Satu minggu terakhir ini minimal kita dikejutkan oleh kabar kematian dua orang artis terkenal ibu kota, Yani libels dan Olga syahputra. Ini hanya sedikit berita kematian saja dari banyaknya berita kematian yang terjadi dalam setiap harinya diberbagai belahan dunia yang kita ketahui dan terekspos oleh media. Nun jauh di Gaza, Suriah, Iraq dan sebagainya kematian menjadi berita yang biasa terdengar. Tidak banyak yang perduli mungkin atau memang karena media tidak mengeksposnya secara dramatisir putra wakil Amir Mujahiddin Abu Muhammad Jibril Abdurrahman yang bernama Muhammad Ridwan Abdul Hayyi gugur di Suriah.
Yah. Pada hakekatnya kita semua pasti akan menemui kematian. Termasuk anda dan saya. Suatu hari, tubuh ini akan rusak binasa. Menjadi santapan para cacing tanah di pekuburan. Suara inipun tidak lagi bisa didengar. Juga, tangan ini tak mungkin lagi bisa menulis apapun. Jasad yang semula hangat berangsur menjadi kaku dan dingin.
Sudah milyaran manusia meninggal dunia sejak zaman Nabi Adam as hingga saat ini. Di antara merka ada Raja, Presiden, Jenderal, Kyai, Ustadz, para sholihin bahkan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad Saw. Mereka semuanya tidak kuasa menolak datangnya kematian, karena memang kematian adalah suatu keniscayaan, dan tidak ada seorangpun di sekitarnya yang mampu menahannya. Seandainya ada seseorang yang dapat selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia dan dekat dengan Tuhan saja yang akan selamat. Namun maut merupakan Sunnah-Nya pada seluruh makhlukNya. Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian" (Ali-Imran: 185)
Ada sebuah ucapan bijak dari Fudhail bin Iyadh :
“Wa Kafaa Bil Mauti Wa Idzho, Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat”.
Sekaya apapun kita, sesukses apa-pun karir kita, sepandai apapun kecerdasan kita, secantik apapun wajah kita, sekuat apapun badan kita, sekeras apapun kerja kita untuk mengumpulkan harta yang banyak, ingatlah, seperti itu lho nanti kita semua, terbujur kaku dan tidak berdaya. Hendaklah kita mengambil nasehat dan pelajaran dari kematian itu. Sebab manakala kita tidak bisa mengambil pelaaran dari kematian, niscaya nasehat apapun tidak akan berguna bagi kita.
Oleh karena itu, ketika kita dinasehati saat itu akan datang menjelang maka kita meninggalkan orang yang kita kasihi, kita akan meninggalkan rumah mewah dan nyaman lalu pindah ke rumah terakhir di dalam himpitan tanah merah maka kita harus bersiap-siap untuk menyambutnya, mengevaluasi diri kita sebelum diri kita dievaluasi (dihisab) oleh Allah. Kita dulu lahir telanjang dan tidak membawa apa-apa, dan sekarang kembali pada Allah juga telanjang dan tidak membawa apa-apa, selain amal saleh kita.
Kematian Yani libels, Olga dan Ridwan dalam contoh kecil yang kabarnya sampai pada kita, mereka semua juga sama seperti kita, mereka mengira bahwa mereka akan hidup sampai esok hari. Faktanya mereka hari ini sudah dalam tanah, terkubur beserta seluruh amal baik dan amal buruknya.
Dari Musnad Ahmad No. 11768: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian merasa kagum dengan seseorang hingga kalian dapat melihat akhir dari amalnya, sesungguhnya ada seseorang selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal kebaikan, yang sekiranya ia meninggal pada saat itu, ia akan masuk ke dalam surga, namun ia berubah dan beramal dengan amal keburukan. Dan sungguh, ada seorang hamba selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal keburukan, yang sekiranya ia meninggal pada saat itu, ia akan masuk neraka, namun ia berubah dan beramal dengan amal kebaikan. Jika Allah menginginkan kebaikan atas seorang hamba maka Ia akan membuatnya beramal sebelum kematiannya, ” para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana Allah membuatnya beramal?” beliau bersabda: “Memberinya taufik untuk beramal kebaikan, setelah itu Ia mewafatkannya".
Alhamdulillah saya pribadi masih di berikan kesempatan untuk dapat melanjutkan hidup meskipun beberapa hari ini diberikan ujian sakit oleh Allah ta'ala. Semoga menjadi penggugur dosa-dosa yang ada.
Kepada saudara-saudara kita yang telah berpulang kerahmatullah, semoga Allah menerima seluruh amal ibadahnya dan mengampuni segala kesalahan mereka.
Innalillahi wa inna ilayhirooji'un.
#ripridwan #ripyani #ripolgasyahputra #ripmusliminawalmuslimah
Original Poested :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10153113493278444&set=a.10150222596188444.336520.727558443&type=1
Salam dari Palembang Darussalam
Armansyah S.Kom, M.Pd
No comments:
Post a Comment