
Oleh : Armansyah
Hari-hari terakhir ini pemberitaan seputar ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) yang kemudian mendeklarasikan pendirian Khilafah Islamiyah, dan pembai’atan Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi sebagai Khalifah bagi kaum muslimin. Saya tidak ingin memberi komentar apapun terkait ISIS dan kekhalifahan yang mereka canangkan sampai segala sesuatunya menjadi jelas. Pemberitaan yang ada seputar gerakan ini masih sangat simpang siur dan bercampur antara fitnah dan kebenaran sehingga cukup menyulitkan untuk mengambil sikap.
Saya khawatir pernyataan sikap yang keluar dari diri saya tanpa adanya ilmu pengetahuan, dasar yang rojih maupun fakta yang dapat saya pertanggung jawabkan justru dapat menjadi kayu bakar yang memperbesar kobaran api fitnah. Apalagi bila kemudian pernyataan saya nantinya di ikuti oleh sekian banyak orang lain. Musuh-musuh Islam pasti memanfaatkan kondisi ini untuk menghabisi serta semakin memperkeruh fitnah pada kelompok/firqoh dan perjuangan-perjuangan tertentu dari umat Islam diseluruh dunia.
Oleh sebab itu saya menahan diri dari semua komentar maupun pernyataan terhadap fenomena ISIS dan khilafahnya tersebut. Inilah sikap resmi saya. Saya minta semua pihak menghormati sikap saya tersebut ini.
Sikap ini saya sandarkan pada hadist berikut:
Musnad Ahmad 15444: (Ahmad bin Hanbal radliyallhu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ayyash dari Abu syaibah, Yahya bin Yazid dari Abdul Wahab Al Maki dari Abdul Wahid bin Abdullah An Nashri dari Watsilah bin Al Asyqa' berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Seorang muslim atas muslim lainya adalah haram darahnya, kehormatanya dan hartanya. Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, tidak diperkenankan mendzaliminya dan menghinanya. Taqwa adalah di sini tempatnya", sambil beliau menunjuk hatinya dengan tangannya, dan beliau bersabda: "Cukuplah seseorang itu disebut bertindak kejahatan, ketika dia menghina saudara muslim".
Nah, adapun tulisan ini saya buat bukan untuk membenarkan atau juga menyalahkan dan menyudutkan ISIS serta aktivitasnya. Saya hanya mengajukan hadist-hadist Rasul yang dimuat dalam kitab, musnad dan sunan para perawi hadist sejak ribuan tahun lalu. Jauh sebelum ISIS ada dan terbentuk dengan semua pro dan kontranya.
Hadist-hadist ini mungkin dapat menjadi renungan, introspeksi maupun proses kajian pembelajaran lebih jauh terhadap berbagai fenomena terkait perjuangan umat Islam, khususnya yang berkorelasi dengan posisi Syams dan Iraq.

Wallahua'lam.
Mari kita lihat hadist-hadist tersebut lengkap dengan rantai sanad dan nomor hadistnya.... jika ada yang bermaksud untuk meminta lafadzh Arabnya, silahkan kontak saya. InsyaAllah jika sempat saya akan berikan secara free.
Sunan Abu Daud 2124: Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih Al Hadhrami, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, telah menceritakan kepadaku Bahir, dari Khalid yaitu Ibnu Ma'dan dari Ibnu Abu Qutailah dari Ibnu Hawalah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keadaannya sampai kalian menjadi tentara-tentara yang terpisah-pisah, pasukan di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Irak." Ibnu Hawalah berkata; pilihkan (tempat terbaik) untukku wahai Rasulullah apabila aku mendapati hal tersebut! Beliau berkata: "Hendaknya kalian menetap di Syam karena sesungguhnya Syam adalah bumi Allah yang paling terpilih, Allah memilih hamba-hamba pilihannya menuju kepadanya. Adapun jika kalian menolak maka hendaknya kalian menetap di Yaman, dan minumlah dari telaganya, karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku Negeri Syam dan penduduknya."
Musnad Ahmad 16391: Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih dan Yazid bin Abdurabbihi berkata; telah menceritakan kepada kami Baqiyyah berkata; telah bercerita kepadaku Bahir bin Sa'ad dari Khalid bin Ma'dan dari Abu Qutailah dari Ibnu Hawalah sesungguhnya dia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Saat itu akan terjadi tentara-tentara yang berkelompok-kelompok. Tentara yang berada di Syam, Tentara yang berada di Yaman, dan Tentara yang berada di Iraq." Ibnu Hawalah berkata; "Pilihkan untukku, Wahai Rasulullah, jika saya menjumpai hal itu!." Beliau bersabda: "Bergabunglah di Syam, karena di sana ada hamba-hamba Allah yang terpilih. Jika kalian tidak bisa, maka pergilah ke Yaman. Berilah air dari kolam kalian, sesungguhnya Allah Azzawajalla telah menyerahkan Syam dan penduduknya kepadaku."
