Oleh : Armansyah
Banyak hal yang kadang terjadi di luar prediksi. Kita ambil contoh kasus Blackberry yang akhirnya harus mengakui kekalahan persaingannya di bidang piranti keras dan sistem operasinya terhadap Android, Apple dan Windows Phone. Begitu pula dengan Nokia yang juga akhirnya di akuisisi oleh Microsoft sehingga kedepannya bisa di tebak brand Nokia sebagai nama piranti gawai hanya akan tinggal kenangan bagi generasi masa depan. Masih banyak contoh lain yang bisa kita angkat untuk menjadi ibrah bagi kaum yang berpikir.
Jika kita ingin menyeberang pada permasalahan realita politik dan peradaban, lihatlah kondisi umat Islam Indonesia saat ini. Centang prenang tak beraturan. Banyak tapi tak punya kekuatan apapun, persis macan tua yang telah ompong giginya. Maksiat merajalela dalam berbagai bentuknya. Alim ulamanya sendiri berpecah belah dalam menghadapi banyak permasalahan duniawi bahkan ada yang sampai terjebak dalam kemilaunya harta dan populeritas. Membendung laju penyelenggaraan Miss World 2013 saja kita tak bisa. Kelimpungan bak anak ayam kehilangan induknya.
Kita cuma bisa demo dan demo sementara mereka terus berjalan sesuai rencana semulanya. Ceramah dan dakwah tidak hanya di masjid dan surau tapi juga bisa di lihat sejak subuh hari sampai dini hari di televisi. Tapi kenapa seolah tak membekaskan perubahan pada jiwa umat Islam yang konon kabarnya masih mayoritas?
Sebuah kemajuankah? ya... maju menuju kehancuran akhlak, akidah dan peradaban. Orang Islamnya banyak tapi bak buih di laut. Sibuk gontok-gontokan sendiri. Akankah umat Islam di tanah air ini nantinya bernasib seperti Blackberry dan Nokia? Kebesaran yang semakin tergerus oleh waktu dan fakta.
Semoga ini cuma ketakutan saya saja melihat semua kondisi kita sekarang ini. Sssst, siapapun anda, dilarang protes pada status ini. Lah wong status saya pribadi kok anda ribut... hehehehe, doakan saja semua ini tidak terjadi. Okey? Loh kok status ini dibuat? yaa anggap saja sebagai shock therapy untuk kita semua .... istilah agamanya : mengingatkan !
No comments:
Post a Comment