Oleh : Armansyah
Sahabat,
Kita tidak akan ditanya kenapa terlahir di bumi Indonesia, karena itu bukan pilihan kita. Juga kita tidak akan mendapat pertanyaan mengapa memiliki orang tua seperti keadaan kita sekarang, karena lagi-lagi itu bukan pilihan kita. Tapi kawan, kita kelak akan ditanya mengapa kita memilih calon pemimpin A maupun B. Ya, hal ini pasti diminta pertanggung jawabannya oleh Allah, karena itu adalah keputusan kita untuk memilihnya. Sama seperti nanti kita akan ditanya mengapa kita sering malas untuk berdiri sholat. Sama seperti kita juga akan mendapatkan pertanyaan tentang rezeki kita dari mana dan bagaimana cara ia didapatkan atau digunakan. Juga tentang umur kita, apa saja yang kita perbuat selama hidup tersebut.
Saudaraku seiman dan seakidah, khususnya yang tinggal di Jakarta. Mohon maaf, saya telah mencoba untuk ikut berkontribusi menjadikan antum tetap dipimpin oleh seorang gubernur muslim, sesuai petunjuk Allah dalam al-Qur'an. Tapi, kenyataan yang terjadi sepertinya akan berbeda dengan harapan kita semua. Sampai disinilah batas yang mungkin untuk dilakukan. Setidaknya, jika kelak saya ditanya Allah di Yaumil Mahsyar tentang urusan ini, antum juga dapat memberi kesaksian bahwa saya telah ikut mendukung dan mengarahkan agar semua yang terjadi tetap tidak melanggar larangan Allah yang terang benderang dalam nash firman-Nya.
Kita hormati proses yang berjalan sembari meningkatkan kesabaran, amal dan istighfar. Mudah-mudahan tetap ada kebaikan untuk kemaslahatan umat. Aamiin.
Tanpa melepaskan idealisme keimanan kita pada Allah dan Rasul-Nya, maka apa saja hal yang baik dari keputusan presiden terpilih nanti pada masyarakat, selama hal itu tidak bertentangan dengan kebenaran al-Qur'an maupun as-Sunnah, kita dukung. Jika beliau justru nanti melakukan hal yang sebaliknya, apalagi sifatnya sudah sangat prinsip sekali bertabrakan dengan kebenaran agama, kita tidak punya kewajiban untuk tetap mengikutinya.
Benar selamanya akan tetap menjadi benar sekalipun banyak manusia mengingkarinya. Kebatilan akan tetap menjadi batil meskipun seisi bumi memihaknya.
26 Romadhon 1435H/ 23 Juli 2014
Palembang Darussalam,
Mgs. Armansyah Sutan Sampono Azmatkhan
Original source : status FB
No comments:
Post a Comment