Friday, January 31, 2014

Catatan Ibnu Sina 2014

Terbangun hamba dalam dekapan mesra Sang Penjaga Malam

Dari peraduan Bunda sholihah sejagad raya terlayarkan untaian Dzikir pada Sang Penggenggam Jiwa 

Mungkin sayap ini memang sudah terlalu lelah terkembang

Dan langkah ini sudah waktunya untuk berhenti mengayun sejenak

Kupejamkan mata ini lalu berbisik lirih, Allah, aku ikhlas dan aku ridho.

Aku akan bersabar menanti fajar di Darussalam. 

Subuh hari, Ibnu Sina 28 Jan 2014

*Ibnu Sina adalah nama salah satu paviliun di rumah sakit Islam Siti Khadijjah, tempat dimana saya pernah dirawat karena terserang typhus dan dbd

Kala diserang Typhus dan DBD

sakit

 

Sakit mengajarkan kita tentang nikmatnya sehat. Hidup mengajarkan rasa syukur atas waktu yang tersisa untuk banyak beribadah pada Allah.


Jika kita masih bisa mendengar, bersyukurlah. Jika kita masih bisa melihat, bersyukurlah. Jika kita masih bisa bernafas maka syukurilah. Kelak satu demi satu nikmat itu akan dicabut dan tinggallah kita seonggok jasad beku yang tiada arti. Fabiayyi aalaa irobbikuma tukadzziban.


Selama 38 tahun hidup diatas dunia ini, jujur baru beberapa hari yang lalu itu saya mengalami panas tinggi yang begitu kuatnya mencengkram tubuh. Benar-benar rasa terbakar mulai dari muka sampai menyelimuti seluruh badan ini. Subhanallah. Itu terjadi selama 3 hari 2 malam. Setiap kali saya meminum obat penurun panas (mulai dari yang herbal sampai yang kimia), bukan malah turun tapi menjadi-jadi panasnya. Alhasil akhirnya benar-benar drop keadaan tubuh. Innalillahi, ternyata begitu di periksa darah, saya dinyatakan positip terserang typhus dan dbd. Obat oral masih kalah kuat berperang tanding dengan kedua penyakit itu sehingga dokter mengambil langkah menggunakan parasetamol dalam bentuk cairan infus (Farmadol) yang langsung masuk kedalam darah. Alhamdulillah, hanya perlu waktu sekitar kurang dari 1 jam, panas tubuh yang selama 3 harian berkutat di angka 38 dan 39 turun ke angka 36 sampai hari ini. Ya Allah, terimakasih atas rahmat-Mu.


Saat ini, infus sudah dibuka dan saya sudah kembali berada di rumah. Tetap butuh waktu untuk proses pemulihannya, belum sepenuhnya stabil saat berdiri.


sakit2



Terimakasih pada sahabat, handai taulan, keluarga, tetangga, para siswa dan semuanyalah yang tak mungkin bisa saya mentioned satu persatu namanya atas doa dan perhatian yang telah di berikan pada saya di waktu sakit kemarin. Tak mungkin saya dapat membalasnya, namun saya berdoa kepada Allah agar memberikan kebaikan dunia dan akhirat sebagai gantinya. Aamiin.


Catatan Typhus dan DBD, 27 Jan-29 Jan 2014

Tuesday, January 21, 2014

Hukum perempuan keluar rumah tanpa mahromnya

Saya pernah juga ditanya tentang hukum wanita bepergian tanpa mahromnya untuk suatu urusan. Ada yang berkata tidak boleh, namun ada yang berkata boleh. Si penanya ingin kepastian berdasar dalil.; Jawab saya, secara dalil, wanita diperbolehkan untuk keluar rumah meski tanpa didampingi oleh mahromnya selama itu untuk urusan yang memang bisa di benarkan secara syariat dan bukan untuk maksiat.


Dalilnya: 

Musnad Ahmad 23155: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Aisyah berkata; "Pada suatu ketika Saudah keluar pada malam hari untuk hajatnya sesudah diwajibkannya hijab atas para wanita." Aisyah berkata; "Saudah adalah seorang wanita yang tinggi besar dan kebetulan Umar melihatnya. Kemudian dia memanggilnya; Wahai Saudah! Sungguh saya bisa mengenalimu, jika kamu keluar maka lihatlah bagaimana kamu keluar atau bagaimana yang kamu perbuat?" Akhirnya Saudah berbalik pulang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang ketika itu beliau sedang makan malam. Lalu Saudah memberitahukan kepada nabi perihal ucapan Umar kepadanya sedang sepotong roti masih tetap berada di tangannya. Lalu beliau memperoleh wahyu yang kemudian selesai, sementara sepotong daging masih terdapat di tangan beliau. Kemudian beliau bersabda: "Telah diperbolehkan bagi kalian untuk keluar dalam rangka memenuhi hajat kalian."


Shahih Bukhari 4421: Telah menceritakan kepadaku Zakaria bin Yahya Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Pada suatu ketika Saudah keluar untuk hajatnya sesudah diwajibkannya hijab atas para wanita." Ia berkata; "Saudah adalah seorang wanita yang tinggi besar sehingga mudah sekali orang mengenalnya." Kemudian Umar melihatnya, dia pun memanggilnya; Wahai Saudah! Sungguh saya bisa mengenalimu, jika kamu keluar maka lihatlah bagaimana kamu keluar." Akhirnya Saudah berbalik pulang kepada Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam yang ketika itu beliau sedang makan malam di rumahku, ditangan beliau ada sepotong daging. Saudah pun masuk seraya berkata; Ya Rasulullah, Aku keluar untuk keperluanku, lalu Umar berkata begini dan begitu kepadaku. Aisyah berkata; Lalu Allah mewahyukan kepada beliau dan ketika wahyu telah tersampaikan padanya sepotong daging tersebut masih terdapat di tangan beliau tanpa beliau letakkan. Kemudian beliau bersabda: "Telah diperbolehkan bagi kalian untuk keluar dalam rangka memenuhi hajat kalian."


