Monday, September 30, 2013

Kembalilah pada kebenaran !

Saya ingin berbagi kalimat favorit yang selalu berusaha saya amalkan saat saya sedang gundah terhadap suatu permasalahan. Kata-kata tersebut diriwayatkan dari Khalifah Umar ibn Khattab :




"Tidak ada salahnya anda mengkaji ulang secara rasio serta mempertimbangkannya berdasarkan pengetahuan anda terhadap keputusan yang telah anda putuskan pada hari ini untuk mencapai suatu kebenaran. Karena sesungguhnya kebenaran itu sudah ada sejak dahulu, sementara kembali kepada kebenaran adalah lebih baik daripada berkepanjangan dalam suatu kesalahan."


(Dikutip dari buku : "Fatwa dan Ijtihad Umar bin Khatab" terbitan Risalah Gusti)



Semoga orang-orang yang hari ini masih berada dalam penyimpangannya, bisa cepat kembali pada kebenaran ilahiah. Apalagi bila mereka adalah para publik figur yang harusnya menjadi tuntunan umat. Aamiin.


 

Status FB saya, 30 September 2013.

Makna dari "sampaikanlah walau satu ayat"

Uje pernah berkata, dakwah itu harus dari hati. Artinya, tidak ada kepura-puraan dalam dakwah, tidak harus dibuat-buat. Tampillah apa adanya, jika kita sendiri memang kurang, maka itulah adanya kita. Kita berdakwah, bukan berarti kitalah yang terbaik diantara manusia. Bukan juga karena kita orang yang paling sholeh diantara manusia. Sebab kita sendiri pasti pernah melampaui batas untuk diri kita sendiri dalam mengarungi kehidupan. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah hanya apabila dia sempurna, maka akan jadi sedikitlah orang yang akan memberi peringatan bahkan tak akan pernah ada manusia sempurna. Itulah kita-kira makna sabda Rasul: Balighu 'anni walau ayaah, sampaikanlah meski satu ayat.



Status FB saya, 30 September 2013


Sebuah refleksi kecil

Baik belum tentu benar, jangan melihat kebaikan sesuatu berdasar sudut pandang syahwat atau ego kita. Pandanglah ia dalam satu frame dengan kebenaran ilahiah. Ketika ia benar secara syariat, maka sesuatu itu pasti bagus. Saya orang yang kritis dalam beragama, saya banyak membantah doktrinal yang saya anggap tidak sesuai dengan fakta dan kitabullah. Tetapi bantahan saya insyaAllah selalu berpijak pada sumber yang qathy'. Punya sandaran dari sudut syariat. Buat saya, Islam ini ajaran yang terang benderang, semua berdiri diatas dalil aqli dan naqli.


Jangan terlalu mendewakan ulama, mendewakan habaib dan seterusnya. Mereka semua adalah makhluk, manusia biasa seperti kita. Istilah Hartono A. Jaiz : Jangan sampai ulama kita pertuhankan.


Semoga orang-orang yang terlalu jumud dalam beragama, mendapatkan hidayah dari Allah. Remember, Islam adalah ajaran Tauhid.



Status FB saya, 29 September 2013.

Sunday, September 29, 2013

Antara ustadz yang memperkaya diri dan negeri yang rusak

Negeri ini sekarang sudah rusak, bukan cuma sekedar sakit. Pergaulan dan seks bebas dimana-mana, perempuan bercelana hotpants sdh bukan hal asing lagi, banci bertebaran, lokalisasi pelacuran juga seakan sdh legal, setali tiga uang dgn tempat hiburan malam dan arena perjudian. Koruptor, bah, gak usah dibilang lagi. Orang2 yg duduk membuat hukum diparlemen sana boro2 ahli, mereka justru kumpulan pelawak, artis dan politikus karbitan yang gelar kesarjanaannya pun masih diragukan. Bahkan jabatan antara kepala negara, mentri dan ketua parpol semakin campur aduk semrawut.


Dakwah verbal akhirnya lebih condong hanya mengayakan si pendakwah saja dari sisi materi, di undang sana-sini, tampil di tivi ini dan tivi itu dengan uang saku jutaan bahkan konon kabarnya ada yg sampai ratusan juta. Perubahan seperti apa secara kongkret yg terjadi di masyarakat? Apa pula dampak positip relijiusitasnya bagi si tivi itu sendiri, termasuk si ownernya? Iklan2 seronok dengan pamer aurat bak pelacur itu tetap saja berseliweran di layar kaca, bahkan gawatnya, kadang nongol juga sebagai sponsor di acara dakwah itu sendiri. Belum lagi sinetronnya yg lebay.... huf. Istighfar dulu yuk, Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntum minadzzolimin.


