap Bible atau alkitab sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang alim atau orang yang berpendidikan tinggi sangat tidak sesuai dengan pengalaman organisatorisnya yang tinggi, sebab Islam sendiri mengajarkan agar kita harus bisa menata jiwa ini dengan bersih, baik sangka ( Khusnudzzon ) serta bersikap obyektif ( adil, jujur, terbuka ) baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain termasuk kepada mereka yang berseberangan keyakinan dengannya.
Sikap HA terhadap alkitab dengan mencari-cari pembenaran disana atas klaim-klaim Islam maupun tujuannya menyerang keyakinan orang lain yang berimplikasi kepada kepribadiannya malah meragukan otoritas kebenaran mutlak dari al-Qur'an dan ini tidak bisa dibenarkan.
"Kebenaran itu adalah dari Tuhan-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." (Qs. Al-Baqarah 2:147)
"Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka manfa'atnya bagi diri sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya."
(Qs. Al-An'am 6:104)
HA :
Sampai berumur 40 tahun, saya adalah penghujat Jesus Kristus. Saya tidak
percaya bahkan menolak ke-Ilahi-an Jesus Kristus itu sebagai Anak Allah,
Tuhan dan Juruselamat. Pelbagai cara yang sudah saya lakukan untuk
menghinakan menolak kebenaran Jesus Kristus.
AR :
Kenapa harus menghujat keyakinan orang lain, sesembahan orang lain ?
Bukankah al-Qur'an sendiri sudah berpesan :
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. - Qs. 6 al-An'aam : 108
Semakin jelas kepada kita seberapa jauh sebenarnya kedalaman ilmu seorang Hambran Ambrie mengenai ajaran Islam ...
Menolak ilahiah Isa al-Masih bukan berarti memperbolehkan kita untuk melakukan hujatan kepada mereka yang menerima ketuhanannya, ini yang harus di-ingat oleh setiap Muslim.
Penolakan kita itu menyangkut prinsip keyakinan yang bisa dibuktikan dengan logika, fakta maupun kontekstual dogma yang menuntut kita untuk tetap bersikap bijak pada orang lain dalam bentuk : inilah keyakinanku dan terserah kepadamu apakah mau ikut keyakinanku atau mau tetap dengan keyakinanmu sebab untukku apa yang kupahami dan untukmu apa yang kamu pahami ... lakum dinukum waliyadin.
HA :
Tetapi begitu besar Kasih Allah, pada suatu saat saya dicari, dijemput dan diselamatkan.
AR :
Jangan terlalu mudah menyatakan diri telah terselamatkan sebelum hal itu bisa dibuktikan secara benar, sebab dunia ini penuh hal yang nisbi dan menipu, kita perlu parameter yang jelas untuk bisa dijadikan ukuran dalam hal validitas segala sesuatunya.
1 Telasonika 5:21 : "Hendaklah segala perkara kamu uji dan yang baik kamu pegang."
HA :
Dalam tahun 1962, dikala saya sedang menyusun sesuatu naskah khotbah,
saya membaca ayat Quran s.AIMaidah 68, yang berbunyi: "Qul ya ahlal
kitabi lastum'ala sya-in hatta tuqiemut taurata wa! injil wa ma unzila
alaikum min rabbikum.''
artinya: "Katakanlah! hai Ahli Kitab. Kamu tidak pada agama yang
sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa
yang diturunkan kepadamu dari pada Tuhanmu''.
Ayat ini, bukanlah untuk pertama kali itu saya baca, melainkan sudah
ratusan kali. Tetapi pada kali terakhir itu, Allah telah membisikan
dalam roh-jiwa saya, bahwa yang dimaksudkan "Taurat dan Injil" dalam
ayat Quran itu adalah Taurat-lnjil yang ada terdapat dalam Alkitab atau
Bible sekarang ini.
AR :
Sebelum membahas mengenai Taurat dan Injil mana yang dimaksud disini, harus terlebih dahulu diketahui bahwa perintah ini ditujukan bagi kaum Yahudi dan Nasrani bukan umat Muslim.