Shahih Muslim 1021: Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab mengabarkan kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah biun Zubair, bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Dahulu para wanita mukminat menghadiri shalat fajar (subuh) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengerudungi kepala dengan kain, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka tidak dikenal karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat subuh ketika keadaan masih pagi buta."



semoga bermanfaat.,
Palembang, 22 Jan 2014

http://armansyah.net/

Antara HTI, JT dan Salafi

Saya pernah ditanya tentang HTI, Jemaah Tabligh dan juga Salafi. Saya katakan bahwa semuanya bagus. Tapi saya pribadi tidak memiliki kecenderungan pada salah satu darinya. Masing-masing pemahaman punya cara pandang yang berbeda terhadap suatu perkara. Saling hormati sajalah. Jika untuk dijadikan bahan kajian dan proses pembelajaran, ya tidak salah. Terpenting adalah sikap kritis, ilmiah dan santun dalam menyikapinya. Ada diantara mereka yang memang berlebihan dalam berpaham. 


Lalu saya ditanya lebih jauh, apa yang berbeda dari cara pandang saya dari ketiganya? ya jika HTI, misalnya saja cara saya memandang khilafah (ini pernah saya bahas beberapa waktu lalu). Jika JT ya tentang metode dakwahnya yang umumnya door to door seperti evangelist. Jika Salafi, ya misalnya tentang hisab. 


Lihat kembali arsip tulisan lawas saya tentang hal-hal ini pada website pribadi saya di:

http://armansyah.net/2010/07/hisabitumutlak/

http://armansyah.net/2013/10/sikap-saya-tentang-khilafah-dan-penerapan-syariat-islam/

#copasdarikonsultasi_sahabat_pd_saya

Di arsipkan dari status FB saya 22 Jan 2014, silahkan membaca komentar yang masuk pada link: 


https://www.facebook.com/armansyah/posts/10152114020963444?stream_ref=10

Status hukum tidak berdasar like or dislike

Status hukum suatu perkara tidak bisa didasarkan pada like or dislikenya kita atas perkara itu sendiri. Jika Allah sudah menghukumi itu halal maka sebenci apapun kita pada perkara itu atau setidak sukaan kita padanya tidak boleh merubah status hukumnya itu sendiri. Kita tidak suka poligami, silahkan tapi jangan mengharamkan. Kita tidak suka perang atau tidak menyukai qishash silahkan tapi jangan mengharamkan. Kita tidak suka hisab, silahkan tapi jangan mengharamkan. Dan seterusnya. Harus bisa dibedakan antara suka dan tidak suka dengan halal serta haram. Status hukum sebuah perbuatan tidak berdasarkan kita menyukainya atau menolaknya, namun berdasar putusan Allah. Contohnya juga Nabi, beliau tidak suka makan bawang dan daging biawak namun beliau tidak mengharamkannya untuk dimakan umatnya. Bawang dan biawak tetap halal hukumnya meskipun Rasul tidak menyukainya.


Jaman sekarang ini, segala hal kadang disikapi berlebihan. Kita tidak suka pada sesuatu lalu keluar fatwa haram dari lisan kita. Ada perempuan tidak bercadar, haram hukumnya. Ada laki-laki tidak isbal, haram hukumnya. Ada orang yang berhisab dan tidak berukyat, haram hukumnya. Innalillahi wa-inna ilayhi rooji'un.


Arsip status FB, 22 Jan 2014

Syetan berbanding lurus dengan tingkat iman

Dulu almarhum guru saya pernah bilang, bahwa setiap kenaikan tingkat iman seseorang akan juga membuat pergantian jenis syetan yang akan menjadi penggodanya. Jika tadinya yang goda cuma syetan berpangkat tamtama, maka bila derajat iman kita naik dan tak mampu lagi dihadapi oleh kelasnya si tamtama, digantilah oleh syetan dari kelas Bintara. Terus naik keatas disesuaikan dengan level iman kita tadi. Gagal level bintara, diganti dengan bintara tinggi, perwira utama, perwira menengah terus puncaknya adalah syetan dari level jendral. Pastinya, iman itu akan mengalami goncangan demi goncangan untuk membersihkan dan meneguhkan tauhid kita. Gagal cara ini, ditempuhlah cara yang lain oleh syetannya. Itulah sunnatullah yang pasti terjadi sebagai ketetapan dari Allah yang maha kuasa.


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (al-Qur'an surah al-Ankabut ayat 2)


Jadi saat kita berhasil, tidak ada salahnya kita berucap: alhamdulillahilladzi hadana lihadza, wama kunna linahtadiya lauwla an hadanallah | Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.


Status FB, 20 Jan 2014.

Pentingnya fokus dakwah pada remaja

Memberi tausiyah pada remaja, beda dengan memberi tausiyah dihadapan para santri dan orang-orang tua yang ada di masjid. Para santri dan orang tua, ilmu dan ketakwaan mereka sangat boleh jadi lebih tinggi dari kita yang memberi tausiyah. Mereka jelas orang yang cenderung pada kebaikan, lah, mereka sudah mau datang ke masjid. Tapi tausiyah pada remaja. Jika tak tepat metodenya, jika tak luas wawasannya dan bahasanya pun terlalu fiqh, alamat ditinggalkan dan tak ditoleh mereka. Padahal merekalah sasaran dakwah itu harusnya di prioritaskan dijaman sekarang. Mereka generasi muda Islam yang akan memainkan peranannya di dunia ini kedepan. Mau jadi apa Islam di Indonesia ini, kelak bola itu ada ditangan mereka. Mereka masih labil, mereka jika tidak benar penggarapannya, akan terjebak pada seks bebas, rokok, narkoba, judi dan sebagainya.

