Tuesday, September 3, 2013

Antara Miss World - Budaya dan Agama

Oleh : Armansyahmw-monkeyworld

Manusia adalah makhluk berbudaya, budaya sendiri merupakan buatan manusia atas akal budinya. Akal, bukan sesuatu yang sifatnya beku, namun ia manakala digunakan secara optimal dan dicerahkan dengan edukasi, akan menghasilkan kecerdasan tertentu secara berjenjang. Ini kemudian kita kenal dengan istilah "IQ". Budi, merupakan kecerdasan batin yang diperoleh melalui proses pengalaman hidup yang juga secara berjenjang.


Oleh sebab itulah, manusia yang berbudaya harusnya juga manusia yang berakal. Tanpa akal, --menurut alm. Uje dalam salah satu lagunya-- kita hanyalah manusia gila. Oleh sebab itulah, didalam Islam, seseorang tidak di hitung beragama kecuali ia berakal. Dalam pengertian berakal sehat, mampu digunakan secara wars. Aneh saja ketika manusia mencoba membentrokkan antara budaya dan agama. Padahal antara keduanya berpusat pada satu titik, yaitu akal.



Al-Qur'an juga berkata dalam surah Yunus ayat 100, bila Tuhan marah pada orang-orang yang tidak mau menggunakan akalnya untuk berpikir.

Tuhan sudah dengan jelas mengaruniakan akal pada manusia untuk memuliakan manusia itu sendiri. Menjadi salah satu titik beda antara makhluk bernama manusia dengan binatang. Dilimpahkan-Nya pula maha karya-Nya berupa alam dibumi ini agar kita bisa mengolahnya sedemikian rupa untuk kemakmuran dan peradaban manusia tersebut. Lah, sekarang manusia justru berlomba untuk menjadi binatang yang tak punya akal. Mau telanjang dan hanya bercelana dalam serta beha untuk dipelototi sekian juta pasang mata dalam sebuah acara yang diatasnamakan budaya/seni bertujuk kontes. Itu bukan kemajuan budaya tapi kemunduran budaya. Penghancuran akal sehat.


Benar apa yang diucapkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Dikhir jaman, rasa malu itu akan hilang.


Apa bedanya makhluk-makhluk itu dengan pelacur... sama-sama menjajakan tubuh, hanya bedanya, yang satu bisa dinikmati secara massal melalui mata dan pikiran, satunya lagi menyentuh dagingnya. Jijik dan menjijikkan. Terkutuklah mereka.


#marahdanbencikarenaAllah

Latar belakang sejarah munculnya acara Miss World adalah untuk kegiatan komersial dimana salah satu perusahaan bikini mempromosikan produk pakaian renang dengan tajuk Festival Bikini Contest yang dimotori oleh Eric Morley pada tahun 1951 di Inggris. Penampilan perempuan-perempuan yang mengenakan bikini adalah salah satu sesi yang wajib dilalui dalam kontes ini.


Dengan mempertontonkan citra perempuan secara fisik, maka secara langsung telah merendahkan martabat perempuan sebagai manusia yang harus dihargai dan diperlakukan sama. Melakukan penilaian dan kompetisi terhadap citra fisik perempuan sama halnya dengan membanding-bandingkan penciptaan perempuan sebagai sosok yang terlahir dengan citra fisik unik, tentu akan menyinggung isu SARA. Penilaian kecantikan fisik tidak memiliki standar mutlak sehingga hal itu berpotensi menimbulkan kesenjangan di antara perempuan. Definisi cantik bukanlah milik juri atau penyelenggara acara serupa. Karena manusia di dunia berasal dari rumpun ras yang berbeda, dengan keunikan masing-masing yang harus dihormati. Kecantikan bukanlah sesuatu yang bisa dipertontonkan dan diperlombakan apalagi menjadi alat komersialisasi. (sumber: http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/13/09/02/mshg91-mengapa-menolak-miss-world)


Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyiddin Junaidi meminta pihak terkait terutama panitia penyelenggara agar mengambil pelajaran dari kasus bentrokan berdarah atas aksi penolakan umat Islam terhadap kontes kecantikan Miss World yang pernah terjadi di Nigeria pada tahun 2002. Pada akhirnya panitia tetap melaksanakan event itu di Nigeria, hingga pada hari “H” terjadi sebuah tindakan kekerasan dan dua ratus orang meninggal dunia. Ini terjadi di Nigeria yang penduduknya 80% beragama Islam. Lalu terpaksa panitia memindahkan tempat event Miss World Contest dari Nigeria ke London. (sumber: http://m.voa-islam.com//news/indonesiana/2013/09/01/26599/ambil-pelajaran-protes-berdarah-umat-islam-tolak-miss-world-di-nigeria/)


Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Event Miss World Contest atau Miss Universe dari sudut pandang agama Islam justru sangat kontradiktif dengan nilai-nilai agama Islam.


No comments:

Post a Comment