Di awal pertiga malam seperti ini, merupakan waktu yang tepat untuk memulai tafakur diri jelang tahajud. Saatnya bercengkrama dengan ilahi penguasa seluruh bentuk kehidupan jagad raya. Mengadu semua keluh kesah dengan ratap tangis dan air mata, memohon petunjuk, ridho dan ampunan-Nya. Mengenyahkan seluruh jenis kemunafikan diri, membuang jauh-jauh rasa pemberhalaan terhadap makhluk dan kembali pada pemujaan Dia yang Maha Suci.
Tidak ada seruan ketundukan jiwa al-insan, kecuali untuk-Nya. Tak usah bibirmu menyebut dan memanggil imammu, syaikhmu, husainmu, murobbimu, guru tarekatmu, pembimbing spiritualmu atau juga Qorinmu dihadapan Dia, kecuali hanya untuk mendoakan mereka agar selamat di dunia dan akherat. Hadapkanlah mukamu secara hanif pada ad-Dien yang benar, ad-Dien yang telah ditempuh oleh para Nabi dan Rasul dimasa lalu.
Saatnya kita sama bersihkan jiwa kita dari penghambaan terhadap makhluk. Ingat, Allah itu Esa, bergantung segala sesuatu pada-Nya. Tidak beranak atau diperanakkan, dan, tidak ada apapun yang menyerupai Dia.
Subhanallah, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah.
#rintihtahajudmalamku
Status FB, 23 Oktober 2013
No comments:
Post a Comment