Friday, October 25, 2013
Link Rekaman Khutbah Jumat saya 25 Okt 2013
https://dl.dropboxusercontent.com/u/27735470/Khutbah-Jumat-Arman25-10-2013.mp3
Semoga bermanfaat.,
Palembang, 25 Oktober 2013
Armansyah
Thursday, October 24, 2013
Sikap saya tentang khilafah dan penerapan syariat Islam
Saya pernah ditanya, apakah setuju dengan khilafah. Menurut sahabat tadi, khilafah adalah manhaj kenabian, dan konsep khilafah ini adalah yang paling ideal untuk menerapkan hukum Islam.
Secara pribadi sebagai muslim, saya 100% setuju penerapan syariat Islam bagi kaum muslimin, tanpa syarat, sebab hal ini sudah diwajibkan sendiri oleh Allah didalam al-Quranul karim. Tetapi ketika khilafah disebut sebagai manhaj kenabian, saya belum bisa sepakat. Karena dijaman Nabi, beliau tidak pernah mendirikan khilafah seperti dijaman Abu Bakar sampai Hasan ibn Ali (cucu Nabi yang menjadi khalifah setelah Imam Ali dan kemudian menyerahkan kekuasaannya pada Muawiyah).
Lagipula, para Nabi sebelum Muhammad, juga tidak pernah mendirikan khilafah dalam bernegara, bahkan, Daud dan Sulaiman jelas-jelas didalam al-Qur'an berposisi selaku raja muslim, artinya konsep pemerintahannya kerajaan, bukan khilafah. Nabi SAW sendiri memang berfungsi sebagai pemimpin bangsa namun tanpa menyebut nama baju kepemimpinannya itu dengan istilah khilafah. Tidak ada juga dewan syuro ketika Rasul memerintah.
Apa kalimat pertama kita saat terkejut?
Dulu, almarhum guru spiritual saya pernah berkata: Jika ingin melihat sejauh mana tingkat dzikrullah seseorang, maka kejutkanlah dia secara tiba-tiba. Lihat kalimat apa yang pertama keluar dari mulutnya!
Jika ternyata lisan kita sendiri belum mampu mengeluarkan asma Allah saat terkejut secara spontan, maka marilah sama-sama perbaiki dzikrullah kita masing-masing secara lebih baik. Karena, bukan tidak mungkin ada diantara kita yang mengalami kematian tiba-tiba dengan cara mengejutkan. Kita biasakan lisan kita selalu mengeluarkan asma Allah yuuk, sehingga ketika ajal tiba dibatas akhir masanya, kalimah yang keluar dari mulut kita secara otomatis adalah asma Allah.
Tapi ingat kawan, jangan lakukan teknik ini pada mereka yang punya penyakit jantung!
Status FB saya, 24 Oktober 2013
Wednesday, October 23, 2013
Konfrontasi Fiqh
Tajdid itu ada dua, yaitu mengubah metodologi berpikir atau tajdid dalam kerangka metodologi yang sudah ada. Banyak orang yang tak kuat untuk berpikir dan menghadapi tantangan problematika modern terhadap agamanya lalu terjebak dalam ritual yang dipolakan sehingga menjadikan upacara keagamaan sebagai sesuatu yang sakral sebagai bentuk pelarian kelemahan akalnya. Muncullah tarekat dalam berbagai bentuk dan nama yang kemudian di istinbatkan kepada Rasul maupun sejumlah sahabat tertentunya. Padahal seringkali faktanya ritual keagamaan termasuk tarekat itu sendiri justru tidak pernah ada tuntunannya dari Rasul yang dalam hal ini berfungsi selaku media sumber dari segala sumber hukum Islam.
Orang lalu mematikan istilah fuqaha terhenti pada sosok Imam Nawawi atau para imam lain seangkatan beliau. Saat tema tajdid yang lebih luas diangkat menjadi sebuah isyu hangat, orangpun protes, siapa yang fuqaha, kita hanyalah muttafaqihun alias orang yang mencoba memahami fiqh, bukan fuqaha alias ahli fiqh. Lari dari tantangan jaman, menceburkan diri yang frustasi itu kedalam medan eskapisme. Merekapun sering membawa nama Imam al-Ghazali, padahal cuma aspek etiknya saja yang diambil sementara metode berpikir beliau yang menyeimbangkan intuisi dengan akal justru diabaikan.
Konsep tasawuf modern yang tetap bertujuan taqarub ilallah namun dengan cara exercise berpikir, lepas dari semua ritual klenik tanpa dasar dan tuntunan yang jelas dari Rasul kiranya harus terus digelorakan dan dipopulerkan melalui berbagai media.
