Terlalu ringan rasanya jika perjuangan para da’i dalam berdakwah berjalan datar-datar saja. Tidak ada halang rintang yang menentang, tak merasakan getirnya bantahan dan garangnya tentangan dari orang-orang yang didakwahi. Apalagi jika sama sekali tak pernah merasakan perihnya hati dicaci maki. Bila demikian, maka perlu dipertanyakan “misi apa yang dibawa dalam dakwahnya sang da’i?”.
Karenanya, telah menjadi keniscayaan, seorang da’i seharusnya mengemban visi mengajak umat kepada Allah. Dan setiap ajakan menuju Allah pasti ditentang dan dimusuhi. Ini sudah menjadi tradisi yang diwariskan sejak jaman Nabi dan para Wali.
Tak ada hadiah yang lebih indah dan membahagiakan bagi seorang pendakwah selain dapat menyaksikan mereka yang didakwahi menjadi golongan orang-orang yang ta’at beribadah. Karena tujuan sebenarnya dakwah bukanlah agar sang da’i mendapati banyak jema’ah. Melainkan supaya semakin banyak orang menjadi ta’at pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Wahai para kader dakwah. Jadilah engkau da’i yang ikhlas, yang berpegang teguh hanya pada hukum Allah dan Sunnah Rasulullah Saw. Tanpa harus tergoyah harapan akan penghormatan atau sebuah ketenaran, apalagi jika dakwah dijadikan sumber penghasilan. Da’i sejati berdakwah semata-mata hanya mengharap Ridha Illahi.
Wahai para wakil Allah. Bersabarlah atas mereka yang memusuhi, yakinilah itu semua karena ketidaktahuannya. Usah hiraukan halang rintang yang menghadang. Percayalah suatu hari Allah memberikan kemenangan. Bersabarlah, bersabarlah. Bersabarlah dan teruslah berdakwah. Jangan patah sebelum sampai di jannah.
Wahai para warisan Nabi. Jadilah engkau da’i sejati. berdakwahlah dengan hati, ajaklah mereka dengan hikmah dan cinta. Selamatkan umat dari kegelapan. Bawalah mereka berdiri tegap satu barisan dibawah kibaran bendera Rasulullah Saw.
Wahai para da’i sejati, teruslah berdakwah, teruslah berkarya. Allahu Akbar..!
Copas inspirasi dari bersamadakwah.com
No comments:
Post a Comment