Menarik ayat itu mengatakan bahwa mereka tidak berada pada kebenaran sebelum mengikuti apa yang tercantum didalam Taurat dan Injil ... berikut saya buktikan sedikit maksud ayat ini :
Apa salah satu perintah dari hukum Musa ?
"Jangan ada padamu Allah lain dihadapan-Nya, jangan membuat untukmu patung yang menyerupai apapun yang ada dilangit diatas atau yang ada dibumi dibawah atau yang ada didalam air dibawah bumi; Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Allah itu Maha Pencemburu."
Demikian bisa anda jumpai dalam Kitab Keluaran pasal 20 ayat 3 sampai dengan ayat 5; hal senada juga bisa anda jumpai dalam Ulangan 6 ayat 4, Yesaya 43:10-11, Yesaya 44:6, Yesaya 45:18, Ulangan 4 ayat 35; Keluaran 8:10, Samuel II:7:22, Raja-raja I:8:23; Tawarikh I:17:20, Mazmur 86:8, Mazmur 113:4, Hosea 13:4; Zakharia 14:9.
Bahwa anda dilarang keras untuk mengadakan Tuhan-tuhan lain selain daripada Allah yang berkuasa atas penjuru langit dan bumi tanpa sekutu, Dia-lah yang awal dan yang Akhir, tidak ada bersama-Nya Tuhan lain.
Tetapi benarkah kaum Ahli Kitab sekarang sudah menerapkan isi Taurat diatas ?
Fakta : umat Nasrani ( salah satu dari ahli kitab ) justru mengambil sosok Isa al-Masih sebagai Tuhan tandingan Allah, yang dipuja, dipuji, disembah, dimintai pertolongan ....
Dari sisi Injil, apakah benar umat Nasrani juga sudah menerapkan isinya ?
"Jawab Jesus: Hukum yang terutama adalah : Dengarlah wahai orang Israel, Tuhan kita adalah Tuhan yang Esa." (Markus 12:29)
Jesus secara jelas dan gamblang sekali menyatakan bahwa "Tuhan Kita", yaitu Tuhan dari diri Jesus sendiri dan Tuhan semua orang Israel itu adalah sama, yaitu Tuhan yang Esa, tidakkah kaum Ahli Kitab mau kembali merenung betapa Jesus pun mengakui status kehambaannya dihadapan Allah itu sendiri ? Lihat secara baik-baik, Jesus tidak mengatakan bahwa dirinya itulah Tuhan orang Israel.
Tetapi fakta : justru umat Nasrani menganggap Jesus adalah Tuhan atau anak Tuhan !
Jadi sesuai ayat yang dibaca oleh Hambran Ambrie tadi, mereka belum berada dalam kebenaran disisi Allah.
Mengenai apakah Alkitab sekarang asli atau bukan nanti kita akan coba bahas dan buktikan dibagian lainnya ... InsyaAllah.
HA :
Pikiran saya sejak dahulu mengatakan, bahwa Taurat dan Injil yang
dimaksudkan oleh Al-Quran itu secara phisik sudah tidak ada lagi, dan
isinya sekarang telah diintisarikan dalam Al-Quran. Sedang Taurat Injil
yang ada dalam Alkitab sekarang ini, adalah yang palsu isinya sudah
diorak-arik oleh tangan manusia, dikurangi dan ditambah dan lain-lain.
Roh jiwa saya selalu mengatakan bahwa Taurat Injil itu adalah yang
terdapat dalam Alkitab sekarang benar adanya.
Pikiran/otak saya selalu mengatakan: tidak yang ada sekarang adalah
Taurat--Injil palsu.
Roh jiwa saya mengatakan: bahwa Taurat-Injil yang dimaksudkan itu adalah
yang terdapat dalam Alkitab sekarang .
Pendapat pikiran/otak saya sekarang bertolak belakang dengan kata hati
rohjiwa saya. Karenanya saya menjadi ragu, bimbang, mana yang benar.
Untuk mendapatkan ketentraman, maka masalah ini saya bawa dalam
sembahyang tahjud (sembahyang tengah malam) dengan doa istiharah, yaitu
suatu doa kepada Allah memohon agar diberi petunjuk tanda-tanda
kebenaran, supaya Allah pilihkan buat saya mana yang benar satu diantara
dua macam pendapat ini.
