Uang bukanlah segalanya, posisi juga bukan segalanya, gelar sarjana pun bukanlah segalanya. Sibuk bekerja, menghabiskan waktu kesana kemari, rapat disana lalu rapat disini, jadi manusia yang super sibuk. Terpandang dihadapan manusia, disebut hebat, mengurai kagum dan decak takjub tetapi rumah tangga menjadi hambar? anak tak lagi merasa memiliki orang tuanya, bahkan kadang suamipun tak lagi bisa menjamah sang istri karena keduanya sudah pulang sama-sama capek. Sabtu minggupun kadang masih harus bekerja.
So what is your life for?
Apa yang kau cari? kepuasan batinkah? kebahagiaan semukah? atau justru pelarian?
Ooh bukan, bukan itu, semua demi anak-anakku juga, demi keluargaku !
Preet !
Dusta !
Semua itu hanya bentuk ke-egoisanmu !
Anda haus dipuja ! Anda gila untuk diakui eksistensi dihadapan manusia!
Apa anda lupa bahwa rumah tangga itu adalah tanggung jawab anda? tanggung jawab bukan cuma kepada mertua atau manusia, tapi juga kepada Allah Azza Wajalla !
Persetan semua kesibukanmu, anakmu lebih berarti dari itu semua. Suamimu, istrimu, lebih berarti dari itu semua.
Mau bantah? silahkan input tulisan panjangmu dikomentar status saya ini. Jika perlu komentar anda bersambung! Apa perduli saya dengan semua keberatanmu dan pembenaran ceritamu?
Saya tidak harus menjawab setiap komentar yang masuk kedalam status saya khan? Murid-murid saya hapal sekali kalimat sakti saya ini: I DON'T CARE !
Kok begitu ? Ya untuk apa saya ladeni jawaban ego anda?
Saya akhirnya cuma akan mengutip sabda singkat Rasul:
Istafti qalbak, al-birr mâ ithma’anna ilayhi al-nafs wa athma’anna ilayhi al-qalb wa al-ismu mâ hâka fi al-nafs wa taraddad fi al-shudûr. Mintalah fatwa pada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah.
Jadi, silahkan berdebat dengan hatimu sendiri deh. Mau ngamuk, mau marah atau mau jumpalitan sekalian, gak ada urusan sama saya.
Jika kemudian anda berani untuk jujur... datanglah pada Allah dan menangislah dalam sujud sholatmu!
No comments:
Post a Comment