Bantahan untuk ustadz Azwan

Oleh : Armansyah

Awalnya saya tidak tertarik untuk membahas perihal kemelut yang terjadi pada keluarga alm. Uje. Saya menghormati almarhum dalam kapasitasnya sebagai salah satu ulama yang baik. Tapi karena konflik yang harusnya berada pada ranah internal keluarga ini mencuat ke publik dan menjadi konsumsi orang banyak, di tambah pernyataan yang mengkaitkan hukum Islam didalamnya maka sebagai seorang muslim, saya akhirnya merasa perlu juga untuk ikut angkat bicara. Dalam hal ini bukan untuk berbicara berkaitan konflik antara ibu mertua-kakak ipar dan istri almarhum, namun berkaitan dengan hukum peninggian serta pembagusan kubur dari sudut pandang Islam.


Tulisan ini, di ilhami dari sebuah tayangan video berisi pernyataan langsung oleh Ustadz Azwan yang merupakan kakak kandung dari almarhum Uje bahwa peninggian kuburan itu hukumnya boleh dari sudut pandang fiqh.


Saturday, September 28, 2013

Share your faith in Islam to others

ilustrasi

 

Do not keep Islam to yourselves. Share with others the joy of your faith. Tell to the world that you are proud to be a Muslim. Inspiration can come from finding a way to share with others.  Don't wait for inspiration to strike, you have to meet it halfway. If you want to be hit by lightning, go out in a thunderstorms with a metal rod. Scream at "the thundering gods", daring them to strike you. Be Inspired !


My Facebook Status on September 28, 2013


Wednesday, September 25, 2013

Umat, Ulama dan Mentality Shock

Saya bersyukur melihat padatnya jemaah yang datang melayat dan mengantar jasad Uje dan Habib Mundzir mulai dari rumah sampai ketempat peristirahatan mereka yang terakhir.


Bersyukur karena ternyata umat ini masih menghargai ulamanya, tapi dibalik itu semua, saya khawatir ini cuma histeria massal yang bersifat temporary. Bisa disebut sebagai "mentality shock". Setelah semua berlalu, apakah semua orang-orang ini tetap mengikuti apa yang didakwahkan oleh para ulama tersebut? kejadian banyaknya peziarah yang mengambil tanah dari pekuburan alm. Uje karena dianggap berkah tempo hari justru indikasi bila orang tidak perduli dengan konten dakwah itu sendiri.


Begitupula kasus dipugarnya makam sang ustadz sehingga berkesan berlebihan dan menyelisihi sunnah, itupun bukti jika orang lebih melihat sosok ketimbang dakwahnya. Tapi ya mudah-mudahan ini cuma sekedar ilusi saya saja dan ilusi itu salah.


Status FB Saya, 22 September 2013.

Hukum Peninggian Kuburan

Ada yang bertanya pada saya sekaitan dengan makam yang di baguskan dan di tinggikan. Saya jawab secara singkat, itu menyelisihi sunnah dan juga merupakan pemborosan. Pada puncaknya, dikhawatirkan hal tersebut bisa menjerumuskan orang awam pada pengkultusan maupun pengkeramatan terhadap orang yang dikubur didalamnya. Jadi sebaiknya, robohkan dan standarkan saja seperti makam lainnya. Apalagi bila kemudian sebelum wafatnya, orang yang ada dikubur tersebut pernah berwasiat tentang kesederhanaan makamnya bila kelak telah sampai ajalnya. Itu lebih utama untuk dilakukan.



Status FB saya, 24 September 2013.


Lalu ... ada yang bertanya, bagaimana dengan kuburan Nabi sendiri yang kesannya di bangun megah?


Tuesday, September 24, 2013

Siapa Ahli Bait Nabi?

Siapa Ahli Bait Nabi?


Oleh : Armansyah


 


ilustrasi-ahli-bait


Secara bahasa atau etimologi, kata “Al-Ahlu” merupakan bentuk jamak yang berasal dari kata “Ahila” atau “Ya'halu” yang berarti menghuni suatu tempat. Arti dari istilah Bait sendiri adalah rumah. As-Sa'labi dalam kutipan Qurthubi berkata: Mereka (Ahlul Bait) tidak lain dari Bani Hashim. Ini menunjukkan yang dimaksudkan dengan perkataan Al-Bait (rumah) yang digandengkan pada istilah Al-Ahlu adalah “Baitunnasab” (rumah keturunan).


Dengan demikian maka berdasar pemahaman ini, Keluarga Abu Thalib, keluarga Al-Abbas, bapak-bapak saudaranya dan anak-anak mereka serta yang memiliki kaitan nasab kepada mereka termasuk dalam kelompok Ahlul Bait Nabi. Meski demikian, perkataan Ahlul Bait (sering disebut dan ditulis juga dengan istilah Ahli Bait) tidak bisa hanya terbatas pada kelompok-kelompok diatas saja. Dalam hal ini al-Qur’an pernah menyinggung penggunaan istilah tersebut untuk menyebut istri-istri Nabi Ibrahim.


