Tuesday, February 18, 2014

PrayforAfrica: Antara Kristenisasi dan Islamisasi

Islamisasi Eropa, Amerika maupun juga Afrika pada dasarnya tidak dilakukan secara struktural dan masif sebagaimana misalnya kristenisasi. Fakta lebih banyak memberikan data pada kita bila sebagian besar mu'alaf, entah apakah dia berasal dari Kristen, Budha, Hindhu maupun keyakinan lainnya bukan karena adanya Islamisasi dalam pengertian ajakan, tawaran, penipuan dengan pemutar balikan ayat-ayat kitab suci apalagi dari paksaan. Para mu'alaf ini umumnya menjadi Islam karena kesadaran yang timbul dari dalam dirinya akibat proses berpikirnya sendiri, tentu saja hal ini tetap melibatkan hidayah Allah.


Islam tidak pernah memaksa siapapun untuk menjadi muslim atau muslimah, hak kebebasan beragama sangat dijamin didalam al-Qur'an. Tentunya meskipun kebebasan sangat dijamin oleh Islam, hal ini tetap tidak dimaksudkan untuk mempermainkan agama. Islam bahkan melarang umatnya untuk menghujat obyek yang dipertuhankan oleh orang lain dalam kepercayaannya. Tegas dan jelas ayatnya didalam al-Qur'an. Apalagi sampai melakukan pembunuhan dan menebar kebencian terhadap sesama umat manusia. Kita hidup berdampingan untuk saling menghormati akidah masing-masing. Tentu tetap pula kita tidak dapat mencampur adukkan antara Islam dan Kristen, Islam dan Hindhu serta sejenisnya. Satu kata, bahwa menghormati bukan berarti mengamini. 


Apa yang terjadi di Bosnia tahun 1995, kemudian juga disejumlah tempat lain diseluruh dunia termasuk kasus Ambon beberapa tahun lalu dan sekarang terjadi juga di Afrika Tengah dimana umat Islam mengalami pembantaian secara masif oleh orang-orang ataupun oknum yang selalu mengagungkan dogma cinta kasih, adalah fakta bahwa manusia lebih banyak beragama secara doktrinal ketimbang paham hakekat keberagamaan dalam dirinya. Tentu kita tidak akan menghakimi sosok yesusnya yang jelas berposisi sebagai Nabi dalam kepercayaan Islam dan dikenal dengan nama Isa al-Masih. Beliau a.s. tidak pernah mengajarkan kebencian dan tidak bertanggung jawab atas penyimpangan yang terjadi dikalangan umatnya sepeninggal beliau wafat. 


Semoga fokus perhatian umat Islam didunia tidak hanya terpaku pada kasus Suriah saja ataupun segala hal seputar ISIS yang sekarang seperti sedang gegap gempita dalam pemberitaan. Yes we do care, tapi mari kita juga perhatian dengan nasib saudara kita seiman yang ada di Afrika hari ini. Kondisi Afrika sekarang sudah berbeda dengan Afrika dijaman awal Islam turun, dimana Raja Najasyi penguasa kerajaan Abessinia di benua Afrika dengan tangan terbuka menerima hijrahnya Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayah binti Rasulullah, Abdur Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam, dan Utsman bin Maz’un serta rombongan. Afrika hari ini adalah ladang genosida bagi kaum beriman sekaligus ladang jihad bagi orang-orang dan pemerintah Islam yang memiliki kemampuan untuk melakukan pembelaan secara fisik, militer, meja perundingan hingga pikiran.


#prayforafrica

Status FB, 18 Feb 2014

No comments:

Post a Comment