Banyak jalan untuk menebar manfaat
Berbuat baik dan menebar manfaat pada banyak orang, tidak harus selamanya terjun kedalam dunia politik praktis ataupun tampil ceramah ditelevisi. Allah membuka banyak jalan pada kita untuk bisa memfungsikan diri kita sesuai arahan-Nya diberbagai bidang dan aspek kehidupan. Mari kita mainkan peran kita masing-masing dengan benar, saling mengisi dan menyeimbangkan serta memberikan support satu sama lain. Apa yang salah, mari sama dikoreksi dan dibicarakan. Tinggalkan caci maki maupun sumpah serapah, tidak sehat untuk pendewasaan jiwa kita sendiri. Kritiklah apa yang perlu di kritik dan dukunglah apa yang memang perlu mendapat dukungan.
#nasehatuntukdirikusendiri
Status FB, 23 Oktober 2013
Rintihan Tahajudku
Di awal pertiga malam seperti ini, merupakan waktu yang tepat untuk memulai tafakur diri jelang tahajud. Saatnya bercengkrama dengan ilahi penguasa seluruh bentuk kehidupan jagad raya. Mengadu semua keluh kesah dengan ratap tangis dan air mata, memohon petunjuk, ridho dan ampunan-Nya. Mengenyahkan seluruh jenis kemunafikan diri, membuang jauh-jauh rasa pemberhalaan terhadap makhluk dan kembali pada pemujaan Dia yang Maha Suci.
Tidak ada seruan ketundukan jiwa al-insan, kecuali untuk-Nya. Tak usah bibirmu menyebut dan memanggil imammu, syaikhmu, husainmu, murobbimu, guru tarekatmu, pembimbing spiritualmu atau juga Qorinmu dihadapan Dia, kecuali hanya untuk mendoakan mereka agar selamat di dunia dan akherat. Hadapkanlah mukamu secara hanif pada ad-Dien yang benar, ad-Dien yang telah ditempuh oleh para Nabi dan Rasul dimasa lalu.
Saatnya kita sama bersihkan jiwa kita dari penghambaan terhadap makhluk. Ingat, Allah itu Esa, bergantung segala sesuatu pada-Nya. Tidak beranak atau diperanakkan, dan, tidak ada apapun yang menyerupai Dia.
Subhanallah, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah.
#rintihtahajudmalamku
Status FB, 23 Oktober 2013
Sis, cek lagi fotomu di sosial media!
Sahabat muslimah, yuk cek lagi foto-foto yg pernah anda unggah ke media sosial seperti facebook, path, instagram atau sejenisnya. Siapa tahu ada foto anda yang masih membuka aurat yang dilarang oleh agama. Paha, Dada, Betis bahkan juga rambut. Khusus yang belum pake jilbab, kapan nih mau mulai memakainya? bagi yang sudah, mudah-mudahan jilbabnya bukan sekedar nutup rambut saja ya... khan gak enak juga kalo mata kaum lelaki masih jalang melihat dada anti yang membusung, padahal udah jilbaban. Terus cek juga, masih ada gak foto di fb or lainnya itu yang masih bersifat jahiliyah. Kita gak tahu umur loh ya... ntar nyesal pas malaikat Izrail datang, foto-foto nakal kita masih bergentayangan didunia maya.
Maaf ya kalo ada yang tersinggung....
Status FB saya, 22 Oktober 2013
Life is not about waiting the storm to pass
Life is not about waiting the storm to pass, it's about learning to dance in the rain....thinking how hard if you learn dance when rainy......even in some cases, you must learn dance in the middle of the storm. And you must survive, because in numbers of people are waiting for you. They need you to learn how to make it happen for their next journey.... after you.
My FB Status on Oct 22 , 2013
Tuesday, October 22, 2013
Informasi akun (penting)
Pagi ini saya menerima BC di BlackBerry saya tentang adanya penipuan dengan menggunakan akun palsu tapi mengatasnamakan kita dan foto2 kita. Terimakasih pada sahabat tersebut. Sekaitan dengan ini juga, maka saya sampaikan bahwa bila anda terbaca adanya postingan, tulisan, halaman atau foto yang diatasnamakan saya namun dianggap tidak benar/baik kontentnya dan berbeda dengan apa yang anda kenal langsung dari saya, mohon kebaikannya untuk mengkonfirmasikannya langsung pada saya.