Musnad Ahmad 16324: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'Isa berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir sesungguhnya 'Umair bin Hani` menceritakannya, berkata; saya telah mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan di atas mimbar, berkata; saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Akan tetap segolongan orang dari umatku yang menegakkan perintah Allah, tidak membahayakan mereka orang yang merendahkan mereka atau menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah Azzawajalla, dan mereka akan selalu menang menghadapi manusia." Lalu Malik bin Yukhamir As-Saksaki dan berkata; "Wahai Amirul Mukimin, saya mendengar Muadz bin Jabal berkata; 'mereka adalah penduduk Syam', " lalu Mu'awiyah berkata dengan mengangkat suaranya, "Ini, Malik, menyangka sesungguhnya dia telah mendengar Muadz mengatakan mereka adalah penduduk Syam."
Musnad Ahmad 17107: Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ayyasy dari Abdul Aziz bin Ubaidullah dari Abdullah bin Harits ia berkata, saya mendengar Amru bin Ash berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saat saya tidur malaikat datang kepadaku dan mengambil kitab dari bawah bantalku. Lalu ia membawanya ke arah Syam. Maka iman itu akan muncul dari tempat munculnya fitnah di Syam."
Sunan Tirmidzi 2118: Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami dari Mu'awiyah bin Qurrah dari bapaknya berkata " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi di antara kalian, akan senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang diberi kemenangan, orang orang yang menghina mereka tidak akan membahayakan mereka sampai hari kiamat." Muhammad bin Isma'il berkata bahwa Ali bin Al Madini berkata: Mereka itu adalah ahli hadits. Abu Isa berkata: dan dalam bab ini ada hadits dari Abdullah bin Hawalah, Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin 'Amru, dan hadits ini hasan shahih. Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami bahwa Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami bahwa Bahz bin Hakim telah mengkhabarkan kepada kami dari bapaknya dari kakeknya dia berkata: Aku bertanya Wahai Rasulullah, kemana yang engkau perintahkan kepadaku? beliau menjawab: Ke sana." beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Syam. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.
Sunan Tirmidzi 3888: Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Adam cucu Azhar bin As Saman telah menceritakan kepadaku kakekku yaitu Azhar As Saman dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berkahilah kami di negeri Syam kami, Ya Allah, berkahilah kami di negeri Yaman kami." Mereka (para sahabat) berkata; "Dan di daerah Najd kami?" beliau bersabda: "Ya Allah, berkahilah kami di negeri Syam kami, dan berkahilah kami di negeri Yaman kami." Mereka (para sahabat) berkata; "Dan di daerah Najd kami?" beliau bersabda: "Di sana akan terjadi gempa bumi dan fitnah-fitnah." Atau beliau bersabda: "Darinya akan muncul tanduk Syetan." Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan shahih, gharib melalui jalur ini yaitu dari hadits Ibnu 'Aun. Dan hadits ini juga telah diriwayatkan dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Musnad Ahmad 21125: Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shomad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Al Jurairi dari Abu Al Masysya`, anak pungutan Ibnu Al Masysya` dari Abu Umamah berkata; Kiamat tidaklah terjadi hingga penduduk Irak yang terbaik pindah ke Syam dan penduduk jahat Syam pindah ke Irak. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Hendaklah kalian ke Syam." Berkata Abu 'Abdur Rahman; Abu Al Mutsanna, disebut-sebut sebagai anak pungutan mereka berkata Ibnu Al Mutsanna dan Abu Al Mutsanna.
Musnad Ahmad 21449: Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Dhomroh bin Habib bahwa Ibnu Zughbi Al Iyadi menceritakan kepadanya, ia berkata; 'Abdullah bin Hawalah Al Azdi singgah ditempatku, ia berkata padaku; Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengutus kami ke seputar Madinah berjalan kaki untuk mencari harta rampasan perang. Kami kembali tanpa mendapatkan apa pun. Beliau melihat keletihan di wajah-wajah kami. Beliau berdiri menghampiri kami lalu bersabda; "Ya Allah! Janganlah Kau serahkan mereka padaku hingga aku lemah, janganlah mereka Engkau telantarkan hingga mereka lemah, jangan serahkan mereka pada orang-orang hingga mereka lebih mementingkan diri mereka sendiri." Selanjutnya Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Sesungguhnya Syam, Romawi dan Persia -atau Romawi dan Persia- akan ditaklukkan untuk kalian hingga salah seorang dari kalian memiliki unta sekian dan sekian, sapi sekian dan sekian dan kambing sekian dan sekian hingga salah satu diantara mereka diberi seratus dinar lalu ia memarahinya." Beliau meletakkan tangan beliau diatas kepalaku lalu bersabda; "Hai Ibnu Hawalah! Bila kau melihat khilafah turun ditanah suci maka telah dekatlah gempa bumi-gempa bumi, bencana, dan hal-hal besar, dan kiamat saat itu lebih dekat pada manusia melebihi tanganku ini dari kepalamu."
