Oleh : Armansyah
Wahay kaum Adam. Pernahkah kita sejenak merenung tentang istri kita? Beliau merelakan dirinya untuk melayani kita, suaminya, dalam pengertian yang seluasnya secara totalitas. Kita mungkin merasa kerja kita sebagai laki-laki, sebagai suami dan sebagai kepala rumah tangga sudah sedemikian beratnya mencari nafkah diluar rumah. Berjibaku dengan hari-hari panjang yang penuh lelah, keringat bahkan mungkin darah dan air mata.
Istri kita itu.... percayalah, beliau lebih dari kita.
Jika misalnya mereka dulu bisa memilih untuk terlahir menjadi pria atau wanita, mungkin, mereka akan memilih terlahir menjadi laki-laki seperti suaminya.
Setiap bulan, mereka mengalami pendarahan menstruasi. Ada diantaranya yang harus terbaring sakit berhari-hari menanggung sampai periode tersebut berlalu. Apa setiap bulan kita para laki-laki mengalami pendarahan seperti mereka?
--Jawab: Tidak
Setelah menjadi istri kita, mereka terpisah dari kedua orang tuanya, terpisah dari kakak, adik, mamang dan keluarga lainnya untuk hidup bersama kita, dikediaman yang kita tentukan.
Apa anda pikir, mereka awalnya tidak merasa sedih dan berat melakukannya?
Awal berumah tangga, mungkin ia harus merasakan sakitnya berhubungan intim (maaf). Apakah laki-laki juga merasakan hal itu?
Selanjutnya, hari demi hari mereka lalui dengan sakit yang luar biasa karena mengandung bayi kita dalam perutnya. Tidur kekanan resah, kekiri juga gelisah. Tengkurap mustahil. Sering mereka bangun malam hanya karena perutnya merasa mulas tak karuan hingga fajar menyongsong.
Apa kita, kaum lelaki ikut merasakannya?
Selama hamil, mereka mual, sakit kepala, muntah, capek dan beberapa kasus juga ada kejang otot. Apa kita wahay lelaki, ikut merasakan hal yang sama?
Mereka tak bisa minum sembarang obat, sebab salah-salah justru mengganggu janin yang ia kandung. Terbayangkah oleh kita kaum laki-laki penderitaan mereka menahan sakitnya itu?
Tidak itu saja, mereka juga dalam kondisi hamil harus melayani kebutuhan kita. Menyiapkan makan kita, pergi kepasar buat belanja, membuatkan kopi, memasak, mencuci pakaian, mencuci piring, mensterika pakaian kita. Belum lagi kalau kita sudah punya anak... harus ngurus anak. Mandikan mereka, menidurkan dan sebagainya.
Hoy kaum Adam.... pernah kebayang gak sama kita jika kita yang harus begitu?
Waktu melahirkan.... ada yang pernah lihat? sakitnya Allahu Akbar. Tiga kali saya menyaksikan langsung proses kelahiran anak-anak saya. Ngeri luar biasa. Sakitnya itu, waduh. Allahu Akbar. Mulai dari bukaan 3-4-5 dan seterusnya sampai brojol bayi kita itu, istri berjuang antara hidup dan mati.
Apa kita pernah merasakan apa yang mereka benar-benar rasakan?
Lalu.... kita seenaknya saja memperlakukan istri? membentak mereka, menampar mereka..... dan menduakan mereka bahkan ada yang sampai menyiramnya dengan air panas dan membunuh istrinya sendiri?
Allahu Akbar .... kira-kira menurut anda, manusiakah kita?
Innalillahi wa-inna ilayhi rooji'un.
Yuk kita sama-sama sayangi istri kita, perlakukan mereka dengan baik. Kasihi dan tunaikan hak mereka.
Arsip Status FB saya, 02/09/2013
Jangan pernah berpikir atau mencoba TUKERAN ISTRI seperti cerita berikut ini
ReplyDeletehttp://azharmind.blogspot.com/2012/02/tukeran-istri.html