Monday, December 15, 2014

Jaga anak kita saat bulan Desember

Saya sarankan bagi para orang tua muslim untuk dapat menyempatkan waktunya barang 1/2 atau 1 jam bersama anak-anak mereka dan memberikan pemahaman agama yang benar terhadap mereka. Terutama terkait Tauhid atau masalah Ketuhanan. Kita tahu sekarang ini bulan Desember, sedang gencar-gencarnya acara natal di televisi dan bahkan boleh jadi dilingkungan sekitar kita, seperti di jalan-jalan, mall dan sejenisnya.


Disana mereka akan melihat pohon cemara yang dihiasi berwarna-warni dengan lampu yang berkelap-kelip indahnya serta deretan kado-kado dalam bungkusan yang menyertainya. Disana juga mereka akan mendengar ucapan natal dan juga pengesanan natal sebagai sesuatu yang indah luar biasa.




Kita berada ditengah masa yang tak mungkin dapat terhindar dari ini semua. Masyarakat kita adalah majemuk ditambah lagi stasiun televisi serta pusat-pusat pembelanjaan juga sudah dimonopoli oleh orang-orang non muslim. Jadi kemana kita melangkah dan menatap, pasti disana pada bulan Desember ini akan dijumpai pernak-pernik natal hingga tahun baru (misalnya untuk yang terakhir ini adalah terompet).


Setiap orang tua muslim, wajib menanamkan akidah Tauhid yang bersih dan lurus pada anak-anaknya. Beri mereka pengertian terhadap ini semua. Ajak mereka diskusi dan sampaikan nash-nash agama sesuai dengan batasan akal mereka. Jika anak-anak kita masih kecil-kecil, carilah metode atau kata-kata yang sekiranya dapat menumbuhkan pengertian mereka terkait ke-Esaan Allah serta hubungannya dengan natal yang dirayakan orang-orang kristiani.


Mungkin ada yang menganggapnya sepele, tetapi percayalah, jika anda teledor untuk urusan ini, maka anda sudah tidak amanah atas titipan Allah pada anda. Bukan tidak mungkin, anak-anak anda kelak justru dapat berbalik menjadi murtad, entah secara langsung dan terang-terangan atau tanpa mereka sadari sebab isi kepala mereka sudah di brain wash sejak kecil oleh berbagai tayangan dan suasana tersebut.


Kita sebagai orang tua, juga hendaknya jangan ikut pula merayakan tahun baruan sampe beli-beli terompet segala. Jika mau beli terompet kenapa tidak dari bulan-bulan kemaren? kenapa tidak pertengahan bulan Januari atau februari saja? Biar rame? ya berarti sama saja dengan mengaminkan acara tersebut dan menganggapnya hal yang biasa dan wajar untuk dilakukan. Apakah itu yang hendak anda wariskan pada keturunan anda nanti? even setelah anda masuk kubur?


Ayo... sama-sama kita melakukan tarbiyah pada keluarga kita. Saya juga sama seperti anda. Sebagai seorang ayah dengan 3 anak, sayapun tak jemu-jemunya melakukan tarbiyah dan mencuci otak mereka dengan pelajaran-pelajaran Tauhid yang dikaitkan dengan logika sesuai dengan batas kemampuan mereka memahaminya.


Hidup dijaman ini ngeri... kita sangat boleh jadi kuat dalam akidah, tetapi apakah kita sudah mewariskan kekuatan akidah ini pada anak keturunan kita juga?


‪#‎introspeksi‬


Salam dari Palembang Darussalam


Armansyah.



No comments:

Post a Comment