Saya hanya punya 1 akun Fb : http://www.facebook.com/armansyah
dan satu lagi FP pribadi di http://www.facebook.com/pages/Armansyah/189764681994
Saya punya 2 blog, satu blog arsip pemikiran, diskusi dan tulisan serta satunya lagi blog khusus edukasi. Mereka :
http://arsiparmansyah.wordpress.com
http://kelasarmansyah.wordpress.com
Akun Twitter saya 1, yaitu : http://twitter.com/arman_syah
Saya juga hanya punya 1 Pin BB : 32E4310C
Line : arman.syah
Path di armansyah
Instagram : armansyah_sutan_sampono
Sebelum ini saya juga aktif menulis di swaramuslim dan pernah juga di Eramuslim, MyQuran serta Isnet.
Jadi diluar dari apa yang saya tulis tersebut, saya tidak bertanggung jawab atas isi dan semua yang diatasnamakan pada diri saya.
Kadang kala saya melampirkan link akun-akun saya dalam beberapa posting FB saya (seperti grup Majelis_Iqra, page Gerai Ukhti, AVAIL Sumatera maupun PEMESANAN DAN BOKING TIKET PESAWAT ONLINE)
Terimakasih.
Salinan status FB saya, 22 Oktober 2013
Monday, October 21, 2013
Gak usah pusing bila ada orang yang iri
Ada orang iri sama kita, biasa. Gak perlu sewot, itu pertanda kita sudah lebih dari mereka. Doakan saja agar mereka juga bisa ikut kecipratan lebihnya kita. Minimal, jika kita lebih ilmu, dia bisa ikut menimba ilmu kita, jika kita lebih harta, dia bisa ikut mendapat sedekah atau hadiah dari kita, jika kita lebih memiliki kawan, dia bisa ikut bertambah satu kawan sebab kawannya kita tentu kawannya dia juga. Demikian seterusnya. Gak usah pusing deh mikirin orang yang bisanya cuma iri. Hanya buat capek diri sendiri. Yang paling tahu kita khan hanya Allah.
So, intinya mari kita sama berfasthabiqul khoirot saja deh. Sama-sama berlomba dalam kebaikan didalam agama.
Status FB saya, 21 Oktober 2013
Hukum bunuh diri
Oleh : Armansyah
Kehidupan dunia, memang sering menjebak manusia kedalam situasi yang penuh dilema. Ada kalanya seorang insan berhadapan dengan kondisi dimana ia seakan tidak punya harapan lagi untuk terus melangkah kedepan. Semua orang seakan mengambil jarak dengan dirinya. Semua masalah bertumpuk menghujaninya. Menjerit dan menangispun tidak sepenuhnya menghilangkan semua penderitaan tersebut.
Diantara manusia juga, ada yang frustasi karena gagal dalam bercinta, kecewa akibat hancur karirnya oleh suatu sebab tertentu, gelap mata karena rumah tangganya berantakan sampai merasa tidak puas atas kondisi bangsa, negara dan masyarakat yang menurutnya tidak lagi ada dijalan Tuhan.
Pada titik nadir semacam ini, manusia sering bertindak nekad untuk menghabisi dirinya sendiri. Bermacam cara ditempuh, mulai dari minum racun, melompat dari ketinggian, menggantung lehernya, menusuk perut dengan pisau, menembak kepalanya sendiri sampai melakukan aksi bom bunuh diri yang akibatnya tidak hanya mendatangkan korban jiwa dari sisi si pelakunya tapi juga orang lain, termasuk mereka yang kadang tidak punya salah dan kaitan sama sekali dengan masalah sipelaku bunuh diri tersebut.
Telah tegas dan jelas dalil-dalil hukum bunuh diri didalam kitabullah al-Qur'an maupun as-Sunnah, bahwa perbuatan itu sangatlah dilarang dan dikecam. Berikut saya tuliskan kembali dalam blog ini, nash-nash terkait.
Harapannya semoga tulisan ini bisa memberi kontribusi dalam menguatkan jiwa dan pencerahan bagi mereka-mereka yang sering merasa dunia seakan telah sampai pada batas akhirnya.
Mari kita kejar dunia dan kita kejar akhirat kita!
Ingat akhirat sangatlah bagus dan terpuji, hukumnya wajib. Tapi melupakan hak kita didunia ini, bukan pula merupakan hal yang benar.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (al-Qur'an surah al-Qashash [28] ayat 77)
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. (al-Qur'an surah an-Nisaa [4] ayat 9)
Shahih Muslim 3076: Dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata, "Pada saat haji wada', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku yang sedang terbaring sakit, lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah seperti yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, dan saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya bertanya lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan, tapi sedekahkanlah sepertiganya saja, dan sepertiganya pun sudah banyak. Sebenarnya jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta minta kepada orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala karena pemberianmu itu, hingga sesuap makanan yang kamu suguhkan ke mulut isterimu juga merupakan sedekah darimu."
Sst. Panggil saya Haji!