Saya berdoa demikian:
"Ya Allah, khalik langit dan bumi; Allah-nya orang-orang Islam,
Allah-nya orang-orang Kristen, Allah-nya orang-orang Budha, Allah-nya
bulan bintang, Allahnya lembah dan gunung-gunung, Allah semesta alam,
tunjukkan tanda-tanda kebenaran Tuhan yang disebutkan dalam Quran ini
mengenai Taurat dan Injil itu. Apakah yang dimaksud itu memang Taurat
dan Injil yang sudah tidak ada, yang sudah disarikan dalam Al-Quran.
Jika memang demikian, saya mohon agar Tuhan teguhkan hatiku untuk tidak
mempelajari Alkitab itu. Tetapi kalau sekiranya yang dimaksudkan "Taurat
Injil" dalam Quran itu, adalah memang kebenarannya itu ada di dalam
Alkitab (Bible) sekarang ini, saya mohon kiranya Tuhan bukakan hatiku
untuk lebih bergairah membaca mempelajari Alkitab itu secara jujur dan
baik."
Saya tidak meminta pilihkan kepada siapa-siapapun, tidak kepada pendeta,
juga tidak kepada alim-ulama Islam juga tidak kepada kawan-kawan saya
yang cerdas pandai, tetapi saya minta dipilihkan oleh Allah Yang Maha
Tahu dan Maha Benar itu saja, agar dalam hal ini saya mendapatkan satu
pilihan yang benar-benar ''meyakinkan kebenarannya'', menurut kehendak
Allah itu sendiri.
AR :
Kita hanya bisa sampai kepada Tuhan apabila jalan yang kita tempuh juga benar, dan untuk tahu benar tidaknya maka gunakan akal untuk menganalisanya, apabila sesudah dianalisa dengan akal kebenaran itu tertolakkan maka bisa jadi dia bukan kebenaran sejati.
Akal diberikan oleh Allah untuk berpikir, membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
Tanpa akal, manusia tidak lebih dari sekedar hewan yang tidak pernah memikirkan benar salah tindakannya bahkan mungkin jauh lebih sesat daripada itu.
Allah telah mengutus para Nabi dan Rasul kedunia untuk memberikan petunjuk kepada manusia agar memilih jalan kebenaran, dan petunjuk Allah itu hanya bisa diterima oleh orang-orang yang mau untuk berpikir tentang hakikat kebenaran sejati. Dan berpikir yang benar didalam penerimaan tersebut adalah berpikir yang tidak hanya merenung atau asal-asalan, namun berusaha untuk mengerti, mempelajari, menyelidiki, memahami serta mengamalkan.
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." (Qs. al-Israa' 17:36)
Menisbikan peranan akal pikiran untuk menggapai keimanan sama sekali tidak layak kita terapkan, sebab hal ini akan menyamakan kedudukan kita dengan para penyembah berhala yang tidak pernah mau tahu tentang benar salahnya keimanan mereka, yang jelas mereka harus menerima dan yakin.
Jika sudah begini ... untuk apa agama diturunkan ? Untuk apa para Nabi dan Rasul diutus ? Untuk apa Tuhan menciptakan manusia ? Untuk apa Tuhan melimpahkan akal ? serta untuk apa Tuhan menjadikan kebenaran dan kebatilan ?
Hidup ini penuh dengan hukum-hukum keseimbangan, coba anda pelajari apa saja, pasti tidak akan anda dapati kepincangan dalam perputaran hukum-hukum
alam tersebut.
Begitu pula dengan hal keimanan kepada Allah, mesti diraih dengan keseimbangan, yaitu antara akal (rasio logika + ilmu pengetahuan + dogma) dan hati ( pertimbangan ).
Kebenaran adalah sesuatu yang bernilai absolut, mutlak.
Namun seringkali kebenaran ini menjadi relatif, bergantung kepada bagaimana cara masing-masing orang memberikan arti dan penilaian terhadap kebenaran
itu sendiri, sehingga itu pula kebenaran sudah menjadi sesuatu yang bersifat subjektif.
Bahwa untuk menjalankan syariat suatu agama haruslah dimulai dengan keimanan dahulu adalah sesuatu hal yang tidak dapat terbantahkan.
