Friday, May 8, 2015

Kita, Allah dan ketersinggungan

Kita sering merasa tersinggung dengan ucapan atau sikap seseorang yang kita anggap menyakiti hati kita bahkan mereka-mereka yang mengambil keputusan pergi meninggalkan kita. Tapi pernahkah kita ingat, berapa kali kita telah menyakiti Tuhan namun DIA tidak pernah pergi meninggalkan kita? sebaliknya, DIA selalu melimpahkan rahmat-Nya setiap waktu pada kita? Simpel saja... kita sekarang ini masih hidup khan? masih bisa membaca status ini khan? coba jika nikmat hidup kita itu diambil oleh-Nya? bukankah kehidupan sendiri merupakan bukti rohmah-Nya Allah pada kita? nikmatnya mata yang masih dapat melihat dan membaca. Coba bayangkan bila nikmat fungsi mata itu dicabut-Nya?




Seandainya kita diberi penawaran uang sebesar 100 juta tetapi syaratnya satu jari kelingking tangan kita harus dipotong, apakah bersedia? Saya percaya banyak dari kita bahkan hampir semuanya akan menolak. Begitupula bila tawarannya ditingkatkan. Kita dikasih uang 1 milyar tapi syaratnya satu kaki kita dipotong. Jawabnya juga sama, kita akan menolaknya. Atau tawaran lain, dikasih uang 1 trilyun namun kita langsung dibunuh saat itu juga. Ya sami mawon toh.


Hikmahnya apa? kita ini sebenarnya kaya raya, kekayaan kita itu tidak dapat diukur dengan materi berapapun. Semua yang kita punya saat ini, tubuh, mata, tangan, kaki dan juga hidup adalah harta kekayaan kita. Semua nikmat Allah yang berlimpah ruah. Sakit sedikit saja kita langsung berobat kedokter. Kenapa? Karena kita takut nikmat ini dicabut sama Allah selamanya.


Again, inti dari ini ... sudah seberapa sering kita bersyukur pada Allah? Kita sering menyakit-Nya dalam bentuk-bentuk pelanggaran hak-Nya untuk disembah dengan berbagai bentuk dan penyifatannya, kita terus melakukan dosa-dosa sepanjang waktu. Apakah Allah meninggalkan kita? Jawabnya, Allah tidak pernah lari dari kita. Allah tidak pernah satu detikpun meninggalkan diri kita, cuma kita yang membuat jarak dengan DIA.


Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan berbuat kebaikan pada sesama makhluk. Menjadi pribadi penebar manfaat.


Rasulullah SAW bersabda: Khoruirunnas anfa'uhum linnas | Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling banyak manfaatnya.


Salam dari bumi Jakabaring, Palembang Darussalam.
Jelang siang 16 April 2015,


Mgs. Armansyah Sutan Sampono Azmatkhan


Original Posted: https://www.facebook.com/armansyah/posts/10153160685108444



No comments:

Post a Comment