Cuma ingin bantu mengingatkan kawan2 yg baru pulang dari tanah suci. Haji itu adalah ibadah, bukan prestasi akademik. Haji sama halnya dengan syahadat, puasa, sedekah dan zakat. Tidak harus perlu menambah gelar "H" mentang2 sdh haji. Takutnya jadi riak dan pahala hajinya malah sia-sia. Toh tdk pernah kita dengar khan nama, H. Muhammad SAW, H. Abu Bakar ash-Shiddiq, H. Umar ibn Khattab atau Hj. Fatimah az-Zahrah?
Haji itu salah satu media hijrah, dalam pengertian berpindah kedalam keadaan iman yang lebih baik. Jika ia berhaji agar orang didunia ini memanggilnya pak Haji atau bu Hajjah, maka sesungguhnya ia hijrah untuk dunianya. Tapi jika ia berhaji karena ibadah pada Allah, insyaAllah mabrur menjadi predikatnya dan syurga adalah balasannya.
Saturday, October 19, 2013
Carilah ridho Allah, bukan kemuliaan disisi manusia (belajar dari ayahanda)
Oleh : Armansyah
Dulu, almarhum buya saya adalah orang yang keras dan tegas dalam berdakwah. Sampai-sampai beliau banyak dimusuhi bahkan dijauhi oleh orang-orang yang tidak menyukai isi dari dakwahnya tersebut. Tidak hanya dari kalangan jauh, termasuk dari masyarakat kampung kami sendiri banyak yang memilih menjaga jarak dari beliau. Isi dari dakwah-dakwah beliau sebenarnya lebih kepada mengkritik tradisi yang sudah mendarah daging namun bertentangan dengan syariat agama atau sekurang-kurangnya terlalu mengada-ada dengan mengatasnamakannya sebagai perintah agama.
Bukan sekali dua kali saya melihat langsung beliau diperlakukan dengan tidak baik oleh orang-orang. Pernah disatu undangan, kala sedang bersalaman, uluran tangan beliau "dilompati" oleh tangan "musuhnya" seraya memandang sebelah mata dan langsung menyalami orang lain disebelahnya. Padahal, beliau selain orang paling lama yang pernah tinggal disana, beliau juga --maaf-- salah satu prakarsa dalam pendirian masjid didaerah tersebut.
Beliau tidak pernah goyah dalam berdakwah meski cercaan bahkan pengucilan masyarakat terhadapnya diberlakukan. Diluar kampung, sebaliknya beliau sangat dihormati dan sering diundang mengisi tabligh kesana kemari. Bahkan, sering saya melihat, orang-orang datang kerumah untuk belajar maupun sekedar berdiskusi tukar pandangan terhadap beliau.
Suatu hari aku pasti mati
Suatu hari, tubuh ini akan rusak binasa. Menjadi santapan para cacing tanah dikuburan. Suara inipun tidak lagi bisa didengar. Juga, tangan ini tak mungkin lagi bisa menulis apapun. Jasad yang semula hangat berangsur menjadi kaku dan dingin. Semoga, apa yang pernah dibuat semasa sehat, bermanfaat bagi sesama, khususnya dalam memberi inspirasi maupun jembatan pencerahan kepada Tuhan. Tak ada niat memperkaya diri dari dakwah atau meminta pengakuan orang sekitar, hanya terdorong firman Allah saja dalam al-Qur'an untuk ikut perduli dalam menasehati atas kebenaran dan kesabaran.
Aku sesungguhnya lebih sering tersesat dalam kelalaian, sedang kematian bergerak kearahku, semakin lama ia semakin mendekat. Jika aku tidak mati hari ini, aku pasti mati esok, jikapun bukan esok, mungkin minggu berikutnya, bulan depannya atau tahun-tahun selanjutnya. Sementara, apa yang sudah kusiapkan untuk bekalku nanti?
Kompilasi Status FB saya, 18 dan 19 Oktober 2013
Yuk berhijab (seruan untuk muslimah)
Kawan-kawan muslimah yang rambutnya masih terbuka, ayo, berhijab saja dulu.. Sambil pelan2 benahi hati.. InsyaAllah hijab akan membuat seseorang lebih hati-hati dlm berucap dan bertindak.
The sun doesn’t lose its beauty when covered by the clouds. The same way your beauty doesn’t fade when being covered by your hijab.
