Ada yang tanya, Bang, kok beramal pake ditunjukin segala? ntar dikirain pamer, jadi riyak bang. Khan gak boleh seperti itu. | Saya jawab, loh yang bilang hukumnya gak boleh memperlihatkan amal itu siapa dan apa rujukannya? Tuh buka al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 271, al-Baqarah ayat 274, surah ar-Ra'du ayat 22, surah Ibrahim ayat 31, surah an-Nahl ayat 75, surah Fathir ayat 29. Semua ayat-ayat ini memperbolehkan kita untuk menunjukkan amal perbuatan baik kita. Saya ambil satu ayat sebagai perwakilan, dari surah al-Baqarah ayat 271.
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Jadi, di umpetin atau tidak di umpetin, semuanya baik dan boleh, menurut syariat Islam. Lalu bicara soal riyak, ya sudahlah, belajar saja menata hati dan niat. Azzamkan didiri, semua yang kita perbuat adalah untuk memotivasi diri sendiri dan sekaligus mengajak orang lain berbuat kebaikan melalui uswatun hasanah, melalui perbuatan diri kita. Bukankah ini jalan yang ditempuh oleh Rasulullah SAW?
Kalo semua dikritik, dicela, dicaci... sementara diri tak juga berbuat dan termotivasi, adalah lebih baik orang yang memperlihatkan amalnya sembari mengajak orang melakukannya. Urusan ikhlas dan tak ikhlas, biarlah individu yang bersangkutan kepada Allah. Disitulah titik kita berfastabiqul khoirot. Oke dan clear ya?
Palembang, 15 Jan 2014
Ikuti komentar yang masuk dalam timeline FB saya di
https://www.facebook.com/armansyah/posts/10152099136813444?stream_ref=10
[…] Ini linknya: http://arsiparmansyah.wordpress.com/2014/01/15/hukum-pamer-ibadah/ […]
ReplyDelete