Monday, April 13, 2015

[Jokowi]: Kini baru kau rasa...

Sekarang jumlah orang yang mengkritisi jokowi semakin bertambah jumlahnya. Sayangnya mereka ini orang-orang yang secara duniawi justru terlihat pintar. Kemaren-kemaren ente pada kemana? Hibernasi? Kenapa saat ini saya justru jarang membuat tulisan tentang jokowi? Karena saya sudah sering melakukan itu dulu, jauh sebelum orang-orang ini bangun dari hipnotis pencitraannya. Sejak awal dia mencalonkan diri sebagai gubernur DKI saya sudah mengkritisinya sampai jelang pilpres 2014. Tapi ya itulah, jangankan seorang Armansyah, lah suara ulama yang nyaring mengingatkan umat waktu itu saja sudah tidak mau didengar dan dituruti. Maka terjadilah apa yang memang harus terjadi sebagai konsekuensinya.




Jika sekarang orang bertambah ramai menyudutkannya dengan ragam kejadian yang baru terjadi dan menyulut emosi, maka saya lebih memilih untuk duduk manis sembari membaca berbagai komentar dan ulasan si A si B, si C dan sebagainya terhadap sosok yang dulu digadang-gadang bak messias ini. Pastinya Alhamdulillah saya bersyukur bahwa dulu bersama keluarga besar tidak memilihnya. Minimal secara moral saya tidak merasa ikut terbebani.


Sikap politik saya terkait ini sama sekali tidak berubah, saya bukan pendukung rezim ini dan tidak meridhoinya walau secara sistem kenegaraan saya terpaksa menghormati konsensus yang membuat sang tokoh menjadi orang nomor satu. Tetapi hanya saya tidak ingin larut jauh dengan caci maki atau penghujatan. Ibarat lirik lawasnya lagu Dewi yull: Kini baru kau rasa....


Semoga Allah memaafkan kesalahan kita yang mengabaikan nasehat dan rekomendasi para ulama dan mengembalikan kesejahteraan masyarakat serta kesatuan bangsa ini dimasa depan. InsyaAllah.


Salam dari Palembang.
Armansyah.



No comments:

Post a Comment