Sisters, please come and visit our new page called Gerai Ukhti .... wish you get nice syar'i clothes to cover yourself
Kompilasi status singkat saya di FB tanggal 16 dan 18 Oktober 2013
Berendah dirilah dihadapan Allah
Rendahkanlah diri kita dihadapan Allah. Maka kita akan ditinggikan oleh Allah. Adalah aneh, bila kita ingin kaya, tapi actionnya malah jauuuh dari Yang Maha Kaya... adalah aneh, bila kita mau bahagia, tapi justru jauuuh dari Yang Maha Membahagiakan... Ayo sahabat, selagi nafas masih bisa berhembus diraga, dekatkan diri kita pada DIA sebagai sumber segalanya. Bukan sekedar usaha tapi malas ibadah, setelah ibadah, tambahkan lagi ibadahnya dengan tahajud, dengan dhuha dan jika memang mampu, lakukan puasa-puasa sunnah.
Status FB saya, 17 Oktober 2013
Wednesday, October 16, 2013
Apakah wanita berasal dari tulang rusuk?
Sering kita mendengar atau juga membaca kalimat : "wanita itu adalah tulang rusuk laki-laki". Sebagian besar kita mengamini kalimat ini dengan tidak melihat lagi sumber asli tempat dimana kalimat ini berasal.
Sesungguhnya, kalimat tersebut bersumber dari hadis Nabi SAW. Seperti contoh berikut ini:
Shahih Muslim 2671: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za`idah dari Maisarah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, hendaklah dia berbicara dengan baik atau diam, dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas, jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, dia akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan kebaikan."
Shahih Bukhari 4787: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr Telah menceritakan kepada kami Husain Al Ju'fi dari Za`idah dari Maisarah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan juga kepada hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Pergaulilah wanita kaum wanita dengan baik, sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan sesuatu yang paling bengkok yang terdapat tulang rusuk adalah bagian paling atas. Jika kamu meluruskannya dengan seketika, niscaya kamu akan mematahkannya, namun jika kamu membiarkannya maka ia pun akan selalu dalam keadaan bengkok. Karena itu pergaulilah wanita dengan penuh kebijakan."
Sekarang pertanyaannya, apakah hadis diatas bisa langsung dijustifikasi bahwa wanita itu memang diciptakan dari rusuk laki-laki? Banyak sanggahan muncul dari kaum orientalis dan juga pelajar non-muslim menyangkut pernyataan tersebut.
Tuesday, October 15, 2013
Memahami hadis tidak secara parsial (contoh kasus hewan kurban)
Memahami hadis tidak secara parsial (contoh kasus hewan kurban)
Oleh : Armansyah
Sering kita mendengar atau membaca sebuah hadis dan kemudian langsung menjustifikasi hadis tersebut secara umum dan mengikat, padahal terkadang apa yang kita dengar dan apa yang kita baca tersebut belum lengkap dan baru sepenggalan. Boleh jadi sumber yang kita dapatkan itu memang tidak tahu redaksi asli maupun hal-hal lain terkait maupun karena faktor lainnya.
Dalam hal ini ada sebuah riwayat yang dinisbatkan dari Imam Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu yang sangat saya sepakati isinya :
Sesungguhnya hadis-hadis yang beredar dikalangan orang banyak, ada yang haq dan ada yang batil. Yang benar dan yang bohong. Yang nasikh dan yang mansukh, yang berlaku umum dan khusus. Yang Muhkam dan yang Mutasyabih. Adakalanya ucapan-ucapan Rasulullah SAW itu memiliki arti dua segi, yaitu ucapan yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Maka sebagian orang mendengarnya sedangkan ia tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. Lalu sipendengar membawanya dan menyiarkannya tanpa benar-benar memahami apa artinya, apa yang dimaksud dan mengapa ia diucapkan. Dan tidak semua sahabat Rasulullah SAW mampu bertanya dan minta penjelasan dari Beliau. Sampai-sampai seringkali merasa senang bila seorangBadui atau pendatang baru bertanya kepada Beliau, karena merekapun dapat mendengar penjelasan beliau. (Sumber : Buku Mutiara Nahjul Balaghah, dengan pengantar Muhammad Abduh, Penerbit Mizan, Cetakan VII Mei 1999, Halaman 83 )
Saya ambil contoh pada kesempatan kali ini pada kasus hewan kurban, berkaitan dengan perayaan 'Iedul Adha 1434H yang saat saya menulis posting ini sedang dirayakan.
Nabi Ismail tidak diserupakan domba (Tuhan tidak sedang berakrobat)
Nabi Ismail tidak diserupakan domba (Tuhan tidak sedang berakrobat)
Oleh : Armansyah
Tulisan ini sebenarnya sudah cukup lama hendak saya buat, namun baru terwujud sekarang setelah pada salah satu khutbah hari raya 'Iedul Adha tepatnya 1434H yang bertepatan dengan 15 Oktober 2013, saya mendengar khotib bercerita tentang kisah Nabi Ibrahim yang mengorbankan putranya, Nabi Ismail, dalam memenuhi perintah Allah.