Belajarlah dari sirah Nabawiyah

Sirah Nabawiyah, bila kita baca dan pelajari dengan benar, insyaAllah akan memberikan banyak sekali pelajaran pada kita berkaitan dengan penerapan syariat Islam dalam hal ini hukum-hukum al-Qur'an didalam hidup. Kita semua tahu bahwa life is never flat. Hidup itu tidak rata, pasti bergelombang. Ada suka dan dukanya, malah mungkin bagi sebagian besar dari kita, porsi duka lebih besar ketimbang porsi suka cita. Ada posisi dimana kita sangat dilematis. Berperang antara menegakkan hujjah Allah diatas hujjah Iblis dan bala tentaranya. 


Ketika Rasul menyetujui perjanjian Hudaybiyah, banyak yang tidak sepakat dengan beliau. Terlalu lembek, tidak tegas dan boleh jadi dianggap sebagai sikap yang pengecut oleh sejumlah sahabat kala itu. Satu diantaranya Umar ibn Khattab yang begitu berapi-api mempertanyakan keputusan Rasulullah itu. 




"Bukankah engkau ini nabiyullah?"Iya, aku nabi Allah." Jawab Nabi. "Bukankah kita dalam kebenaran sedang musuh kita dalam kebatilan?" tanya Umar. "Benar" jawab Rasulullah. 


"Lantas mengapakah kita mau terima direndahkan dan dihina dalam agama kita?." Rasulullah menjawab "Aku ini seorang utusan Allah dan tak akan aku membangkang-Nya, Dia adalah pembelaku. 

Masih tidak puas dengan jawaban Nabi, Umar mendatangi Abu Bakar. "Wahai Abu Bakar, bukankah ini nabiyullah sejati? Ia menjawab "Benar." 


"Bukankah kita diatas kebenaran sedang musuh kita berada dalam kebathilan?. 


Abu Bakar menjawab "Benar". 
"Lantas mengapakah kita memberikan penghinaan kepada agama kita? 

Abu Bakar menjawab "Heih, dia itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tak akan ia membangkang Tuhannya 'azza wajalla sebab Dialah penolongnya".



Yah, ini dialog ketidak puasan Umar ketika merasa wibawa kebenaran agama harus tunduk pada kebatilan. Mungkin sosok Umar dalam kasus ini, mewakili banyak kita dikehidupan ini yang tidak puas dan tidak rela kebatilan mengungguli kebenaran. Kita marah dan tidak menerima kenyataan. Kenapa orang jahat selalu menang, kenapa koruptor bebas bergentayangan, kenapa orang munafik selalu terpilih jadi pemimpin, kenapa orang kaya selalu bisa menindas orang lemah, kenapa orang yang benar kadang harus mengalah pada orang yang salah, bukankah kita ini benar? 


Ayo mari kita lihat bagaimana cara Rasulullah menyikapinya. Kita tadabburi sudut pandang Rasulullah dalam dakwahnya. Disini tuntunan kita khan jelas adalah Rasulullah. Beliau percaya bahwa Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Kebenaran pasti akan menang. Tapi semua butuh waktu, perlu proses yang boleh jadi berliku. Kita dianggap kalah, kita dianggap salah silahkan. Tapi wait, kitalah sebenarnya pemenang dan itu kelak akan terbukti. Jika kita tak percaya janji Allah, artinya kita mengingkari kebenaran al-Qur'an.


Dialog Umar dan Rasul diatas dikutip dari Hadist Riwayat Ahmad nomor 18166 dalam sunannya. 


Arsip FB tanggal 20 Jan 2014

Hukum memakai batu perhiasan

Saya pernah ditanya melalui timeline Facebook berkaitan dengan hukum pemakaian batu perhiasan untuk kaum Adam. Jawaban dari saya  :


Ada riwayat dari Imam Nasa'i sebagai berikut:

Sunan Nasa'i 5122: Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ma'mar ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ahsim dari Al Mughirah bin Ziyad ia berkata; telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memakai cincin emas selama tiga hari, ketika para sahabatnya melihat, tersebarlah (orang memakai) cincin emas. Maka Rasulullah pun membuangnya, dan aku tidak tahu apa yang dilakukan oleh beliau. Kemudian beliau memerintahkan untuk membuat cincin dari perak dan memerintahkan untuk memberi ukiran 'Muhammad Rasulullah'. Cincin itu ada di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga beliau wafat, kemudian beralih di tangan Abu Bakar hingga wafat, kemudian di tangan Umar hingga wafat, kemudian di tangan Utsman selama enam tahun masa pemerintahannya. Ketika banyak buku yang harus ia beri stempel, ia pun memberikan cincin itu kepada salah seorang sahabat Anshar untuk menstempel. Saat sahabat Anshar itu keluar ke sumur milik Utsman, cincin itu jatuh. Cincin itu kemudian dicari namun tidak ditemukan. Utsman kemudian memerintahkan untuk membuat cincin baru yang semisal dan memberi ukiran 'Muhammad Rasulullah'."


Jadi, hukum memakai cincin adalah boleh, selama bukan emas. Itu yang pertama.
Kedua, berkaitan dengan mata cincin.

Ada hadist riwayat Muslim yang menyebutkan cincin Rasulullah itu memang memiliki mata.

Shahih Muslim 3898: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta dibuatkan cincin dari emas. Apabila beliau memakainya, beliau selalu meletakkan mata cincin tersebut pada bagian dalam telapak tangan. 

Ada juga kisah dilain waktu, Rasul diberi hadiah cincin oleh raja Najasyi:

Sunan Ibnu Majah 3634:Dari Aisyah Ummul Mukminin, dia berkata, "Raja Najasyi menghadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perhiasan yang di antaranya ada cincin emas yang batu cincinnya dari Habasyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengambilnya dengan sebatang kayu dan beliau berpaling darinya -atau mengambilnya dengan jari-jari tangannya-, kemudian beliau memanggil cucu perempuannya, Umamah binti Al 'Ash, sambil bersabda: "Berhiaslah kamu dengan ini wahai puteriku."


