Oleh : Armansyah
Kita semua pada hakekatnya adalah murid sekaligus juga guru, baik guru dalam pengertian yang sebenarnya, yaitu orang yang mengajar didepan kelas, berinteraksi langsung bersama siswa atau murid secara berhadapan muka maupun guru dalam pengertian luas sebagai orang yang ikut memberi motivasi, inspirasi dan keteladanan dalam menuju kebaikan dan kebenaran.
Seorang Guru bukan hanya pengajar atau pembimbing dalam ranah kognitif saja, tetapi guru juga harus bisa membimbing murid-muridnya kepada kecerdasan emosional dan juga spiritual. Seorang guru, harus bisa memberikan nilai-nilai kearifan pada diri muridnya melalui perilaku guru itu sendiri.
Seorang Guru, bukanlah seorang malaikat yang bebas dari salah dan tak tersentuh ke-egoisan dirinya. Tapi seorang Guru sekali lagi harus bisa memperlihatkan kecerdasannya dalam pengendalian diri dan kebijakan.
Terimakasih pada para guruku, yang telah ikhlas menyumbangkan ilmumu, tenagamu, waktumu dan kearifanmu padaku selama ini. Terimakasih juga untuk orang-orang yang sudah datang dalam hidupku, baik dalam jalinan persahabatan, kekeluargaan dan ketetanggaan. Secara tak langsung, semua fenomena yang ada juga ikut memberiku pelajaran untuk menjadi lebih matang dan dewasa.
Sikap hormat dan takzim juga bagi mereka-mereka yang terjun langsung kedalam dakwah membimbing umat, semoga Allah meridhoi dan memberkahi kalian.
Sebagai refleksi saja: Jika kita adalah guru, apakah kita sudah benar sebagai guru? sudah bisa memberi teladan yang baik? sudah bisa mengajarkan arti kearifan? atau justru masih guru yang centang prenang? masih guru yang penuh ego?
If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, then you are a teacher.
Doa khususku untuk ke-3 guruku yang telah berperan besar selama ini dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan kemampuanku dibidang iman, emosional dan juga kognitif.

Almarhum ayahanda Umar (tengah), Kyai Azzaman Riva'i (kiri) dan alm. K.H. Asfanuddin Panjaitan (kanan)
Armansyah
No comments:
Post a Comment