Menggelitik saat kemudian sang khotib berkata bahwa pada waktu Nabi Ibrahim mengiris leher putranya tersebut dan keluar darah, maka sekonyong-konyong atas izin Allah dan kebesaran-Nya, maka putranya tersebut berubah menjadi domba.
Dalam bahasa sederhana, pada kasus ini, Tuhan bak pemain sulap!
Sungguh cerita diatas adalah batil, tidak memiliki sumber yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Aneh jika cerita anekdot seperti ini bisa keluar dari mulut seorang khotib yang berdakwah didepan umat. Harusnya sebelum sang khotib berdakwah, ia memeriksa lebih jauh content dakwahnya, jangan cuma copy-paste milik orang lain. Bahkan lebih jauh, seorang muballigh, harusnya paham dan tahu agama termasuk dalil-dalil yang ia gunakan. Sehingga tidak centang prenang menyampaikan sesuatu tanpa dasar ilmunya.
Semoga tulisan ini, bisa memberi kontribusi pada perbaikan cerita tentang pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, sesuai dengan kitabullah.
Pertama, tidak benar bahwa Tuhan bermain akrobat dengan cara menyerupakan diri Ismail pada seekor domba. Kedua, Tidak ada ceritanya bahwa Nabi Ibrahim sempat menggorok leher putra satu-satunya itu sampai keluar darah.
(cuma ilustrasi, sumber: Google)
Sunday, October 13, 2013
Hukum cadar
Seperti yang pernah saya tulis dalam salah satu status Facebook saya, bahwa dalam sebuah diskusi ringan sama istri, beliau bertanya pendapat saya seandainya sesekali ingin tampil seraya mengenakan niqab atau cadar. Waktu itu saya jawab bahwa secara pribadi saya tak masalah, fine saja. Selama hal itu baik dan benar, silahkan saja. Hal paling penting adalah kita tahu bagaimana sebenarnya hukum cadar itu sendiri dari sudut syariat Islam dan Fiqhnya.
Beranjak dari obrolan ringan tersebut, akhirnya saya terpikir untuk menuangkan pengetahuan saya mengenai hukum cadar ini dalam sebuah tulisan. Mudah-mudahan bermanfaat.
Cadar adalah kain yang biasanya dipergunakan oleh kaum perempuan untuk menutupi sebagian wajahnya (lebih tepatnya area mulut dan hidung) diluar jilbab. Hukum cadar bagi perempuan adalah mubah alias boleh. Tapi bercadar bukan sebuah kewajiban dan bukan pula sunnah yang harus diterapkan pada kaum muslimah.
Kosongkan cangkirmu!
Selalulah mengosongkan cangkirmu sebelum belajar, sebab air justru akan tumpah keluar bila saat engkau belajar, engkau membawa cangkir yang sudah terisi penuh.
Status saya di social media, 13 Oktober 2013
Indahnya malam pertama
Bagi pasangan suami-istri, tentu tahu indahnya malam pertama, bukan? Nah, bagaimanakah kira-kira malam pertama kita kelak dikubur? Akankah seindah rasa malam pernikahan? Atau justru menjadi mimpi buruk berderai takut, air mata dan penyesalan?
Wallahua'lam.
Yuuk kawan. Mumpung nafas masih diraga, kita terus tingkatkan ketaqwaan diri masing-masing, baik minallah maupun minannaas.
Status FB saya, 13 Oktober 2013
Guru bukanlah Avathar!
Guru didalam Islam bukanlah berfungsi selaku avathar menuju Tuhan. Mereka hanyalah teman atau sahabat utk saling menasehati pada kebenaran dan kesabaran dalam taat pada Allah. Jangan menempatkan guru sebagai Arbaban mindunillah.
Status FB saya, 13 Oktober 2013.
Hati-hati mencari Guru Spiritual!
Jaman sekarang mencari guru spiritual harus hati-hati. Jika tidak benar harta terkuras, kehormatan melayang, kegadisan hilang bagi muslimah bahkan rumah tangga bisa rusak berantakan. Tebalnya jenggot dan berlapisnya jubah bukan indikator keshalehan, kewaraan maupun keluasan ilmu seseorang. Perhatikanlah, apa perbuatannya sejalan Quran ataukah sebaliknya.
Status FB saya, 13 Oktober 2013
Saturday, October 12, 2013
Berguru pada Allah dan melepas taklid pada manusia
Para guru, murabbi, syekh, alim, pakar atau apapunlah istilah kita menyebut mereka, adalah orang-orang yang mendapatkan ilmu dari membaca buku yang tersusun dari huruf-huruf maupun membaca dari setiap kejadian-kejadian unik dari fenomena alam semesta ini.