Adapun dalam riwayat Muslim, disebutkan mata cincin Rasulullah adalah batu Habsyi.

Shahih Muslim 3908: Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincin perak bermata batu Habsyi di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di sebelah dalam telapak tangannya. 

Olehnya, maka jika batu-batu ini dijadikan mata cincin, kiranya tidak mengapa. Sebab Rasul juga pernah melakukannya, begitupula sahabatnya. Namun jika dibuatkan kalung atau gelang lalu dipakai oleh laki-laki, saya kira ini sudah menyerupai perempuan. Dan hukum menyerupai perempuan adalah terlarang didalam Islam.


Diarsipkan dari timeline FB saya tanggal 20 Jan 2014

Jilbab itu hukumnya sunnah, karena...

Sewaktu saya mengisi maulid dihadapan pelajar sma dua malam yg lalu, saya bilang bahwa jilbab itu sunnah. Ada siswa yang protes dan bilang itu wajib sambil bawa ayat al-Qur'an sebagai hujjah. Saya senyum lalu jawab, kalau jilbab itu wajib, kenapa masih ada siswi yang tidak mau berjilbab? Akhirnya semua paham arah pembicaraan saya sebenarnya. Alhamdulillah.


Arsip Status FB, 20 Jan 2014

Wednesday, January 15, 2014

Hukum Adzan ditelinga bayi yang baru lahir

Secara ringkas hukumnya adalah boleh. Memang sebagian ulama ada yang membid'ahkannya dan ada pula yang memperbolehkannya. Saya pribadi cenderung pada pendapat yang memperbolehkannya. Adapun alasannya adalah bersandar pada hadist berikut ini:


Sunan Abu Daud 4441  : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan ia berkata; telah menceritakan kepadaku Ashim bin Ubaidullah dari 'Ubaidullah bin Abu Rafi' dari bapaknya ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumandangakan adzan layaknya adzan shalat pada telinga Al Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh ibunya, Fatimah." Status hadis ini adalah Hasan menurut Al-Bani


Musnad Ahmad 22749: Telah bercerita kepada kami Yahya dan 'Abdur Rahman dari Sufyan dari 'Ashim bin 'Ubaidullah dari 'Ubaidullah bin Abu Rafi' dari ayahnya berkata: Aku melihat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam adzan di kedua telinga Al Hasan saat Fathimah melahirkannya.


Musnad Ahmad 25933: Telah menceritakan kepada kami Waki' dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin 'Ubaidullah dari 'Ubaidullah bin Abu Rafi' dari dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumandangkan adzan pada telinga Hasan bin 'Ali ketika Fatimah melahirkannya."


Musnad Ahmad 25939: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dari 'Ashim bin 'Ubaidullah dari 'Abdullah bin Abu Rafi' dari ayahnya dia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adzan untuk shalat di telinganya Hasan sewaktu dia dilahirkan."


Sunan Tirmidzi 1436: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan 'Abdurrahman bin Mahdi keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ashim bin Ubaidullah dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Bapaknya ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumandangkan adzan -shalat- pada telinga Hasan bin Ali saat ia dilahirkan oleh Fatimah." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Dan pelaksanaan dalam akikah adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari jalur yang banyak, yaitu dua ekor kambing yang telah cukup umur untuk laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Diriwayatkan pula dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya beliau pernah mengakikahi Al Hasan bin Ali dengan satu kambing. Dan sebagian ulama berpegangan dengan hadits ini." 


Saya pribadi dulu sewaktu ke-3 ananda saya lahir, semuanya saya adzankan ditelinganya untuk mendengarkan asma Allah pertama kali di pendengaran mereka.


Status ini saya tulis berdasar pertanyaan seorang sahabat melalui Blackberry, semoga bermanfaat juga untuk yang lainnya.



 


Bolehkah menyebut istilah lain untuk Allah?

Oleh : Armansyah

 

Tulisan ini sebenarnya sudah pernah saya buat sewaktu masih aktif menulis di swaramuslim beberapa tahun yang lalu. Tapi karena situs itu hari ini sudah down, praktis tulisan-tulisan tersebut juga tidak lagi bisa diakses. 


Saya pernah menulis satu lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh almarhum Ustadz Jeffrie al-Bukhori di sosial media Facebook yang isinya:


Walaupun hidup seribu tahun,
bila tak sembahyang apa gunanya

Posting saya ini mendapat respon dari salah satu sahabat berkaitan dengan penggunaan istilah "Sembahyang", menurutnya istilah itu berarti menyembah dewa, karena hyang adalah dewa.




Lalu, bolehkah kita menggunakan istilah Hyang itu didalam Islam?
Benarkah nama Tuhan yang benar cuma : "Allah" saja ?



Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas dihati umat Islam, apalagi melihat dari kenyataan yang ada dihadapan kita betapa beragamnya nama-nama yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa oleh manusia disetiap jaman dan agama. Jika memang nama Tuhan adalah ALLAH, maka kenapa hampir semua umat manusia didunia ini berbeda dalam penyebutannya terhadap Tuhan ?


Kenapa ada yang menyebut-Nya dengan nama Yahweh, Jagad Dewa Batara, SANG Hyang Widhi dan sejumlah nama-nama lainnya ? Padahal al-Qur’an memberi informasi bahwa Tuhan telah mengirim para Rasul-Nya disetiap daerah, baik yang nama-namanya tercantum dalam al-Qur’an ataupun tidak.


