Oleh : Armansyah
Diawal-awal karir saya dulu, saya pernah bekerja sebagai operator Pracetak dan praktis juga sempat bergaul cukup lama dengan para jurnalis. Dari pengalaman berinteraksi dengan dunia ini saya paham bahwa berita tidak selamanya berfungsi selaku mirror of reality. Berita pada hakekatnya adalah hasil dari pertarungan wacana antara berbagai kekuatan dalam masyarakat yang melibatkan pandangan dan ideologi media massa (tempat berita itu disiarkan) dan jurnalis itu sendiri atau pihak-pihak tertentu yang menguasai media dan punya kepentingan.
Pada akhirnya Realitas bukanlah satu set fakta yang dapat dilihat secara sederhana, tetapi hasil dari ideologi maupun pandangan tertentu. Definisi mengenai realitas diproduksi secara terus-menerus melalui praktik bahasa yang selalu bermakna sebagai bentuk memilah dan memilih apa saja yang harus ditampilkan sebagai sebuah respresentasi lalu disodorkan secara masif kepada masyarakat.
Jadi kritislah dalam menerima sebuah berita. Apapun isi berita itu. Gunakan juga rasio dan logika kita dalam mencernanya, sebab firman Allah dalam surah Yunus ayat 100: wayajʿalurrij’sa ʿalā alladzīna lā yaʿqilūna, Allah murka pada orang yang tidak mau mempergunakan akalnya.
Hal ini tidak terjadi di Indonesia saja tapi juga bahkan diseluruh dunia termasuk Amerika. Oleh sebab itu saya tidak pernah mudah percaya pada suatu berita terutama ketika itu menyudutkan Islam ataupun hal-hal seputarnya. Saya sudah lama tak menonton berita di tv mana saja terutama jelang pilpres. Saya juga tidak pernah memforward berita apapun di timeline facebook atau twitter saya kecuali jika itu saya tahu persis fakta kebenarannya.
Saya lebih suka menonton tayangan YMtv, Rodja, Ummat TV, Insantv, Aswaja atau Mecca TV. Saya tidak ingin memasukkan banyak sampah dikepala ini, jadi lebih baik memasukkan iman dan ilmu sebagai bentuk pengayaan diri beserta keluarga. Paling saya update berita dunia melalui siaran al-Jazeera atau Russian Today.
Lihat juga kembali pengalaman saya ketika belajar menjadi sutradara di : http://goo.gl/twTAUx
Palembang Darussalam, 25 Juli 2014
Mgs. Armansyah Azmatkhan
--------
No comments:
Post a Comment