Manusia diberi roh oleh Allah, diberi kesadaran serta kemampuan abstraksi dan berkomunikasi secara lisan maupun simbolik, kemampuan analisis dan sintesis, berakal dan berpikiran. Kesemuanya itu merupakan intrumen yang disediakan dalam rangka untuk menjalankan tugas kekhalifahan. Dia yang mengajarkan jiwa manusia melalui kalam, baik tentang jalan kebajikan maupun jalan kejahatan. Berguru pada manusia itu penting, tapi lebih penting lagi adalah berguru pada Allah. Membiarkan hidayah-Nya, ilmu-Nya membimbing dan menuntun setiap perbuatan kita. Kemampuan dan ilmu setiap guru itu berbeda, tergantung dari keluasan wawasan, bacaan maupun pengalaman hidupnya. Tapi kemampuan Allah melebihi semua makhluk-Nya. Jangan bertaklid pada guru manusia tetapi bertaklidlah pada Allah, sebab Dia adalah Tuhan kita.
"dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui apa-apa, kemudian Allah memberi kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta pikiran, supaya kamu bersyukur" (QS 16:78)
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah , Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS 96:1-5)
Kita boleh menimba ilmu dari mana saja sumbernya, kita menghargai dan menghormati para guru kita. Tapi tetap dalam satu wilayah, tidak untuk dikultuskan. Kita tidak boleh berlaku jumud dan taklid terhadap mereka, sebab merekapun adalah makhluk seperti hamba-hamba Allah lainnya. Jangan terlalu menjerumuskan diri sendiri pada pemberhalaan makhluk yang dibungkus kehormatan. Toh setiap orang punya kemampuan berpikir dan berilmu terbatas, tergantung pada khasanah, wawasan, jumlah bacaan maupun pengalamannya berinteraksi selama hidup. Ditambah, jaman dan permasalahan yang ia hadapi pada masanya.
Hakikat Qurban

Bersyukurlah jika pada hari raya 'Iedul Adha ini, kita masih bisa berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai. Selamat hari raya kurban untuk semua umat Islam diseluruh penjuru bumi. Mari kita sama menghayati haji dan ritual pengorbanan secara lebih bermakna. Salam dan shalawat untuk ayahanda para Nabi, Ibrahim 'alaihi wasallam khalilullah beserta keluarganya juga untuk Rasul mulia, Nabi akhir jaman Muhammad shallallahu ' alaihi wasallam dan keluarga beliau. Semoga seluruh saudara kita yang melakukan ibadah haji tahun ini, memperoleh predikat mabrur disisi Allah.
Thursday, October 10, 2013
Orang yang benar, selalu dimusuhi
Banyak orang yang benar, orang yang shaleh dan orang yang berilmu dilecehkan, dicemooh atau tidak dipercayai justru di kampung halamannya sendiri, dari tetangganya bahkan mungkin juga diantara keluarganya. Hal ini sudah sunnatullah. Tidak hanya pada manusia biasa, para da'i atau juru dakwah tapi juga terjadi pada para Nabi Allah sendiri. Lihat misalnya perjalanan hidup Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Mereka ditolak oleh masyarakat kampungnya, diejek, dipandang rendah bahkan dizhalimi. Diantaranya ada dari kalangan keluarga, seperti Abu Jahal, Abu Lahab. Ada pula datangnya dari sahabat, seperti Yahudza Iskharyuti alias Yudas Iskariot.
Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang Nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya" (Markus 6:4)
Musnad Ahmad 1400: Riwayat dari Mush'ab bin Sa'd dari Bapaknya berkata; saya bertanya; "Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab; "Para Nabi, lalu orang-orang shaleh, kemudian orang yang paling mulia dan yang paling mulia dari manusia. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya, jika agamanya kuat maka akan ditambah ujiannya, dan jika agamanya lemah maka akan diringankan ujiannya. Tidaklah ujian itu berhenti pada seorang hamba sampai dia berjalan di muka bumi tanpa mempunyai dosa."
Asma Allah di spadbor Motor
Awalnya ini adalah salah satu status FB saya, dari sebuah pengalaman kecil dijalan raya suatu sore saat pulang dari beraktivitas.
Tadi di jalan (Rabu sore, 09/10/2013), tak sengaja saya sempat melihat sebuah sepeda motor yang melaju tak jauh dari saya. Ada yg menarik buat saya, bahkan terus terpikirkan sampai malam ini sehingga saya putuskan melukiskan dan menuangkan kegundahan hati ini. Pada spadbor (eh, bener gak nih tulisannya?) bagian belakang motor orang tersebut, ada stiker syahadat.
