Tahun 2006, James D. Tabor, seorang pakar biblika jebolan University of Chicago mengeluarkan buku berjudul "The Jesus Dynasty". Buku tersebut pada dasarnya merupakan kesimpulan risetnya terhadap sekumpulan peti mati yang ditemukan di Talpiot yang memiliki inkripsi Yesus serta sejumlah nama-nama keluarga beliau. James D. Tabor lalu menyebutkan bahwa ini menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan bila yesus hanyalah manusia biasa yang kemudian mengalami kematian secara wajar dibumi setelah sebelumnya melakukan pernikahan serta berketurunan. Tidak berbeda jauh dengan uraian Barbara Thiering dalam buku "Jesus the man" dan Michael Baigent melalui "The Holy Blood and The Holy Grail" atau juga Da Vinci Code-nya Dan Brown yang pada tahun-tahun itu membuat heboh dunia kekristenan.
Secara umum pandangan demikian tidaklah begitu saya permasalahkan sebab saya secara pribadi juga berdasarkan surah Ali Imron ayat 144, surah ar-Ra'ad ayat 38 maupun surah Ali Imron ayat 36 memiliki pemahaman yang tidak berbeda. Sebagaimana juga pendapat ini diamini oleh kristolog Sanihu Munir, Irena Handono-Full, Ahmad Deedat serta lainnya.
Sesuatu yang disatu sisi bisa dianggap menyelisihi paham yang berkembang secara umum dimasyarakat Islam dengan keyakinan mereka bahwa Nabi 'Isa sampai hari ini masih hidup.
Namun terlepas dari itu, rasa keagamaan saya tersinggung manakala James D. Tabor menyatakan bahwa yesus merupakan anak haram hasil perzinahan Maryam dengan seorang tentara Romawi bernama Julius Abdes Pantera. Bukan itu saja, James D. Tabor lebih jauh merujuk arti pantera sebagai pelacur, sehingga dimaknailah yesus sebagai anak pelacur.
Tuduhan keji atas pribadi Maryam yang sangat dihormati oleh al-Qur'an dan disebut dalam surah at-Tahrim ayat 12 selaku wanita baik-baik yang sangat menjaga kehormatan dirinya. Sebuah tuduhan yang juga dulunya pernah dialamatkan oleh orang-orang yahudi terhadap Maryam sebagaimana ditemukan pada surah Maryam ayat 28 dan surah an-Nisaa ayat 156.
Akhir tahun 2007 terbitlah secara nasional buku kajian lintas madzhab dan agama pertama saya hasil kerjasama dengan penerbit Restu Agung Jakarta berjudul "Rekonstruksi sejarah Isa al-Masih: Sebuah pelurusan sejarah dan jawaban untuk Dinasti Yesus". Melalui buku setebal 356 halaman ini saya secara panjang lebar memberikan bantahan dari sumber-sumber biblika sendiri dan tentu saja al-Qur'anul Karim terhadap fitnah James D. Tabor pada diri perawan suci Maryam beserta putranya, Nabi 'Isa al-Masih.
Saya juga dikesempatan itu ikut membahas sejumlah teori lain terkait seperti kenaikan 'Isa kelangit, isyu ketuhanannya yang diklaim oleh umat kristiani, hingga teori-teori kontemporer seperti wafatnya Nabi 'Isa di Venus.
Buku ini saya buka dengan pembahasan awal proses kehamilan bunda Maryam hingga masa remaja Nabi 'Isa yang sering bepergian bersama paman ibunya bernama Yusuf dari Arimatea dalam rangka berdakwah Tauhid kepada suku-suku yang hilang dari bani Israel (the lost tribes). Buku ini juga mencakup bahasan teori pernikahan hingga wafatnya beliau berdasar kitabullah serta data-data arkeologi maupun cerita lisan yang ada dibeberapa lokasi didunia yang memang sampai hari ini masih dijumpai masyarakat yang menyebut diri mereka sebagai keturunan bani Israel Diaspora non Yahudi.
Buku pertama saya tersebut mendapat pengantar dari pengelola situs Swara Muslim, bpk. Singgih Gozali dan bpk. Masyhud S.M dari Dewan Pakar FAKTA (Forum Anti Gerakan Pemurtadan). Sebuah buku yang mungkin dapat menjadi referensi tambahan bagi para kristolog, asatidz hingga mereka-mereka yang berkecimpung dalam kajian perbandingan agama. Sama seperti rekomendasi saya terhadap buku The Five Gospels dan Misquoting Jesus dua hari terakhir sebagai bagian dari usaha membentengi akidah Tauhid umat dari pemurtadan khususnya melalui jalur kristenisasi yang marak di tengah generasi muda Islam Indonesia dewasa ini.
Salam dari Palembang Darussalam.
06 Romadhon 1436H.
No comments:
Post a Comment