Saya ingat dulu waktu masih SD... buku-buku pelajaran itu mudah diperoleh, bahkan dari penjual loak sekalipun. Tidak setiap tahun buku mengalami revisi sehingga buku kakaknya masih dapat digunakan lagi oleh sang adik. Sekolah juga meminjamkan buku milik negara terbitan Balai Pustaka yang boleh dibawa pulang dan dikembalikan lagi setelah akhir semester.
Sekarang melihat jaman anak-anak kita ini, setiap tahun buku yang sama mengalami revisi. Ada-ada saja revisinya, kadang tidak terlalu urgent, hanya menambah gambar, mengganti cover... fontnya dibesarkan...kata pengantar cetakan kesekian dan sejenisnya.... akibatnya halaman bukupun ikut berganti. Tadinya cerita tentang zat cair ada dihalaman 10 eh karena revisi jadi berubah halaman 18. Tadinya sejarah Sriwijaya ada dihalaman 128 setelah direvisi hal-hal yang sepele tadi pada cetakan baru jadi halaman 140-an... Ya anak-anak jadi korban, bingung kalau mereka menggunakan buku pelajaran cetakan tahun sebelumnya. Akhirnya, ya orang tua harus menggelontorkan lagi uang buat beli buku yang baru. Kadang-kadang ada juga guru yang menekankan harus beli buku baru setiap tahun. Diwajibkan istilahnya. Belinya juga mesti dari sekolah, tidak boleh beli diluar. Wah....
Sistem kependidikan yang begini seharusnya diperbaiki... mentalitas penerbit termasuk mentalitas para oknum gurunya. Kembalilah kekhittahnya yang mulia. Jangan semua harus dibisniskan. Memang revisi itu sebuah keniscayaan, sebab memang duniapun selalu berkembang setiap waktu. Tetapi menyangkut kurikulum dan pembelajaran, tentu semua harus ada timelinenya sendiri.
Ah, akhirnya memang terasa juga sulitnya jadi orang tua yang punya anak sudah sekolah. Apalagi jenjang pendidikannya semakin bertingkat, mulai dari TK, SD dan SMP. Sedikit-sedikit uang.... beli bukulah, beli penalah, beli mistar, sumbangan ini, sumbangan itu ..... hahahaha .... wajar saja kalo dulu pas kita masih kecil dan sekolah, orang tua sering pasang tampang sangar ketika kita mulai merapat dan berbaik-baik bicara sama mereka..... loe pasti ada maunya khan..... :-)
Salam dari Palembang Darussalam.
09 April 2015
No comments:
Post a Comment