Jika bangun kesiangan: Tetaplah sholat Subuh

Oleh : Armansyah


Mungkin diantara kita pernah bangun kesiangan dimana matahari sudah bersinar dan kita, belum sempat menunaikan sholat Subuh. Apakah yang harus kita lakukan? Meninggalkan Sholat Subuh tersebut atau tetap melakukannya?


Yuk kita baca riwayat berikut :


Monday, September 23, 2013

Tidak semua cukup dengan : "...Yang Penting Niatnya."

Tidak semua cukup dengan : "...Yang Penting Niatnya."

Oleh : Armansyah

Status ini sudah untuk yang kesekian kalinya saya tulis, tapi semoga masih bermanfaat. Didalam Islam, kita tidak bisa dengan hanya mencukupkan niat saja dalam melakukan suatu perbuatan. Misal sering kita temukan orang berkata: "Ah, yang penting khan niatnya tidak begitu".

Jika memang demikian adanya, maka kenapa dulu, Rasul juga tidak melakukan hal yang sama dalam berkiblat untuk sholat? Kita semua mahfum bahwa umat Islam pernah berkiblat ke Masjid al-Aqsha dikarenakan Ka'bah kala itu di penuhi dengan berhala.

Padahal, dengan asumsi yang tadi dikatakan, mestinya Rasul toh bisa saja tetap sholat ke arah masjidil haram walaupun di sana ada berhala. Bukankah kembali pada niat toh? Tapi saya belum pernah terbaca atau terdengar Rasul bersabda yang kurang lebih: "Tidak apa kita berkiblat ke Ka'bah walau disana ada berhala, yang penting khan niatnya kita tidak menyembah berhala itu, tapi menyembah Allah".

Fakta, Rasul (tentu dengan bimbingan wahyu Allah) justru mengarahkan kiblat ke masjid al-Aqsha sampai kemudian berhala di masjidil haram dihancurkan. Artinya apa? Jangan salah pasang dalam argumen niat.

Duka Peshawar

Aksi bom bunuh diri di gereja Protestan All Saints Church Pakistan, di Kota Peshawar yang menewaskan 77 orang, sama sekali tidak mewakili wajah Islam yang sesungguhnya.


Islam melarang bunuh diri, membunuh orang lain tanpa alasan yang jelas secara syar'i, merusak tempat ibadah agama lain bahkan termasuk mencemooh tuhan yang disembah selain Allah.

Rujukan: 18/6, 4/93, 17/33, 22/40 dan 6/108 (cara bacanya = al-Qur'an : Surah/Ayat)

#dukapeshawar #islamrahmatanlilalamin


Status FB saya tanggal 23 September 2013

Sunday, September 22, 2013

Pengalaman Spiritual bukan standar kebenaran

Oleh : Armansyah


Tahun 2007 lalu, pada salah satu perdiskusian lintas iman dengan salah satu sahabat dari Kristiani yang saya inisialkan saja RL, ia mengatakan bahwa ada sejumlah kasus dimana seseorang telah ditemui oleh Yesus dan melakukan pertobatan. Bagi saya pribadi, itu bukanlah standar dari benar atau tidaknya sebuah pemahaman keagamaan seseorang. Adalah hak siapapun untuk mengatakan ini dan itu tentang pengalaman spiritualnya. Saya tidak akan terpengaruh jika memang semua kesaksian ini benar mereka alami ataupun juga bila hal itu diada-adakan alias pemalsuan.


Sebagai seorang muslim yang rasional, saya sama sekali tidak pernah merasa terganggu dengan pengalaman spiritual seseorang yang tidak empiris tersebut. Sama halnya dengan orang yang menceritakan mimpi-mimpi dalam tidurnya.




  1. Apa yang mau didebatkan dari ilusi, mimpi atau hal-hal mistis orang-orang semacam ini?

  2. Standarisasi benar-salahnya apa ?


Siapapun bisa bermimpi, siapapun bisa ber-ilusi, siapapun bisa memiliki pengalaman mistisnya masing-masing yang sangat pasti berbeda setiap orang.


Biasakan wudhu sebelum bepergian

Biasakanlah sebelum bepergian, untuk terlebih dahulu berwudhu. Bahkan jika sudah masuk waktu sholat, tunaikanlah dahulu. Jangan ditunda-tunda, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi berikutnya pada kita dijalan. Setidaknya, jika terjadi hal paling buruk sekalipun, kita dalam keadaan bersih dari hadast besar maupun hadast keciil. Lebih bagus lagi, kita sudah melakukan ibadah wajib yang terakhir kali sebelum nafas berhenti berhembus diraga.