Hukum "pamer" ibadah

Ada yang tanya, Bang, kok beramal pake ditunjukin segala? ntar dikirain pamer, jadi riyak bang. Khan gak boleh seperti itu. | Saya jawab, loh yang bilang hukumnya gak boleh memperlihatkan amal itu siapa dan apa rujukannya? Tuh buka al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 271, al-Baqarah ayat 274, surah ar-Ra'du ayat 22, surah Ibrahim ayat 31, surah an-Nahl ayat 75, surah Fathir ayat 29. Semua ayat-ayat ini memperbolehkan kita untuk menunjukkan amal perbuatan baik kita. Saya ambil satu ayat sebagai perwakilan, dari surah al-Baqarah ayat 271.


Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Jadi, di umpetin atau tidak di umpetin, semuanya baik dan boleh, menurut syariat Islam. Lalu bicara soal riyak, ya sudahlah, belajar saja menata hati dan niat. Azzamkan didiri, semua yang kita perbuat adalah untuk memotivasi diri sendiri dan sekaligus mengajak orang lain berbuat kebaikan melalui uswatun hasanah, melalui perbuatan diri kita. Bukankah ini jalan yang ditempuh oleh Rasulullah SAW?


Kalo semua dikritik, dicela, dicaci... sementara diri tak juga berbuat dan termotivasi, adalah lebih baik orang yang memperlihatkan amalnya sembari mengajak orang melakukannya. Urusan ikhlas dan tak ikhlas, biarlah individu yang bersangkutan kepada Allah. Disitulah titik kita berfastabiqul khoirot. Oke dan clear ya?


Palembang, 15 Jan 2014

Ikuti komentar yang masuk dalam timeline FB saya di


https://www.facebook.com/armansyah/posts/10152099136813444?stream_ref=10

Monday, January 13, 2014

Dari Sinabung sampai Banjir Jakarta (2014)

Sinabung erupsi, beberapa titik di wilayah Jakarta dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia saat ini menghadapi bencana banjir. Disana api disini air. Ya Allah, negeri ini sungguh tengah dikepung oleh adzab. Tak perlu repot membantah status ini, semua yang terjadi di alam semesta pada hakekatnya saling berkaitan dan berpasangan. Ada hal wujud, ada pula hal ghaib. Ayo, lebih baik kita sama-sama bermunajat pada Allah agar musibah ini cepat diangkat dan kita semua diberi keselamatan. 

Keselamatan dunia wal akhirat.


Status FB, 12 Jan 2014.

Tukang beca, pesuruh dan Allah

Mungkin anda pengayuh becak, tukang bakso, sopir angkot, pesuruh, office boy, karyawan kecil atau pemulung yang seolah tak memiliki kekuasaan dan peran dalam hidup. Tapi ingatlah kawan, setiap profesi yang halal, selalu menyimpan potensi untuk menjadikan kita manusia mulia disisi Allah. Boleh jadi anda kecil dimata manusia, tapi sesungguhnya kita besar di mata Allah. Jika kemuliaan dari manusia yang kita harap, maka bisa jadi kehinaan yang kita dapatkan. Tapi bila keridhoan Allah yang kita kejar, maka insyaAllah kemuliaan-Nya yang kita dapatkan. 

Palembang, 12 Jan 2014
Http://armansyah.net/

Pengalaman di jalan raya

Dijalan sore tadi, melihat ada anak smk perempuan ditabrak motor persis dihadapan saya. Anak itu terjerembab mencium aspal dan tangannya robek. Penabrak awalnya mau lari, saya kejar dan minta dia untuk bertangung jawab. Untuk mencegah terjadi hal tak di inginkan saya mendampingi sampai kerumah sakit dan bertemu dengan keluarganya. Saya tahu posisi si anak itu benar, motor itulah yang salah. Inilahpotret kehidupan para pengguna kendaraan dijalan raya.


Mau cepat sampai ditujuan, ngebut tanpa perduli keselamatan orang lain. Bahkan kadang traffic light masih merah, motor-motor sudah bak mau lomba racing saja mendahului garis startnya. Kalau sudah nabrak, buru-buru mau ninggalin korban.


Untung tadi masih mau diajak baik-baik, kalau saja tetap ngotot kabur, saya sudah kepikiran buat nyenggol bagian belakang motornya agar terhempas juga kejalan dan merasakan pula kerasnya aspal yang dirasakan oleh sianak tadi. Bayangkan saja bila anak itu adalah anak anda atau adik anda atau keluarga anda. Alhamdulillah segala sesuatunya berjalan baik. Tapi bisa dijadikan pelajaran untuk semua.


Status FB, 09 Jan 2014

One Day One Juz yuuk

02 Nov 2013, saya pernah menulis status tentang pengalaman saya di busway transjakarta beberapa waktu sebelumnya. Semua orang sibuk dengan ponselnya sendiri. Ada yang buka games, ada yang buka path, line, fb, twitter dan sebagainya. Benar-benar individual sifatnya. Tak ada lagi senyum maupun tegur sapa. Semoga dengan ikut memperkenalkan metode One Day One Juz, bisa memberikan kontribusi perubahan pada masyarakat negeri ini. Mereka tak lagi di bus sibuk akses path, line, fb, twitter tetapi sibuk mengkhatamkan target juz al-Qur'annya hari itu. Masih mimpi memang, namun mimpi ini toh bisa kita angkat jadi realita bila semua mau berkomitmen mewujudkannya.


ngaji-dibus


Ayo, saya ajak semua kawan-kawan muslim bergabung dalam komunitas One Day One Juz. Mari kita sama-sama berlomba dalam berbuat kebaikan. Toh aplikasi al-Qur'an yang jalan di platform Android danBlackBerry khan banyak yang gratis dan bisa di unduh, tidak harus selalu bawa "al-Qur'an konvensional" sepanjang waktu. Yuk, gak pake alasan, kita coba dulu dan jadikan life-style baru dikalangan muslim modern. 


Pak Ustadz dan burungnya

Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: 


Assalamu'alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya


Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal.


Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:


"Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"


Sang Ustadz menjawab: 

Tangan diatas lebih baik

Hidup bak roda berputar, kadang ia bergulir keatas dan lain waktu ia bergerak kebawah. Semoga Allah beri cahaya agar tak lama ada dibawah dan mengharap belas kasih makhluk. Sebab sudah nyata sabdanya: "tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah tangan peminta-minta". (Shahih Muslim no. 1715)


Status Fb, 09 Jan 2014

Tuesday, January 7, 2014

Umat nabi Sulaiman, ilmuwan dan dukun

Dulu, umat Nabi Sulaiman sudah bisa melakukan proses teleportasi/dematerialisasi singgasana ratu Saba' ke istana beliau di Yerusalem. Abad ini, banyak film-film fiksi ilmiah menampilkan proses terjadinya teleportasi. Sebut saja StarTrek misalnya. Tapi faktanya sampai hari ini para ahli masih belum bisa mewujudkan mimpi ilmiah itu dilapangan nyata. Eksperimen Philadelphia yang dilakukanpun terbukti masih gagal. Lucunya, di negeri kita Indonesia ini, hal-hal semacam teleportasi sudah dianggap biasa saja. Tuh dukun-dukun khan kalo nyantet orang pake kirim jarum, beling dan sebagainya buat dimasukin ke tubuh korban. Ini khan dematerialisasi namanya. Benda fisik dirubah jadi ghaib lalu di transfer kedalam tubuh manusia dan dikembalikan lagi jadi wujud semula. Korbannya khan gelepar-geleper akhirnya. Terlepas dukun-dukun ini pinjem tangannya Jin, tapi intinya, wong Indonesia terbukti lebih hebat dari wong sono. Emang fakta tak terbantah juga bila kita ini suka maen cheat kok. Gak di games, gak di dunia nyata. Pokoknya kalau bisa ada shortcut buat nge-hacked, pasti dilakukan. Perkara ilmiah gak ilmiah, bukan urusan. Halal-haram, hantam 

08 Jan 2014
http://armansyah.net/

*Status FB

Ujian dan cobaan

Semoga setiap ujian yg datang pd kita menjadi butiran tasbih dzikir kepada Allah ta'ala dan cobaan yang menghantam sebagai hamparan sajadah kita bersujud.


FB, 08 Jan 2014

Mungkin orang cacat lebih baik dari kita

Kita sering memandang sebelah mata pada orang yang cacat fisiknya. Entah buta matanya, buntung tangan dan kakinya, ataupun bisu suaranya. Tapi pernahkah kita berpikir sejenak bahwa diri kita yang diberi kelengkapan fisik ini, boleh jadi justru lebih hina dari mereka. Coba mata kita ini, sudah berapa puluh dan berapa ratus kali melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah? tangan... perbuatan apa saja yang haram telah kita perbuat selama ini, hitung jumlahnya? kaki, ah, pernah kemana saja kedua kaki kita itu melangkah? adakah sebagian dari langkah-langkah dalam hidup kita itu berjalan di arah yang haram? suara kita...ini juga, berapa sering kita mengumpat, mencaci, membentak, menyepelekan orang lain? berapa kali pula mulut kita mengeluarkan kata-kata keji dan kotor?

Yuk kita sama introspeksi diri, apa yang kita pandang hina, rendah dan cacat, ternyata boleh jadi ia justru lebih ringan dosanya ketimbang kita yang selalu berusaha terlihat alim dan rapi, selalu mencitrakan diri pintar, hebat, intelek, orang penting dan sebagainya.

Duh, celaka sekali diri ini rasanya kalau dibanding orang-orang cacat itu ya?

http://armansyah.net/
Status FB, 07 Jan 2014

Jangan sungkan bertabayyun

Beberapa waktu lalu ada sahabat yang tabayyun sama saya. Ceritanya beliau sedang membuka link salah satu fan page sebuah partai nasionalis tertentu. Disana dilihatnya saya ikut like. Membuatnya tabayyun adalah pada fans page partai tersebut ada gambar-gambar wanita seronok yang sedang mempromosikan partai tersebut. Padahal dulunya seingat saya, waktu saya like, tidak ada gambar wanita seperti itu dan saya pun hanya untuk menunjukkan simpati saja pada perjuangan pendirinya yang bercita-cita untuk mengembalikan harga diri bangsa dan memakmurkan rakyat kecil. (Gak usahlah saya sebut ya nama partainya, gak etis, tapi pastinya bukan partai yang tokohnya terang-terangan mendukung miss world, mudah-mudahan bisa menebaknya sendiri). Terpaksa saya unlike kembali fans page partai itu karena sudah menyimpang dari syariat yang saya yakini. Kekaguman sayapun pudar pada sang tokoh itu (meskipun saya sendiri tetap belum tentu memilih dia saat pilpres), ternyata partai nasionalis kesimpulan saya umumnya memang suka menjual aurat wanita sebagai bahan promosinya. 


Terimakasih pada sahabat saya tersebut yang sudah bertabayyun tempo hari. Masukan-masukan seperti ini yang memang saya perlukan. Anda insyaAllah berpahala karena mengingatkan saya dan dosa sayapun insyaAllah cepat teramputasikan karena telah meralatnya. Itulah indahnya ukhuwwah. Jadi bila ada kawan-kawan lainnya yang menemukan kasus serupa, jangan segan bertabayyun langsung kesaya. Boleh melalui inbox, sms, chat dan sebagainya. Toh saya cuma manusia biasa yang pasti ada salah dan khilafnya. Khalifah Umar saja dulu siap untuk diluruskan dengan pedang jika ia menyimpang, apalagi cuma seorang Arman. 


Alhamdulillah, nasehat adalah nyanyian syurga. Jika saya memang salah, saya tidak segan meralatnya, ketimbang saya terus berada dalam dosa. Doakan saja tetap istiqomah.