Keadaan beriman sesorang umumnya berada dalam kondisi "jadi" dari seseorang itu (sebab ini akan kembali dari lingkungan mana ia dilahirkan).
Namun seiring dengan bertambah dewasanya cara kita berpikir, sangat pantas sekali apabila kita mencoba mempertanyakan sejauh mana kebenaran dari keberimanan yang kita peroleh dari kondisi 'jadi' tadi.
Tuhan memberikan kita akal untuk berpikir, untuk menjadi cerdas bukan untuk jadi figuran dan sekedar ikut-ikutan.
Karenanya kita berdua tidak bisa mengatakan kondisi beriman tersebut ada karena lewat iman.
Pernyataan ini tertolakkan dalam dunia ilmiah dan bertentangan dengan penalaran saya selaku manusia yang fitrah.
Menurut saya, sebenarnya seseorang memperoleh keimanannnya lewat dua jalur, ada yang lewat akal dan ada yang lewat nafsu (nafsu dalam hal ini adalah
persangkaan atau praduga manusia).
Jika iman diartikan percaya, maka percaya juga bisa lewat akal atau persangkaan.
Misalnya apabila kita hendak melewati sebuah jembatan dari besi, tentu kita akan enteng saja melewatinya, karena persangkaan kita jembatan tersebut sudah kuat. Tetapi bila yang dilewati adalah jembatan dari kayu dan tali, paling tidak kita akan mengecek kekuatan jembatan tersebut terlebih dahulu (menginjak-injak dari pinggir terlebih dahulu dsb )
Dalam beragama pun demikian, terdapat orang-orang yang mencapai iman dengan akal, dan ada yang dengan persangkaan.
Misalnya yang dengan persangkaan adalah seorang islam yang tidak mampu menjawab pertanyaan " Mengapa kamu memilih Islam ?", "Darimana kamu kamu tahu bahwa Islam itu benar ?", " jika orang tua anda bukan Islam kira-kira kamu Islam tidak ?", atau bisa juga "mengapa kamu harus menjadi Kristen ?", "Darimana kamu yakin bahwa Kristen itu benar ?"
Jadi bagi saya, Iman terhadap sesuatu itu tetap harus dibuktikan dulu apakah memang pengimanan tersebut sudah benar atau belum. Dan jalan untuk membuktikan kebenaran akan keimanan ini salah satunya dengan mengadakan penelaahan terhadap iman itu sendiri dengan mengadakan penyeimbangan dengan akal pikiran sebagai suatu anugerah dari Allah bagi manusia.
Manusia menurut sejarah al-Qur'an telah diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang mulia hingga malaikat sekalipun disuruh tunduk, hormat terhadap makhluk bernama manusia ini. Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya, keutamaan manusia yang paling sering disinggung oleh banyak orang dan bahkan juga al-Qur'an adalah dilimpahkannya anugerah akal sebagai alat untuk berpikir dan memberikan jalan baginya didalam upaya mencari kebenaran Allah, yaitu dzat yang menjadi sumber dari kebenaran itu sendiri.
Sebagaimana yang seringkali saya tuliskan, seorang manusia tidak bisa memilih, di negeri mana ia dilahirkan, dan siapa orang tuanya. Yang ia dapatkan hanyalah kenyataan, bahwa di negerinya, kebanyakan orang memeluk agama atau keyakinan (ideologi) tertentu, dan orang tuanyapun mendidiknya sejak kecil dengan suatu pandangan hidup tertentu.
Namun hampir setiap manusia yang normal ternyata memiliki suatu naluri (instinkt), yakni suatu saat akan menanyakan, apakah keyakinan yang dianutnya saat itu benar atau salah. Dia akan mulai membandingkan ajaran-ajaran agama atau ideologi yang dikenalnya. Bagaimanapun juga keberhasilan pencariannya ini sangat bergantung dari informasi yang datang ke padanya.
Kalau informasi pengganggu (noise) yang datang kepadanya terlalu kuat, misalnya adanya teror atau propaganda yang gencar dari pihak-pihak tertentu, bisa jadi sebelum menemukan kebenaran itu, ia sudah berhenti pada keyakinan tertentu yang dianggapnya enak (meski sebenarnya sesat).