Status FB saya, tanggal 20 September 2013

Antara Agama dan Seni

Agama dan seni sesungguhnya tak bisa dipisahkan. Aneh bila kemudian ada sebagian orang yang menafikan seni dengan alasan agama dan lebih aneh pula bila ada orang yang mengatakan antara seni dan agama tak ada keterkaitan. Islam sangat menghargai seni, baik symmetria untuk seni penglihatan dan harmonia untuk seni pendengaran. Inilah yang dulu salah satunya menjadi bagian pendekatan Islam oleh para walisongo kepada masyarakat.



Status FB saya, 20 September 2013

Monday, September 16, 2013

Bolehkah kita meminta panjang umur?

Oleh : Armansyah

Ada sebuah pertanyaan kepada saya berkaitan dengan doa meminta panjang umur, bolehkah kita sebagai umat Islam memintanya? mengingat kata beliau, bahwa doa panjang umur justru merupakan doanya Iblis.


Jawaban saya, ada dua riwayat yang shahih dari Rasulullah.

Sunan Tirmidzi 2251: Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab dari Mu'awiyah bin Shalih dari 'Amru bin Qais dari 'Abdullah bin Busr, seorang badui bertanya: Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu? Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam menjawab: "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya." Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Hurairah dan Jabir. Al-Bani menyebutkan hadis ini shahih.


Shahih Bukhari 3643: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Az Zuhri dari 'Amir bin Sa'ad bin Malik dari bapaknya berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjengukku pada waktu hajji wada' ketika aku sakit yang tidak menyebabkan kematian. Aku berkata; "Wahai Rasulullah, aku rasakan sakitku semakin parah. Begaimana pendapat anda, aku memiliki banyak harta namun aku tidak memiliki orang yang akan mewarisinya kecuali satu anak perempuanku. Apakah aku boleh mensedekahkan dua pertiga hartaku?". Beliau menjawab: "Tidak". Dia berkata; "Apakah boleh aku bersedekah seperduanya?".


Misteri angka 40 tahun

Menurut riwayat, Nabi Muhammad sewaktu di utus menjadi Rasul pada manusia, usianya tepat 40 tahun. Angka 40 tahun ini, menurut al-Qur'an surah al-Ahqaaf ayat 15 merupakan fase tumbuh kembang kepribadian manusia menuju kedewasaan khususnya dalam keimanan. Uje dan Habib Mundzir, keduanya wafat dalam usia 40 tahun. InsyaAllah keduanya khusnul khotimah. Berpijak pada kedua pendahulu kita ini, maka bagi yang usianya sudah diatas 40 tahun, wah anda dapat bonus tuh dari Allah. Mesti banyak-banyak perbaikan diri dalam iman.


 Bagi yang jelang 40 tahun (wah saya masuk didalamnya), yuk sama-sama muhasabah diri dan mempersiapkan amal shaleh kita masing-masing agar bisa sama bertemu di syurganya Allah. Mudah-mudahan usia kita panjang dalam berkah Allah, bermanfaat bagi manusia dan mampu meninggalkan keluarga didalam kecukupan (lihat rujukan surah An-Nisaa ayat 9).



Status Update FB saya 16 September 2013

Sunday, September 15, 2013

Biarlah saya apa adanya

Beberapa waktu yang lalu, pernah ada yang bertanya sama saya, kenapa tidak pernah terlihat menggunakan pakaian gamis atau semacamnya. Pake sal, sorban dan memegang tasbih seperti kawan-kawan lain yang menjadi tokoh dimasyarakat dan bahkan terkenal di televisi. Biar kelihatan maqamnya waktu itu sahabat ini berkata, jadi tidak dilecehkan ataupun lebih dihormati. Sebaliknya saya pribadi justru ngeri buat melakukan itu.


Saya belum bisa menjaga hati seperti mereka. Khawatirnya penampilan seperti tersebut justru merusak hati dan niat saya sendiri. Biarlah saya tampil apa adanya seperti orang kebanyakan. Jika ada yang salah pada diri saya, orang tidak akan menganggap kesalahan itu secara general ke Islamnya. Saya belum faqih dan masih harus banyak belajar, jadi wajar saja bila ada yang melecehkan atau tidak menghormati. Bagaimanapun, para Nabi dan Rasul Allah juga awalnya diperlakukan seperti itu oleh komunitas masyarakatnya. Nantilah ya kalau memang hati ini bisa lebih konsisten dan diri ini bisa lebih taat pada Allah. Semakin dianggap lebih oleh orang lain, semakin besar tanggung jawabnya dihadapan Allah dan jika tak benar, semakin celaka nanti diri ini. Innalillahi wa-inna ilayhi rooji'un. Yuk kita sama menata taqwa pada Allah melalui kepribadian masing-masing.



Status FB saya, 15 September 2013.

