Wednesday, February 11, 2015

I am Muslim and I don't Celebrate Valentine's Day

novalentinesday

 

Karena percikan cinta, maka seorang ibu dapat mengasihi anaknya, seorang ayah dapat mengayomi keluarganya, seorang laki-laki dapat mempersunting wanitanya dan membentuk mahligai keluarga dalam tatanan rumah tangga yang mulia.


Kata cinta dan sayang adalah kata-kata yang begitu sakral dalam kehidupan ini, sampai-sampai dalam setiap hari, seorang muslim pasti akan menyebut dan mengulang-ulang lafasnya hingga lebih dari 10x dalam waktu sehari semalam.


Ar-Rohman, Ar-Rohim...


Ya, cinta dan kasih sayang merupakan sifat-sifat Allah yang dipercikkan kepada diri manusia agar mereka dapat saling mengisi kehidupannya diatas dunia ini selaku Khalifah dengan penuh warna dan romansanya. Agar dapat memfungsikan jabatan kekhalifahannya dengan penuh kearifan serta sentuhan kelembutan.


Senantiasa menebarkan salam, menebarkan pesan-pesan perdamaian diakhir ritualisasi cinta yang agung dalam bentuk simbolik berupa sapaan kekanan dan kekiri wajahnya. Lima waktu dalam 24 jam, belum jika itu ditambah ritual cinta lainnya yang bersifat tambahan.... cinta dhuha, cinta qobliyah, cinta ba'diyah, cinta tahajjud, cinta witir, cinta hajat, cinta taubat.... maka entah berapa kali lisan insan-insan muslim ini mengagungkan kalimah cinta yang sangat mulia tersebut.


Maka patutkah bila kemudian cinta semu dihadirkan dalam bentuk peringatan sehari yang sama sekali tak ada arti, makna apalagi landasan hukumnya?


Valentine, boleh jadi sebuah ungkapan ekspresi cinta bagi orang diluar kita, diluar komunitas cinta agung kita.... komunitas umat Muhammad, komunitas yang berpijak pada aturan tertinggi ilahiah yang terwujud dalam semua tatanan lahir dan batin, di ekspresikan dalam bentuk simbolik secara wajib 5x sehari semalam dan ditebar dalam wujud aplikasi disepanjang waktu.


So... perayaan valentine bukan milik kita, eksistensi cinta kasih yang diungkapkan dalam bentuk tukar-tukaran coklat apalagi bila sampai terjadi tukar-tukaran pasangan haram yang tidak di ikat dalam tali pernikahan di altar kesucian cinta sang Maha Pencinta dengan disaksikan oleh para wali dan di ikrarkan dalam akad dan sumpah syahadat ... maka itu adalah cinta perzinahan, cinta yang hanya dimiliki oleh kaumnya binatang, cinta haram.


Para anak muda Muslim dan akhwat muslimah, jangan terjebak dalam budaya dan pengkondisian setaniah. Mari bersama kita ikrarkan ....


‪#‎Iammuslim‬ and ‪#‎novalentines‬ or ‪#‎valentinesday‬




Shahih Bukhari 5581: Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan sehingga ia lebih suka dimasukkan ke dalam api dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain."


Sunan Tirmidzi 1920: Dari Abu Hurairah berkata: "Cintailah orang yang engkau cintai seperlunya, karena bisa saja suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang kamu benci seperlunya, karena bisa jadi suatu hari kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai." --hadits ini mauquf kepada Ali.


Musnad Ahmad 10230: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampai-sampai jika mereka masuk ke dalam lubang biawak kalian akan mengikutinya."



 


Palembang Darussalam, 11 Pebruari 2015


Armansyah Azmatkhan


https://www.facebook.com/armansyah/posts/10153010032993444:0

No comments:

Post a Comment