Kira-kira, menurut para sahabat muslim semua, hukumnya bagaimana ya? Posisi sticker syahadat berlafaskan asma Allah ini, jelas posisinya diburitan motor bahkan dibawah pantat sipengemudi saat ia diatas motor. Saya pribadi merasa ini agak kurang ajar ya, tapi... yuk shared bersama opininya. Mudah2an bermanfaat dan jadi pelajaran berharga. (Ssst, maaf, gambarnya ndak bagus, buat sendiri).
Uzlah Modern : Hukumnya bisa saja wajib
Oleh : Armansyah
Uzlah... kata ini berarti mengasingkan diri. Nah, dalam konteks jaman sekarang, uzlah boleh jadi hukumnya wajib bila itu memang mendatangkan manfaat bagi kita. Misalnya nih, daripada kita kumpul-kumpul tak jelas dan cuma ngalor ngidul saja gak karuan bahkan bisa menjurus kepada ghibah, para ibu-ibu nih biasanya yang suka beginian.... ngomongnya mulai dari artis, tetangga sampe urusan kasur sama suaminya ikut di bicarain atau misalnya juga kaum Adam alias bapak-bapak, suka duduk malam-malam sambil maen kartu or dadu or gaplek suaranya kletak-kletok sambil ketawa-ketawa membuat tetangga kiri-kanan terganggu, anak-anak muda, genjrang-genjreng bergitar sambil jerit-jerit nyanyi .... duh, mending uzlah deh. Mengasingkan diri dari keramaian. Cari kerjaan lain yang bermanfaat. Biarlah seperti orang aneh dimata orang lain asal jangan "disebut aneh" dimata Allah.... deal?
Versi revisi dari Status FB saya tanggal 09 Oktober 2013
Kita sekarang sedang perang Uhud
Oleh : Armansyah
Jika K.H. Hasyim Muzadi menyebut kondisi umat Islam saat ini bagaikan peristiwa Khandaq dimasa Rasulullah, saya pribadi --maaf loh ya-- justru melihatnya seperti dalam arena perang Uhud. Semua bergerak sendiri-sendiri sesuai maunya, bahkan bila perlu antara satu elemen Islam dengan elemen Islam lainnya saling menjatuhkan dan tebar fitnah. Bagaimana mungkin "pertempuran modern" ini bisa dimenangkan? Semua sudah tidak lagi merujuk pada "komando" Rasulullah. Banyak bagai buih dilaut tapi tidak berarti apa-apa. Begitulah prediksi Rasul sendiri terhadap kondisi umat Islam akhir jaman.
Status FB saya, 08 Oktober 2013
Monday, October 7, 2013
Kematian menjadi semangat perbaikan diri
Saya kira tidak ada manusia yang benar-benar siap jika tiba-tiba maut datang menjemputnya, tapi siap atau tidak siap, ya kita harus siap kapanpun ajal kita sampai pada batasnya. Meski demikian, kematian bukan hal yang harus membuat kita pesimis menjalani hidup. Sebaliknya, kematian yang misterius itu menjadi jalan optimisme kita untuk terus memperbaiki diri setiap waktu.
Selamat memulai aktivitas untuk semua sahabatku, wherever and whoever you are. Have a nice day to you all. Semoga apa yang kita lakukan hari ini, bernilai ibadah dan mendapat ridho disisi Allah SWT.
Status FB saya, 07 Oktober 2013
Saturday, October 5, 2013
Tuhan, Maaf kami sibuk!
Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.
Tuhan, kami juga sangat sibuk. Jangankan berjemaah, bahkan munfaridpun kami tunda-tunda. Jangankan rawatib, dzikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah sangat memberatkan kami.
Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat. Kami kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khyusuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, menghiba, berdoa dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.
Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami, karena, kami masih terlalu sibuk.
Maaf.
al-Qur'an di kaki kita
Kadang kita meremehkan hal-hal kecil yang sebenarnya sangatlah besar. Beberapa tahun yang lalu ketika saya masih mengampu pelajaran PAI, saya selalu memperingatkan siswa agar tidak meletakkan al-Qur'an sejajar dengan kemaluannya saat ia sedang duduk mengaji. Dalam pengertian, mushaf jangan dipangku diatas paha. Saya merasa ini bukan hal yang santun terhadap kalam Allah.
Apalagi sampai, al-Qur'an diletakkan diatas sejadah lalu kita berdiri sholat sementara posisi al-Qur'an saat itu justru sejajar dengan kaki kita. Perbuatan seperti ini jamak kita lihat juga di musholla atau masjid. Alangkah baiknya bila al-Qur'an itu diletakkan pada posisi yang lebih tinggi. Mulailah menghormati ajaran Allah itu dari hal paling kecil.
Semoga status ini berguna.,
#nasehatdiri
Status FB saya, 06 Oktober 2013