Status FB, 07 Jan 2014

Kembali pada takdir-Nya

Akhirnya memang semua akan kembali pada Wa-bil Qodari khoirihi wa syarrihi kullu minallahi ta'ala. Percaya terhadap takdir yang baik dan buruk berasal dari Allah yang maha tinggi. Semoga apa yang menjadi ujian saat ini Allah mudahkan jalan pemecahannya. 


Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin | Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi


Robbi adkhilni mud khola shidqi wa akhrijni mukhroja sidqi waj'allay milladunka sulthonnashiiro | Ya Tuhanku, masukkanlah diriku ke tempat masuk yang baik dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong


Robbana wa taqobbal dua.,

http://armansyah.net/
07 Jan 2014

Monday, January 6, 2014

Awas messias gadungan!


Tahun 2014 merupakan tahun politik, banyak yang akan bermimpi tentang ratu adil, messias, al-Mahdi dan sebagainya sebagai bentuk ketidak puasan mereka terhadap rezim yang berkuasa. Sejumlah orang-orang ini kemudian akan bernubuat tentang wahyu-wahyu baru pada dirinya. Tidak jarang nabi-nabi dan rasul-rasul gadungan kembali bermunculan dengan mengatasnamakan Islam. Semoga umat ini banyak belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Sefasih-fasihnya seseorang dalam berdalil dan berbahasa Arab, seilmiah mungkinnya dia menjabarkan ilmu dan teknologi dengan berlandas pada kitabullah dan sunnah Rasul-Nya tetapi bila ia sudah mendakwah dirinya mendapat wahyu dan ditunjuk sebagai Nabi dan Rasul baru maka hukumnya adalah WAJIB UNTUK TIDAK PERCAYA.
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki manapun di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. (surah al-Ahzab ayat 40)

Musnad Ahmad 13322: Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya risalah dan kenabian telah terhenti, tidak ada Rasul dan tidak ada nabi setelahku". (Anas bin Malik Radliyallahu'anhu) berkata; hal itu menjadikan para shabat merasa keberatan. (Anas bin Malik Radliyallahu'anhu) berkata; (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Tetapi akan ada Al mubasyirat". Mereka berkata; Wahai Rasulullah apakah Al mubasyirat itu. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "Mimpi seorang muslim yang saleh, dan itu termasuk satu bagian dari bagian-bagian kenabian".

Akhir-akhir ini saya melihat sudah mulai bermunculan klaim dan pernyataan-pernyataan yang menyimpang dari syari'at. Harap terus perkuat akidah dan ukhuwah. Apa yang pernah terjadi pada kasus Ahmadiyah Qadiyan, Rashad Khalifa, Lia Aminuddin, al-Qiyadah al-Islamiyahnya Ahmad Musaddiq dan sebagainya mungkin bisa dijadikan pelajaran. Diantara mereka mendakwa bahwa sang messias akan muncul dari benih ketura (salah satu istri Nabi Ibrahim menurut Perjanjian Lama).

Ketahuilah bahwa penamaan Ketura tidak pernah dikenal dalam khasanah Islam yang shahih, baik dari sudut al-Qur'an maupun as-Sunnah. Ada 3 riwayat memang menyebut istilah Bani Qanthura didalam musnad Imam Ahmad dengan 3 narasi hadist berbeda tanpa menyebutkan siapa itu Bani Qanthura. Namun meski demikian, semuanya menyifatkan Bani Qanthura itu adalah sebagai musuh umat Islam. 



Sunday, January 5, 2014

Kaidah Qishash didalam syari'at Islam

Walaupun memaafkan orang yang telah zhalim pada kita merupakan sebuah keutamaan namun membalas perbuatan orang yang zhalim pada diri kita, didalam syariat Islam adalah diperbolehkan dengan catatan seimbang dengan apa yang ia lakukan pada kita. Jangan cepat menghakimi orang yang melakukan pembalasan sebagai orang yang tak pandai bersabar dan juga orang yang juga jahat. Selama syariat membolehkan, maka hukumnya tidak bisa disalahkan. (Surah an-Nahl ayat 126).


Pembalasan yang seimbang terhadap kezaliman, merupakan sebuah bentuk hukum tersendiri yang menjadi keseimbangan sistem didalam masyarakat agar kezaliman tidak terwujud secara semena-mena. Orang akan menjadi lebih mawas diri dalam berbuat, tidak menyakiti hati dan juga mengganggu kepentingan orang lain.


Hal yang sama juga berlaku untuk penghormatan, bila kita diberi penghormatan oleh orang lain maka balaslah dengan yang setara atau juga lebih baik dari itu. (Surah an-Nisaa ayat 86)


Konsepnya jelas: In ahsantum ahsantum li-anfusikum. Wa-in asa'tum falaha. Jika engkau berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri. (Surah al-Israa ayat 7)


Status Fb saya, 05 Januari 2014

Tidak tahun baruan tidak diurus jenasahnya?


Pak, kita khan hidup bermasyarakat. Kumpul-kumpulnya sekalian ngerekatin silaturrahim khan tak apa. Kebetulan saja dibuatnya pas malam 31 Desember. Ntar kalo bapak mati, gak ada yang mau ngurus jenasah bapak loh, nah gimana tuh?



Jawab singkat

Ya, kalau tak ada yang mau ngurus jenasah saya nanti, itu khan bukan urusan saya lagi. Saya sudah mati juga, yang dosa khan orang Islam yang ada tapi gak mau mengurus jenasah saya. Memandikan jenasah, mensholatkan dan menguburkannya itu khan hal yang fardhu? Meskipun awalnya fardhu kifayah, tapi statusnya bisa naek jadi fardhu 'ain kalo tak ada orang yang melakukannya. Jadi, terserah saja, mau dapat ridhonya Allah atau malah murkanya Allah. Saya dah tenang dialam sana. 