Kebenaran suatu ajaran bisa direlatifkan dengan mudah bila hanya didasari oleh suatu asumsi. Dan kenyataan, hampir setiap pengertian buatan manusia adalah relatif. Para filosof mengatakan, bahwa suatu definisi hanyalah konsensus dari beberapa orang pada saat tertentu di tempat tertentu yang memiliki pengalaman yang mirip.
Maka tak heran, bahwa untuk beberapa pengertian yang sering kita dengar saja (seperti "demokrasi", "hak asasi manusia", dll), antar bangsa (dengan latar belakang kultur yang berbeda) dan antar generasi (dengan pengalaman sejarah yang berbeda), bisa berbeda pula pemahamannya.
InsyaAllah bersambung ...
Wassalam.,
Janganlah Anda argumentasi anda mengenai "akal" hebat, tapi dengan "akal" Anda juga, anda dibutakan sesuatu kebenaran. Karena ada tertulis "Bukan kamu yang memilih AKU, tapi Aku yang memilih kamu"
ReplyDeletesebelumnya saya mohon maaf.
ReplyDeletedalam hal ini sdr. A R salah paham dengan umat KRISTIANI.
Isa al-Masih berperan sebagai putra dari pada ALLAH yang turun kebumi dengan perantara perawan mariam.
jadi dalam ajaran umat KRISTIANI ALLAH mempunyai 3 peran yaitu sebagai BAPA, PUTRA, dan ROH KUDUS.
jadi dimaksudkan Isa al-Masih adalah peran PUTRA daripada ALLAH.
Isa al-Masih berperan sebagai penunjuk jalan yang lurus dan sebagai pertanda akan datangnya hari kiamat bagi umat manusia.
Bisa anda temukan dalam surah AZ-ZUKHRUF: 61.
Jadi diharapkan apabila anda menulis isi daripada ALKITAB anda pelajari terlebih dahulu, karena 1 penafsiran yang salah akan menimbulkan dosa bagi anda sendiri kaena secara tidak langsung anda menilai agama orang lain yang belum tentu anda ketahui.
Secara tidak langsung anda telah memberikan penilaian anda sendiri kepada orang lain.
Mohon maaf apabila ada kesalahan yang telah saya buat, karena mungkin saya masih kurang pandai dalam hal ini.
Tetapi kata-kata ini saya buat berdasarkan ilmu keagamaan yang telah saya ketahui.
sekali lagi saya mohon maaf, harap maklum karena umur saya masih 15 tahun.
terimakasih.
Allahnya orang Kristen bukan tiga.
ReplyDeleteTetapi punya tiga karakter.
Contohnya : Bapak Budi sebagai guru dan di kampungnya sebagai Lurah.
Anaknya memanggil dia : Papah
Muridnya memanggil dia : Bapak Guru
Warganya memanggil dia : Bapak Lurah
Jadi Bapak Budi tetap satu orang.
Bodoh sekali kalau ada orang yang punya anggapan Allahnya orang Kristen ada tiga.
Sebaiknya anda membaca uraian saya tentang Ketuhanan Yesus dilink ini :
ReplyDeletehttp://rekonstruksisejarahisaalmasih.wordpress.com/2008/02/13/sk-ketuhanan-yesus-dan-tanggapannya/
Jawaban tersebut saya ambil dari buku pertama saya "Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih"
Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada anda kepada Islam.
-- Arman --
Ass.wr.wb atau salam sejahtera untuk Revina Caecillia.
ReplyDeleteAllah bukan bapa karena Adamlah bapa kita.
Allah bukan putra karena Allah bukan lelaki atau wanita.
Allah bukan roh kudus karena roh kudus adalah jibril/Gabriel.
Surat Az-Zukhruf ayat 61.
Bismillahhirohmanhirohim.
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat,karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah aku,ini adalah jalan yang lurus.
Sebenarnya setiap rasul menerangkan tentang hari kiamat pada masa kerasulannya begitu juga dengan Isa al Masih.
Sesungguhnya perkataan KAMU di ayat ini adalah untuk seluruh umat manusia tiada terkecuali.
Dan perkataan AKU adalah Muhammad S.A.W.