Saturday, September 14, 2013

Dakwah Nabi Isa selamanya untuk Bani Israel

Allah didalam kitab-Nya, tidak pernah merubah sasaran dakwah Nabi Isa dari Bani Israel menuju pada An-Naas (manusia secara umum). Syariat Isa adalah syariat yang hanya ditujukan pada kaum tertentu saja. Misi dakwah di Yerusalem dalam 3 tahun hidupnya yang ter-ekspos di publik, hanya menjangkau segelintir saja dari total 12 suku Bani Israel. Diluar kota ini, Bani Israel banyak tersebar sebagai kaum Diaspora di berbagai tempat di seluruh penjuru dunia. Nabi Isa sejak kecil telah pernah mengunjungi berbagai tempat dimana komunitas Bani Israel Diaspora itu berada sehingga ketika misi dakwahnya di Yerusalem menemui banyak hambatan yang berakhir pada penyaliban yang gagal atas dirinya, dakwah Nabi Isa hijrah kepada komunitas Bani Israel Diaspora.


Bersikap Open Minded

 Perlu keluasan jiwa dan keterbukaan pikiran untuk membaca, mempelajari dan memahami tulisan-tulisan yang bertentangan dengan keyakinan. Fakta, tidak semua orang mampu melakukannya. Sebagian besar orang malah menghindar dengan dalih takut tergoyahkan keyakinannya, ada pula yang berlepas diri dan tidak perduli apa kata orang, pokoknya selama itu tidak sama dengan yang ia yakini pasti salah. Jika sudah begini ya, tak ada yang namanya pengetahuan.


Apalagi jika ingin fokus di study Kristologi dan perbandingan madzhab, ya harus berani meskipun nantinya pada titik tertentu akan di sebut orang sesat dan kafir Ya ... biarkan saja orang berkata apa, yang penting Tauhid kita tetap bersih dari kemusryikan, toh Allah lebih tahu rahasia hati.



Status Update FB saya, 13 September 2013.

Antara Isa dan Muhammad

Kesamaan antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad pada masa kecil hingga dewasanya adalah kedua Nabi agung ini sama-sama penjelajah antar negri di dunia. Nabi Isa sejak kecil suka mengikuti ekspedisi perdagangan timah paman ibunya, Yusuf Arimatea hingga ke Inggris sementara Nabi Muhammad sejak kecil suka mengikuti ekspedisi perdagangan pamannya, Abi Thalib, sampai ke Syam dan boleh jadi lebih jauh dari itu.


Setelah dewasa, pun keduanya besar kemungkinan terindikasi melanjutkan "pengembaraannya sendiri". Nabi Isa baru hadir di Yerusalem saat 33 tahun, sebelum itu beberapa pakar PB menyebutnya dgn istilah "The lost years" krn dianggap tidak jelas keberadaannya. Nabi Muhammad sendiri tercatat sampai usia 40 tahunan berprofesi sebagai pedagang sukses yg sering bepergian ke luar negeri Mekkah.


Friday, September 13, 2013

Hiduplah apa adanya

Gelar sarjana apapun yang kita sandang diatas dunia ini, strata sosial yang tinggi bagaimanapun kita miliki saat ini tidak akan melepaskan sebuah fakta bahwa kita adalah hamba Allah yang faqir. Lemah, cengeng, dan selalu penuh kekurangan. So, jangan lebay dalam hidup. Sama sajalah namanya manusia. Tak usah gila hormat atau bertingkah munafik. Tampillah apa adanya dengan seluruh kelebihan dan kekurangan kita. Rasul Muhammad saja selalu berkata:




ana basyarun mislukum yuuha ilayya annamâ ilâhukum ilâhun wâhidun.,
Aku hanya manusia biasa seperti kamu yang diberi wahyu bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa.



Jadi, mari jalani hidup dengan prinsip :




'An ta'budallah ka-annaka tarohu fain-lam takun tarohu fainnahu yaro'
Beribadahlah engkau pada Allah seolah engkau melihat Allah dan
Jika engkau tidak bisa melakukannya maka sadarilah bahwa Allah pasti melihatmu.



Dengan demikian, kita bisa sama-sama mawas diri dalam hidup. Tidak berlaku angkuh dan sombong.



Status FB saya, 13 September 2013



Thursday, September 12, 2013

Jangan merasa jadi orang penting!

Orang yang merasa dirinya istimewa pasti gampang jengkel dan juga menjengkelkan karena akan menuntut orang lain memperlakukannya istimewa. Mari teladani perilaku Rasulullah SAW sebagaimana tercatat dalam Musnad Ahmad No. 11752:




 Dari Anas bin Malik bahwa seorang wanita bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di jalanan Madinah, lalu wanita tersebut berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai permintaan kepadamu" beliau bersabda: "Wahai ummu fulan, engkau duduklah di tempat mana pun yang engkau inginkan, maka aku akan temui kamu, " Anas berkata; "Lalu wanita itu duduk dan begitu pula dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga keperluannya selesai."