Saturday, January 4, 2014

Konsep Dakwah menurut M. Natsir

Oleh : Armansyah


M. Natsir dalam bukunya berjudul Fiqhud Da'wah: Jejak Risalah Dasar-dasar Da'wah (1969) menuliskan tentang konsep dakwah. Diantaranya diambil dari al-Ahzab ayat 70 tentang Qaulan Sadiidan, kata-kata yang tepat sasaran, kata-kata yang baik, kata-kata yang benar dan kata-kata yang saling melengkapi (lihat tafsir al-Qasyani dan az-Zamarkasyari). Lebih jauh Natsir menambahkan bahwa makna Qaulan Sadiidan juga bisa diartikan sebagai ungkapan yang tidak berbelit-belit. Fortiter in re, suaviter in modo: Tegas dalam urusannya, halus dalam caranya.


Konsep dakwah yang kedua menurut Natsir adalah Qaulan layyinan. Ini dinukilnya dari Thoha ayat 44. Qaulan layyinan adalah kata-kata yang manis tapi memiliki indzar atau peringatan. Tidak meledak-ledak dan berkesan provokator tapi menimbulkan kekuatiran serta kecemasan pada diri orang yang menjadi sasaran dakwahnya.


Konsep selanjutnya adalah Qaulan Balighun atau kata-kata yang menusuk sampai kedalam hati mereka dan meninggalkan bekas atau terngiang-ngiang terus di diri pendengarnya. Konsep ini berasal dari an-Nisaa ayat 63.



Palembang, 05 Januari 2014



Friday, January 3, 2014

Kembalikan konsep 3 partai!

Jika memang konsep NKRI ini ingin tetap dipertahankan, saya lebih setuju kita kembali pada konsep orde baru dalam hal kepartaian. Cukup 3 partai saja yang ada. Itupun sebenarnya masih lebih banyak 1 dari Amerika yang hanya punya 2 partai (Republik dan Demokrat). Partai itu adalah partai nasionalis, partai agama dan partai gado-gado (entah mau dinisbatkan pada partai demokrat kek, partai liberal kek dan seterusnya masa bodohlah). Dulu sewaktu jaman orde baru, PPP sebagai partai yang dianggap lebih agamais selalu "dikalahkan" akibat tekanan rezim yang berkuasa. Tapi, jika konsep 3 partai ini kembali kita coba dimasa sekarang, saya lebih optimis bila memang jor-joran bermain secara ksatria, partai Islam akan lebih unggul. Lagipula, dengan semakin mengerucutnya jumlah partai, konsentrasi umat Islam dalam pemilihan akan lebih fokus dibanding multi partai sehingga tujuan utama penegakan NKRI bersyariah lebih cepat terwujud. 


Status FB, 03 Januari 2014

Isyarat mati

Berganti tahun artinya usia kitapun sudah semakin uzur. Pastinya fisik tak lagi muda seperti tahun sebelumnya. Umurpun, meski bilangannya selalu plus 1 tetapi sesungguhnya jatah hidup justru semakin tak berbilang kurangnya. Tanda-tanda kealam kuburpun telah diberikan pada kita. Yuuk cek dulu beberapa tanda-tanda itu:


Jika dulu suka pakai minyak wangi...sekarang suka pakai minyak angin. Dulu sering makan enak...sekarang justru sering makan obat. Dulu sering mengorbankan kesehatan demi kekayaan...sekarang justru mengorbankan kekayaan demi kesehatan. 


Bagi yang belum kedatangan tanda-tanda ini, jangan lupa: Syarat mati tak harus tua dulu, dan syarat mati tak harus sakit dulu. 


Status FB, 03 Jan 2014

Blame me

islamisperfect

Densus 88 dan terduga teroris 2013

Berkaitan dengan pemberitaan penggerebekan densus 88, just wait and see dulu. Saya belum mau berkomentar apa-apa sebelum segala sesuatunya jelas. Sekarang khan semua masih simpang siur. Tapi yang jelas bila alasannya nanti memang cuma soal ditemukannya buku jihad, waduh itu mah dibuat-buat, jangan tidak mencari sensasi saja agar terus dapet kucuran dana dari bangsa kuffar yang anti Islam.


Bagaimanapun, al-Qur’an dan sunnah penuh dengan ayat-ayat jihad dan spirit berjihad dalam berbagai konteks dan aplikasinya. Awas ini cuma jadi pengalihan isyu kebejatan dunia politik jelang pemilu, sekaligus bisa kembali menumbuhkan phobia dimasyarakat tentang fanatisme berIslam guna menjauhkan umat dari al-Qur’an dan sunnah. Sorot terus juga perihal pemakaian hijab bagi polwan jangan sampai cuci-otak terhadap Islam berjalan ditengah polri sendiri. Sebaliknya, bila memang nantinya orang-orang yang masih diduga teroris itu benar para penjahat, ya sudah, proses saja sesuai hukum yang berlaku. Allah khan maha menyaksikan segala kebenaran.


Status Facebook saya, 02 Januari 2014. Ikuti berbagai komentar seru yang masuk di status saya itu melalui link: 


https://www.facebook.com/armansyah/posts/10152071175313444

Poligami

Poligami bukan suatu dosa namun bukan pula sebuah kewajiban, iapun bukan menjadi sebuah sunnah. Poligami adalah masalah pilihan bagi orang yang merasa mampu melakukannya. Bagaimanapun, poligami cenderung untuk tidak bisa berlaku adil. Bagi laki-laki yang ingin berpoligami, baca dulu an-Nisaa ayat 3 dengan benar. Jangan mencari pembenaran dengan dalih sunnah Rasul. Tanggung jawabnya berat, dunia dan akhirat. Saya? hay-hay. Tak sanggup. Biarlah, satu saja cukuplah. Itupun gak akan pernah habis. 


Ikuti beragam komentar seru di status FB saya, 01 Januari 2014 dengan link:


https://www.facebook.com/armansyah/posts/10152069404448444