Jadi ikutilah ajaran nabi Muhammad S.A.W, nabi dan rasul yang terakhir ini.
Wassalam/salam sejahtera.
http://www.answering-islam.org/Bahasa/Percaya/nabi.html
ReplyDeletehttp://www.answering-islam.org/Bahasa/kedamaian.html
ReplyDeletehttp://www.answering-islam.org/Bahasa/Isa/rahsia.html
ReplyDeleteSebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan BINASA
ReplyDelete1 Korintus 1 : 18a
Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah , tidak mengenal Allah oleh hikmatnya , maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1 Korintus 1 : 21
Allah Bapa artinya bukan Bapa jasmani , Adam memang betul leluhur kita.
ReplyDeleteAllah Bapa artinya bukan si A punya anak si B.
tetapi orang yang hidupnya dipimpin oleh Allah, menyebut Allah sebagai Bapa.
Allah Putra artinya memang bukan Allah yang berjenis kelamin pria.
Kalau ada Allah yang berjenis kelamin pria maka pastinya ada Allah Putri yang berjenis kelamin wanita.
Kan hal ini lucu sekali.
Allah Putra artinya Allah yang MahaKuasa yang adalah Firman turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia, dengan mengambil rupa manusia yaitu Yesus Kristus yang adalah pria.
Perumpamaan : Apakah bisa rakyat menyamar jadi Presiden? Tentu tidak bisa.
Tetapi Presiden menyamar sebagai rakyat tentu bisa.
Begitu pula Allah, karena Dia ingin menyelamatkan umat manusia. Bisa tidak Allah menjadi manusia?
Tentu bisa.
Perumpamaan 2 : Kalau kita lihat seekor semut yang tersesat, bagaimana kita memberitahu kepada semut jalan menuju sarang ? Kalau kita sebagai manusia menuntun semut itu pastinya akan sulit sekali, bisa-bisa semut itu mati oleh tangan kita.
Jadi kita harus jadi semut dulu baru semut itu kita kasih tahu jalan menuju sarangnya.
Allah Roh Kudus artinya memang bukan Gabriel atau Jibril. mereka hanyalah malaikat.
Allah Roh Kudus artinya Allah yang adalah Roh yang menjadi pelaksana kehendak Allah Di bumi melalui anak-anakNya.
Anak Allah artinya ada 2
1 . Anak Allah yang adalah Allah Putra telah dijelaskan diatas.
2. Anak-anak Allah artinya bukan Allah kawin lalu punya anak-anak. Lucu sekali kalau ada orang mengartikan demikian.
anak-anak Allah artinya setiap orang yang percaya kepada Allah dan Yesus Kristus sebagai juru selamat pribadinya dan kelakuannya dipimpin bukan oleh kehendaknya sendiri tetapi oleh Roh Kudus, dan orang yang demikian menyebut Allahnya sebagai Bapa.
Perumpamaan : anak kunci artinya bukan kunci punya anak.
anak buah artinya bukan buah punya anak.
anak Indonesia artinya bukan Indonesia punya anak.
Jelas ?
Semua agama memang baik, tetapi semua agama tidak bisa menyelamatkan, begitu juga agama Kristen.
Agama tujuannya mencari kebenaran, mencari Allah.
Sampai mati juga tidak akan ketemu Allah.
Mengapa? Allah itu MahaSuci, MahaKuasa. Siapa yang dapat menjangkau Allah. Jujur apakah anda pernah berbohong? Pasti pernah. Apakah pembohong diijinkan Allah masuk surga? Tentu tidak.
Semua agama memang baik. Tetapi baik belum tentu benar. Perumpamaan kalau orang mencuri lalu uangnya dibagikan semua ke orang miskin. Orang itu baik bagi orang miskin tetapi tidak benar.
Tetapi kebenaran tetap kebenaran ( Absolut )
Dan kebenaran hanya di dalam Yesus ( bukan di Agama Kristennya )
Siapa diantara para nabi atau pemimpin agama yang hidup lalu mati lalu bangkit kembali naik ke surga dan hidup selama-lamanya? Hanya Yesus.
Yang lain cuma manusia biasa.
Adakah nabi yang mempengaruhi seluruh umat manusia? hanya Yesus.