 Alangkah bersahajanya beliau, ketika ada orang yang butuh pada beliau, justru beliaulah yang mendatanginya bukan sebaliknya. Padahal kapasitas beliau jika di lihat secara awam begitu tinggi, ia seorang pemimpin umat, sekelas presiden atau raja di jaman sekarang, bahkan lebih dari itu, beliau adalah seorang Nabi yang tentu saja sering "meeting" dengan tokoh-tokoh penting dan terhormat, mulai dari kelas Malaikat sampai kelasnya manusia.


Tapi, Allahu Akbar. Akhlaknya pada orang lain yang ingin menemuinya, luar biasa. Yuuk kita belajar meniru akhlak ini. Sungguh tidak akan hilang wibawa, harga diri atau kehormatan kita dengan melakukannya.


Status Update FB saya, 13 September 2013.

Doa kepahaman...

Duhai Ar-Rahman, Allah yang tiada tuhan selain Engkau. Berilah hamba kekuatan, keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan sikap untuk selalu bisa berbaik sangka atas kejadian dalam hidup hamba. Berilah juga hamba kecerdasan untuk bisa menangkap hikmah dibalik semua ketetapan yang Engkau berikan.

#doa



Status FB saya, 12 September 2013

Arti sesuatu ...

Kehilangan mengajarkan kita arti memiliki, kekecewaan mengajarkan kita arti ketabahan. Kesepian mengajarkan kita arti kebersamaan. Kadang untuk menguatkan langkah ke depan kita harus mau mundur selangkah kebelakang. Usaha, doa dan tawakkal. Do the best and let the rest to Allah.


Sepakat?



Status FB saya, 11 September 2013

Wednesday, September 11, 2013

Allah dan Makhluk

Setiap yg mulia selain Allah adalah rendah, setiap yg kuat selain Allah adalah lemah. Setiap tuan selain Allah adalah hamba. Setiap yg berilmu selain Allah adlh pencari ilmu. Semoga Allah merahmati orang yg mendengar hikmah dan memeliharanya, bila diajak kejalan benar dia mengikutinya.


Kita hanyalah tanah yg melekat pd tulang belulang, suatu hari tanah itu akan kembali kebumi. Tertipulah org yg menipu dirinya sendiri.



Status FB saya, 11 September 2013

Monday, September 9, 2013

Hukum berdoa berjemaah setelah sholat

Oleh. Armansyah


Doa tidak harus dilafaskan dalam bahasa Arab, apalagi khususnya ketika si pembaca doa atau orang yang mendengarkannya sama sekali tidak paham atas apa yang dibaca tersebut. Tidak ada tingkat dan derajat bahwa berdoa dalam bahasa Arab lebih baik daripada bahasa 'ajam.


Khotibun naas bi lughoti qaumihim, berbicaralah kepada manusia dengan bahasa kaumnya, khotibun naas 'ala qodri 'uqulihim, bicaralah dengan manusia sesuai dengan kadar kemampuan akal fikirannya/latar belakangnya/pendidikannya/lingkungannya.


Selamat menjalani hari untuk semua sahabat di sosial media, semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat dan mendapatkan ridho dari Allah ta'ala.


Status FB saya, 09 September 2013



Saya ambil beberapa komentar & tanggapan pada status ini.


Q : Question = Pertanyaan


A : Answer = Jawaban


Q. Apakah meng Amin kan do'a yg di baca Imam selepas sholat lebih afdhol dari pada kita membaca do'a sendiri..? mohon pencerahan


A. Berdoa setelah sholat secara berjemaah, pada hakekatnya belum saya jumpai dalam sunnah Rasulullah. Entah apa mungkin saya saja yang belum terbaca.


Wednesday, September 4, 2013

Tweet kecil untuk Presiden SBY

tweet untuk presidenMinimal sudah berbuat daripada diam dan merutuk sendiri....


@arman_syah

Antara Nokia, Blackberry dan Islam Indonesia

Oleh : Armansyah


Banyak hal yang kadang terjadi di luar prediksi. Kita ambil contoh kasus Blackberry yang akhirnya harus mengakui kekalahan persaingannya di bidang piranti keras dan sistem operasinya terhadap Android, Apple dan Windows Phone. Begitu pula dengan Nokia yang juga akhirnya di akuisisi oleh Microsoft sehingga kedepannya bisa di tebak brand Nokia sebagai nama piranti gawai hanya akan tinggal kenangan bagi generasi masa depan. Masih banyak contoh lain yang bisa kita angkat untuk menjadi ibrah bagi kaum yang berpikir.