Terakhir, ada sebuah riwayat dalam kitab Shahih Bukhari dengan nomor hadis 3338 yang ingin saya ketengahkan disini. Ditulisnya hadis ini seperti juga tema utama dalam posting yang sedang anda bca ini, sama sekali tidak ada kaitan dengan sikap saya terhadap ISIS. Hadist berikut ini saya cantumkan untuk langkah berhati-hati terhadap berbagai firqah yang tersebar dalam dunia Islam dewasa ini.
Semoga bermanfaat.
Shahih Bukhari 3338: Telah bercerita kepada kami Yahya bin Musa telah bercerita kepada kami Al Walid berkata, telah bercerita kepadaku Ibnu Jabir berkata, telah bercerita kepadaku Busr bin 'Ubaidullah Al Hadlramiy berkata, telah bercerita kepadaku Abu Idris Al Khawlaniy bahwa dia mendengar Hudaifah bin Al Yaman berkata; "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang perkara-perkara kebaikan sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku takut akan menimpaku. Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, dahulu kami berada pada masa jahiliyyah dan keburukan lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan?". Beliau menjawab: "Ya". Aku bertanya lagi; "Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?". Beliau menjawab: "Ya, akan tetapi di dalamnya ada "dukhn" (kotorannya) ". Aku bertanya lagi; "Apa kotorannya itu?". Beliau menjawab: "Yaitu suatu kaum yang memimpin tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari". Aku kembali bertanya; "Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?". Beliau menjawab: "Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan kedalamnya". Aku kembali bertanya; "Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami?". Beliau menjelaskan: "Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian". Aku katakan; "Apa yang baginda perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan itu?". Beliau menjawab: "Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada jama'atul miuslimin dan pemimpin mereka". Aku kembali berkata; "Jika saat itu tidak ada jama'atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin (Islam)?". Beliau menjawab: "Kamu tinggalkan seluruh firqah (kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada kebenaran) ".
Mohon Maaf lahir dan batin dan kepada Allah saya memohon ampunan
Bumi Palembang Darussalam,
04 Agustus 2014 | 08 Syawal 1435H
Mgs. Armansyah Sutan Sampono Azmatkhan
-------------------------------------------------------
Sunan Ibnu Majah 3951: Telah menceritakan kepada kami 'Imran bin Musa Al Laitsi telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Juhadah dari Abdurrahman bin Tsarwan dari Huzail bin Syurahbil dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, ketika mendekati kiamat akan terjadi berbagai fitnah seperti sepenggal malam yang gelap, di pagi hari seseorang beriman lalu di sore hari ia menjadi kafir, dan di sore hari ia beriman lalu di pagi harinya ia kafir. Pada saat itu, orang yang duduk lebih baik dari orang yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik orang yang berlari, maka hancurkanlah busur kalian dan putuskanlah tali busur kalian. dan tancapkanlah pedang-pedang kalian di bebatuan. Jika salah seorang dari kalian diserang, maka jadilah seperti sebaik-baik dari dua anak Adam."
ReplyDeleteTambahan masukan & renungan: (orang yg mengaku) Muslim yang membunuh muslim lain ia masuk neraka. Dan neraka adalah tempat orang kafir.
Bagian akhir hadits menyiratkan bahwa umat akan kembali seperti keadaan Habil & Qabil. Sama2 beriman namun terjadi perselisihan sehingga salah satu dibunuh oleh yang lain. Hadits di atas bisa jadi gambaran umat menjelang kiamat akan terjadinya perang saudara sesama muslim atau bisa jadi meletusnya perang sunni syiah karena kita ketahui daerah ISIS, Syam dan Irak adalah basis sunni syiah. Dan isu sunni-syiah ini merupakan makanan empuk bagi para pembenci Islam untuk menghancurkan umat Islam tanpa perlu diserang dari luar.
Dan Rasul memerintahkan umatnya yang memahami jika keadaan itu terjadi supaya umatnya diam, tetap duduk di rumah, menghancurkan senjata sendiri supaya tidak menjadi orang yang pagi harinya beriman(shalat) dan di sore harinya kafir(membunuh sesama muslim)
Wallahu a'lam.
Pusing gw bacanya... intinya apa..tulisan ini hanya sekedar menyadur saja (copas) malah membuat bingung pokok tulisan anda maksudnya apa.
ReplyDeleteTulisan diatas bagus dan bisa dipahami kok,, maksud intinya menjadi qobil dan habil adalah Qobil dan habil adalah dua anak adam yang satu membunuh yang lain dan saat itulah pertamakalinya pembunuhan manusia dan INTINYA JADILAH YANG DIBUNUH BUKAN MEMBUNUH :-)
ReplyDelete