Monday, May 18, 2015

Takdir itu kita yang melakukannya!

Allah tidak menzalimi siapapun diantara kita tapi kitalah yang zalim terhadap diri kita sendiri. Sesungguhnya apa yang telah direncanakan-Nya dalam Lauhul Mahfudz pasti akan terjadi. Rangkaian takdir yang saling bertautan dengan berbagi percabangannya itu mewujud tanpa pemaksaan. Kita yang tanpa sadar menjadikan seluruh nubuat agama menjadi kenyataan.

Sama seperti kasus Adam yang sejak awal eksistensinya diperuntukkan sebagai khalifah-Nya dibumi, proses perjalanan waktu mengantarkan Adam berbuat pelanggaran atas inisiatif dirinya sendiri sehingga menjadi alasan kausalita terkabulnya tujuan utama penciptaannya.


foto_sdg_ceramah



Begitupun kita. Sejak lebih dari 1400 tahun silam diberitakan oleh baginda Rasul bahwa kelak umat diakhir jaman akan banyak bertindak centang prenang, tak lagi mengindahkan halal-haram berdasar syari'at, para perempuan berbaju tapi telanjang, prostitusi bukan lagi hal yang tabu bahkan dilegalisasi serta dianggap wajar, pembunuhan dimana-mana, nyawa begitu murah harganya semurah aurat wanita yang dijajakan dijalan-jalan dengan dalih kebebasan hak asasi. Para pemimpin juga bukan terdiri dari orang yang jujur serta berkompeten dibidangnya dalam menangani urusan masyarakat. Melakukan perintah agama justru dianggap asing, seasing dulu ia pertama kali diproklamirkan. Para banci dengan seluruh aktivitas liwatnya berhomo maupun berlesbi ria tertawa menuntut persamaan hak dimata hukum tanpa ada malu jika mereka orang-orang yang menyimpang serta terancam terjun bebas keneraka jahanam atas pengulangan tindakan kaumnya Luth.

Apakah semua ini terjadi atas paksaan Allah? Apakah berbagai fenomena akhir jaman yang banyak diberitakan oleh Rasulullah dulu itu terwujud melalui konspirasi jaman yang penuh paksaan?

Jawabnya adalah tidak.

Kitalah yang dengan penuh kesadaran "secara tak sadar" merealisasikan semua sabda-sabda agung kekasih Allah tersebut. Kita sendiri yang memberikan bukti terhadap kebenaran firman-firman langit itu dalam kehidupan jaman kita. Maka wajar bila kelak semua panca indra diri akan ditagih pertanggungjawaban masing-masing.

Shodaqallahul'adziem.
Selamat memperingati Isrok Mikroj 1436H.
Semoga banyak perenungan yang mencerahkan diperoleh.

Salam dari Palembang Darussalam.
16 Mei 2015

Armansyah.

No comments:

Post a Comment