Sunday, January 5, 2014

Tidak tahun baruan tidak diurus jenasahnya?


Pak, kita khan hidup bermasyarakat. Kumpul-kumpulnya sekalian ngerekatin silaturrahim khan tak apa. Kebetulan saja dibuatnya pas malam 31 Desember. Ntar kalo bapak mati, gak ada yang mau ngurus jenasah bapak loh, nah gimana tuh?



Jawab singkat

Ya, kalau tak ada yang mau ngurus jenasah saya nanti, itu khan bukan urusan saya lagi. Saya sudah mati juga, yang dosa khan orang Islam yang ada tapi gak mau mengurus jenasah saya. Memandikan jenasah, mensholatkan dan menguburkannya itu khan hal yang fardhu? Meskipun awalnya fardhu kifayah, tapi statusnya bisa naek jadi fardhu 'ain kalo tak ada orang yang melakukannya. Jadi, terserah saja, mau dapat ridhonya Allah atau malah murkanya Allah. Saya dah tenang dialam sana. 

Kok kecil sekali parameter silaturrahimnya bisa putus cuma karena saya tak mau hadir diacara malam tahun baruan masehi. 


Kalo saya diundang buat ngisi acara maulidan nabi, muharraman atau israk mikraj saya mungkin lebih toleran untuk hadir dan duduk disana ketimbang yang beginian, kecuali memang itu memerlukan ijtihad tersendiri dan sifat maslahatnya jauh lebih besar. Misal, tak pernah ada ketemuan bersama karena faktor kesibukan sehari-hari, terus karena tanggal 01 januarinya libur dan banyak yang kumpul kemudian digagas bakar sate sekalian saling kenal-mengenal, penduduk baru kenal sama penduduk lama dan seterusnya. Tapi pastinya khan cuma satu kali, gak mungkin tiap tahun mau begitu terus.


Status FB, 31 Desember 2013

1 comment:

  1. terima kasih Bp. Armansyah atas pencerahan ini semoga Allah melipat gandakan ilmu dan amal yg Bp. berikan pd orang lain, Amin

    ReplyDelete