Sunday, December 8, 2013

Sholat Dzuhur dan Ashar boleh dibaca Jahar!

Oleh : Armansyah



Mungkin sebagian besar dari kita saat melakukan sholat Dzuhur dan Ashar membaca ayat-ayatnya secara Sir atau secara pelan, tidak nyaring bahkan nyaris tak terdengar suaranya. Termasuk dalam sholat berjemaah. Itulah yang populer dan jamak dimasyarakat muslim.


Tapi, tahukah anda bahwa membaca secara Jahar (Jahr) atau nyaring, keras dan terdengar bacaan pada sholat Dzuhur dan Ashar, sama sekali tidak salah dan tidak bertentangan dengan nash manapun dalam agama. Bahkan, hal ini juga acapkali dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri.


Jika Rasul melakukannya, maka mengingat Rasul berfungsi sebagai Uswatun Hasanah, praktis tindakan beliau dalam hal inipun mestinya bisa kita tiru dan harus pula kita lakukan. Terlepas apakah masalah tersebut populer maupun tidak dimasyarakat, itu bukan persoalan.


Nah, ayo kita lihat dalil-dalilnya didalam nash:




Shahih Bukhari 736: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Abu Qatadah dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Al Fathihah dan dua surah pada dua rakaat pertama dalam shalat Zhuhur dan 'Ashar. Terkadang beliau memperdengarkan (mengeraskan bacaan) ayat yang dibacanya, dan beliau biasa memanjangkannya pada rakaat pertama."

 

Sunan Nasa'i 965: Telah mengabarkan kepada kami Imran bin Yazid bin Khalid bin Muslim yang dikenal dengan Abu Jamil Ad-Dimasyqi dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abdullah bin Sama'ah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Bapakku bahwa Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam membaca Ummul Qur'an (Fatihah) dan dua surat pada dua rakaat pertama shalat Zhuhur dan Ashar. Kadang beliau memperdengarkan ayat kepada kami dan memperpanjang rakaat pertama.


 

Musnad Ahmad 21551: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mughiroh telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari 'Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam membaca ummul Qur`an dan dua surat bersamanya pada dua rakaat (pertama) zhuhur dan ashar, beliau terkadang memperdengarkan ayat kepada kami, dan beliau memperlama rakaat pertama.


 

Sunan Darimi 1259: Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Yahya dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Al Fatihah dan dua surat pada dua rakaat pertama shalat zhuhur dan asar. Terkadang beliau memperdengarkan bacaan ayat kepada kami, dan beliau memanjangkan bacaan pada rakaat pertama." Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim dari Al Auza'i dari Yahya dengan sanadnya sama seperti hadits itu."




Jadi, bila ada yang ingin memperdengarkan bacaan sholat Dzuhur dan Asharnya, termasuk dalam sholat berjemaah, ya silahkan untuk dilakukan. Dalilnya jelas dan shahih, ditinjau dari sudut pandang pentahkikan Al-Bani sesuai yang saya tulis pada tulisan ini.



Palembang, Minggu. 08 Desember 2013


Armansyah

No comments:

Post a Comment