Jika kita ingin menyeberang pada permasalahan realita politik dan peradaban, lihatlah kondisi umat Islam Indonesia saat ini. Centang prenang tak beraturan. Banyak tapi tak punya kekuatan apapun, persis macan tua yang telah ompong giginya. Maksiat merajalela dalam berbagai bentuknya. Alim ulamanya sendiri berpecah belah dalam menghadapi banyak permasalahan duniawi bahkan ada yang sampai terjebak dalam kemilaunya harta dan populeritas. Membendung laju penyelenggaraan Miss World 2013 saja kita tak bisa. Kelimpungan bak anak ayam kehilangan induknya.


Islam tidak identik dengan Arab

Cerdaslah dalam beragama. Islam dan Arab adalah dua hal yang berbeda. Benar Islam turun di Arab diwahyukan pada Nabi berkebangsaan Arab, tapi tidak semua hal yang berbau Arab secara praktis identik dengan Islam. Ada banyak praktek Arab yang justru bertentangan dengan Islam, dan itu disebut Arab Jahiliyah. Istilah Jahiliyah sendiri, berlaku umum disetiap masa, tidak hanya merujuk pada kaum pembangkang yang memusuhi dakwah Rasulullah pada masa lalu saja tetapi juga pada jaman-jaman berikutnya termasuk jaman modern ini. Jadi ketika di Arab sana ada acara kontes ratu-ratuan juga yang pun ikutan pamer aurat, maka itu bukan Islam. Ketika di Arab sana ada tarian perut dengan melenggak lenggok membakar nafsu syahwat, maka itu bukan Islam dan seterusnya.


Jadi Islam itu apa? Ya lihatlah apa yang ada dalam al-Qur'an. Itulah Islam. Lalu bagaimana dengan as-Sunnah? Ya didedah dulu sunnahnya, sebab tidak semua sunnah berlaku universal atau bersifat umum. Ada sunnah yang berlaku khusus dan mengikat pada masanya, serta ada sunnah yang merupakan aplikasi dari al-Qur'an yang tetap menjadi pedoman sepanjang jaman.


#Islambukanarab #Islamuniversal

Arsip Status FB saya, 04/09/2013

Tuesday, September 3, 2013

Antara Miss World - Budaya dan Agama

Oleh : Armansyahmw-monkeyworld

Manusia adalah makhluk berbudaya, budaya sendiri merupakan buatan manusia atas akal budinya. Akal, bukan sesuatu yang sifatnya beku, namun ia manakala digunakan secara optimal dan dicerahkan dengan edukasi, akan menghasilkan kecerdasan tertentu secara berjenjang. Ini kemudian kita kenal dengan istilah "IQ". Budi, merupakan kecerdasan batin yang diperoleh melalui proses pengalaman hidup yang juga secara berjenjang.


Oleh sebab itulah, manusia yang berbudaya harusnya juga manusia yang berakal. Tanpa akal, --menurut alm. Uje dalam salah satu lagunya-- kita hanyalah manusia gila. Oleh sebab itulah, didalam Islam, seseorang tidak di hitung beragama kecuali ia berakal. Dalam pengertian berakal sehat, mampu digunakan secara wars. Aneh saja ketika manusia mencoba membentrokkan antara budaya dan agama. Padahal antara keduanya berpusat pada satu titik, yaitu akal.


Monday, September 2, 2013

Sayangi istri kita...

Oleh : Armansyah


Wahay kaum Adam. Pernahkah kita sejenak merenung tentang istri kita? Beliau merelakan dirinya untuk melayani kita, suaminya, dalam pengertian yang seluasnya secara totalitas. Kita mungkin merasa kerja kita sebagai laki-laki, sebagai suami dan sebagai kepala rumah tangga sudah sedemikian beratnya mencari nafkah diluar rumah. Berjibaku dengan hari-hari panjang yang penuh lelah, keringat bahkan mungkin darah dan air mata.


Istri kita itu.... percayalah, beliau lebih dari kita.
Jika misalnya mereka dulu bisa memilih untuk terlahir menjadi pria atau wanita, mungkin, mereka akan memilih terlahir menjadi laki-laki seperti suaminya.


Setiap bulan, mereka mengalami pendarahan menstruasi. Ada diantaranya yang harus terbaring sakit berhari-hari menanggung sampai periode tersebut berlalu. Apa setiap bulan kita para laki-laki mengalami pendarahan seperti mereka?


--Jawab: Tidak

Setelah menjadi istri kita, mereka terpisah dari kedua orang tuanya, terpisah dari kakak, adik, mamang dan keluarga lainnya untuk hidup bersama kita, dikediaman yang kita tentukan.


Apa anda pikir, mereka awalnya tidak merasa sedih dan berat melakukannya?