Buktinya orang yang percaya atau tidak percaya memperingati kenaikan Tuhan Yesus. Buktinya semua orang di hari Minggu libur.
Yang menandai Sebelum Masehi dan Sesudah Masehi adalah kelahiran Yesus.
Kalau bukan Allah bisakah manusia mengubah satu hari untuk diperingati semua manusia di bumi?
Yesus adalah Tuhan. Dan manusia dibenarkan bukan karena perbuatannya tetapi karena imannya kepada Yesus. Bukan perbuat baik supaya masuk surga, karena semua orang telah berdosa. Kita perbuat baik oleh karena kasih karunia dan oleh karena iman kita kepada Yesus. Yang menyelamatkan bukan perbuatannya tetapi imannya.
Ass.wr.wb,pak Abdul.
ReplyDeleteSaya menghargai pendapat bapak, tetapi banyak kesalahan-kesalahan dalam argument bapak tersebut diatas.
Wassalam.
Pendapat dan keyakinan setiap orang pastinya berbeda-beda. Tetapi saya tetap menghargai pendapat dan keyakinan setiap orang tersebut.
ReplyDeletePernyataan saya di atas, tentunya tidak semua orang harus menyetujuinya, karena hal tersebut HANYA DAPAT DIPAHAMI SECARA KEKRISTENAN, dan orang yang belum mengenal Yesus Kristus secara pribadi dan menerima Dia sebagai juru selamatnya, PASTI tidak mengerti pernyataan saya diatas.
NB :
ReplyDeleteCoba pesan buku tentang kehidupan akhirat oleh Jaerock Lee :
1. Mencicipi Kehidupan Kekal sebelum Kematian
2. Neraka
3. Surga
Pesan di www.pbmr-andi.com
Ass.wr.wb,pak Abdul.
ReplyDeleteSaya bersyukur kehadirat Allah S.W.T, karena tidak mengenal yesus kristus secara pribadi tetapi saya mengenal beliau sebagai hamba yang tunduk dan sujud kepada Allah S.W.T dan sangat sayang kepada ibunya ,sesungguhnya beliau bukanlah golongan orang kafir, beliau adalah seorang hamba yang suci dan soleh.
http://www.gotquestions.org/Indonesia/lima-rukun-islam.html
ReplyDeletehttp://www.gotquestions.org/Indonesia/lima-rukun-Islam.org
ReplyDeletehttp://www.kesalahanquran.wordpress.com/2008/06/24/penyaliban-yesus-fakta-vs-lelucon-ala-quran/
ReplyDeleteDk86 said : ass.wr.wb.
ReplyDeletetak banyak yg dapat saya sampaikan dalam sub bahasan di atas. hanya saja sedikit memberikan penerangan agar Kita sebagai umat Islam selalu berpegang teguh pada jalan yg telah allah beri pd diri kalian masing2 dan janganlah kesemua (manusia) mencari kebenaran dan kesalahan, krna kebenaran hanya ada pada ALLAH SWT,dan keslahan adalah tepat dmna kita berkata dgn nafsu,ego.
dan ingatlah bahwa ALLAH SWT telah memberikan NAFSU,EGO dlm diri ini sbg senjata setan (dlm hati) untuk menggoda dan menjadikan KITA (manusia ) sbg teman di akhir jman. akan tetapi ALLAH SWT pun bersikap adil yaitu dgn memberikan kita senjata untuk melawan hal (godaan,ujian)tsb, yaitu AKAL DAN HATI (aqli dan naqli)
NB : u/ bpk.abdul - jgnlah mencari2 tetapi yakinlah.
dan u/ semua manusia dgn perbedaan sudut pandang beragama : "ALLAH swt memiliki 99sifat,yg keseluruhannya untuk menjadikan kita lebih baik dan kembali kpd setiap janji2 kita sebelum ditiupkannya ROH atau Nyawa kepada kita."
setiap tindakan ,perkataan kita,pendengaran kita, dan yg lain sbg akan ada konsekuensinya.
semoga kita meyakini dan bukan mencari2..
wslm.
[...] 38. Menjawab Hambran Ambrie (bag. 2) [...]
ReplyDelete