Tuesday, June 23, 2015

Misquoting Jesus (Referensi anti pemurtadan)

Subuh pagi hari ini, 05 Romadhon 1436H saya masih mengulangi lagi kajian pribadi tentang kristologi. Tapi kali ini saya merujuk pada buku Misquoting Jesus karya Bart D. Ehrman yang bertema "Kesalahan penyalinan kitab suci Perjanjian Baru: Kisah dibalik siapa yang mengubah alkitab dan apa alasannya".


Sebagaimana halnya kemarin terhadap buku The Five Gospels karya Funk Hoover and The Jesus Seminar, maka buku Misquoting Jesus inipun menjadi salah satu buku kristologi yang saya rekomendasikan untuk dibaca dan dimiliki oleh para Kristolog, Ustadz atau mereka-mereka yang menekuni Perbandingan Agama (misalnya mahasiswa fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama atau lainnya) sekaligus menjadi bekal dalam membentengi akidah Tauhid umat dari pemurtadan..




Berbeda dengan The Five Gospels, buku Misquoting Jesus ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia. Alhamdulillah saya sendiri memilikinya sejak cetakan pertama tahun 2006 diterbitkan.


Misquoting_Jesus-me


Bart. D. Ehrman sendiri bukan seorang Muslim sehingga tidak ada alasan untuk menilai hasil penelitiannya selama 30 tahun itu subyektif atau cenderung bersikap sentimen keagamaan. Bart D. Ehrman merupakan seorang kepala fakultas kajian agama di University of Carolina di Chapel Hill. Latar belakang keahlian beliau adalah sebagai Professor Perjanjian Baru. Buku ini memuat begitu banyak data ilmiah dari beliau seputar adanya perubahan atau distorsi manusia terhadap kitab perjanjian baru itu sendiri dengan semua bahasan detilnya. Sebuah klaim yang sebenarnya sudah dinyatakan secara tegas oleh al-Qur'an dalam surah al-Baqarah ayat 75, an-Nisaa ayat 46 dan al-Maaidah ayat 48.


Salam dari Palembang Darussalam.
Armansyah Azmatkhan Ba'alawi al-Husaini.



No comments:

Post a Comment