Fenomena kegalauan caleg

Ada fenomena kegalauan para caleg akhir-akhir ini di wall saya. Selama ini, jangankan menjawab salam dan sapa kita sebagai konstituennya dulu. Posting status saja jarang dan hampir tak pernah di media sosial meskipun cuma kalimat singkat utk mengabarkan kerja yg ia lakukan di bangku DPR/DPRD sana. Bahkan kita sampai lupa jika ia punya account disini (untung tidak ikut lupa pernah berkawan langsungdengannya). Eh sekarang, sudah hampir 1 bulan lebih kok tweetnya, update postingnya sehari bisa lebih dari 10x. Profile Picturenya juga diganti sama "baju kebesaran" partainya. Replynya juga luar biasa cepet, no jeda waktu. 


Ya saya tidak menyalahkannya, hanya saya menyebutnya sebagai fenomena kegalauan saja. Kemaren-kemaren pada kemane boss? pas udah diujung waktu baru nongol and tau-tau minta dukungan lagi. Begimane ceritenya ini? Lapor dulu donk aktivitas ente kemaren-kemaren sama rakyatmu. Kita khan juga perlu tau ente disane bener kerja ataw cuma duduk melamun and tidur sadja? lihat tuh profilnya Dede Yusuf (ssst, ane bukan pendukung partainya ya, cuma kasih contoh yang bener saja), seluruh aktivitasnya selama dan setelah menjabat selalu diupdate sehingga kita tahu dan bisa memberikan penilaian terhadap kualitas dan kualifikasi orang2 yg kita pilih waktu pemilu kemaren salah or bener. Jadi pejabat itu membumilah, mari komunikasi sama masyarakat, sama pendukung. Bukan seolah jadi manusia tak tersentuh. Pas butuh dukungan baru sibuk sapa sana dan sapa sini. Hadeeehhh. 


Ya semoga baik sadjalah akhirnya..... niat dan hati anda khan cuma Allah yang tahu. Saya cuma bilang, Innalillahi wa-Inna ilayhirooji'un sadja. 


Arsip Status Update FB saya, 02 September 2013

Diujung rinduku kelak...

Oleh: Armansyah


Setiap kali saya melihat anak-anak saya yang terbaring pulas kelelahan dalam tidur malamnya, saya sering berpikir bila saya harus benar-benar bisa bersyukur hari ini. Mereka anak2 saya yg masih butuh saya sebagai ayahnya untuk mengayomi mereka. Butuh perlindungan, nafkah, tempat bercerita, bertanya dan juga tempat mereka bermain.


kami-ber4b


kami-ber4a




Suatu hari mereka yang malam ini tidur dihadapanku, akan beranjak dewasa dan mungkin pergi jauh meninggalkan rumah ini.... termasuk meninggalkanku. Mereka akan pergi untuk meneruskan studinya, bekerja atau juga menikah. Dan aku akan berdiri ditepian kamar mereka, menatap tempat tidur tuanya yg sudah kosong ditinggalkan tubuh2 kecilnya saat ini. 


Sunday, September 1, 2013

Tolak Miss World 2013 di Indonesia

Oleh.
Armansyah


UUD 1945
BAB XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan




Pasal 31, ayat.


(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.


Pasal 32


(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.




UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Bab 1 tentang ketentuan Umum, Pasal 1 ayat :




1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.



Sayang dan sangat miris, pemerintah yang telah membuat aturan untuk perbaikan anak negeri, justru pemerintah sendiri yang melanggar peraturan yang ia buat dengan memberikan izin pelaksanaan kontes mengontes yang secara norma agama dan juga budaya ditambah konstitusi negara sangat bertentangan.


Jadi ingat sebuah lagu : engkau yang berjanji dan engkau pula yang mengingkari .... persis judul sebuah sinetron di tivi : pemerintahan acakadut.


BTW. Secara teori, salah satunya menurut Ki Hajar Dewantara.
Lingkungan pendidikan itu terbagi atas 3.

1. Lingkungan orang tua/keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat

Menurut Nabi Muhammad.


Kullu mauludin yuuladu ‘alal fithrah, fa-abawaaHu yuHawwidaaniHi aw yunashshiraaniHi aw yumajjisaaniHi yang artinya 'Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah, kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nashara atau Majusi,


Jelas dari sini semua, maka ketika lingkungan keluarga mengajarkan nilai kebaikan moral dan akhlak, lingkungan sekolahpun mengajarkan tentang hal yang sama sesuai amanat undang-undang maupun etika pendidikan secara umum ..... ada satu lingkungan lagi terkait yang juga harus satu kata, yaitu lingkungan masyarakat. Sebab ketiga lingkungan pendidikan inilah menjadi orang tua bagi seorang anak manusia, yang dapat mengarahkan, memberi inspirasi, mencerahkan maupun membengkokkannya dari jalan lurus menuju jalan yang salah.