Saya tidak ingin berpolemik dengan pemberitaan TEMPO. Jujur saya tidak percaya sepenuhnya dengan majalah ini. Tetap jaga kehormatan para ulama kita di MUI, jangan terpancing dengan berbagai pemberitaan yang belum jelas apalagi itu menyudutkan orang-orang yang insyaAllah sholeh. Benar dan salah, mari serahkan pada proses pengadilan. Mudah-mudahan Allah membukakan semua tabir yang sekarang masih menutupi. Tidak usah ikut menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya bagi kita. | Musuh sedang mencari-cari jalan untuk merusak hubungan umat dan ulamanya. | Ingat, ini (2014) adalah tahun politik!
Jika ragu dengan kehalalan suatu makanan yang akan kita makan, cukup ikuti apa yang terdapat dalam riwayat berikut:
Sunan Abu Daud 3275: Dari Aisyah radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebutkan nama Allah Ta'ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: BISMILLAAHI AWWALAHU WA AAKHIRAHU (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya) '."
Musnad Ahmad 1244: Dari Ibnu A'bud berkata; Ali bin Abu Thalib berkata; "Wahai Ibnu A'bud! Apakah kamu tahu hak makanan?" dia bertanya; "Apakah haknya Wahai Ibnu Abu Thalib?" dia menjawab; "Kamu membaca: BISMILLAHI ALLAHUMMA BARIK LANA FIMA RAZAQTANA (Dengan nama Allah, ya Allah berilah keberkahan pada kami, kepada apa yang telah engkau karuniakan kepada kami)." Ali Radhiallah 'anhu bertanya; "Apakah kamu tahu bagaimana cara syukur jika kamu telah selesai?" Dia berkata; "Bagaimana cara syukurnya?" Ali Radhiallah 'anhu menjawab; "Kamu membaca: ALHAMDULILLAH ALLADZI ATH'AMANA WA SAQANA (Segala puji bagi Allah, yang telah memberi makan kami dan memberi minum kami)."
Silahkan dishare, di repost jika dirasa bermanfaat. Tak perlu izin.
No comments:
Post a Comment