Friday, August 1, 2014

Mengenal Hatim !

mengenal_hatim

 

Anda tahu Hatim? Ya, saya percaya hampir semua dari anda setidaknya --walaupun belum menontonnya-- tapi pernah melihat iklan dari sebuah film seri yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi tanah air mengenai sepak terjang sang Pangeran dari negeri Yaman tersebut.


But, tokoh Hatim yang akan saya bahas pada status ini bukanlah tokoh Hatim yang sama, tapi, ia adalah Abu Abdurrahman Hatim al-Asham, murid dari Syaqiq al-Balkhi, salah seorang ahli tasawuf.


Pada suatu hari, sang guru bertanya pada Hatim.




"Berapa lama engkau telah berguru padaku, wahai Hatim?"
"30 tahun", jawab Hatim
"Selama itu, apa saja yang telah berhasil engkau pelajari dariku?" tanya sang guru


"Aku cuma belajar 8 hal saja selama 30 tahun itu"
"Selama 30 tahun umurku bersamamu itu, engkau hanya belajar 8 hal saja Hatim?" Tanya sang guru dengan gusar.


Hatim tersenyum dan menggeser sedikit tempat duduknya seraya menjawab,
"Guruku, memang demikianlah adanya. Aku tidak berdusta"


Sambil masih menahan rasa gusarnya itu, sang guru kembali bertanya.
"Jelaskan padaku yang 8 itu Hatim, aku ingin tahu."



Inilah jawaban Hatim.



8jawaban_hatim


"Aku lihat semua orang mempunyai kekasih. Dia ingin sehidup semati dengan kekasihnya. Padahal ketika sampai kekubur, berpisahlah dia dengan kekasihnya. Aku pilih amal saleh sebagai kekasihku, karena ia akan tetap menyertaiku bila aku masuk kubur dan juga menemaniku ketika menghadap panggilan ilahi nanti".


Sang guru perlahan mulai tersenyum, dan bertanya lagi.
"Benar sekali, Hatim. Lalu apa yang kedua?"

"Guru, aku perhatikan firman Allah: | Adapun orang yang takut dihadapan kebesaran Tuhannya dan menahan nafsunya, syurgalah tempat tinggalnya. | Tuhan benar dan aku memilih syurga. Aku berjuang mengendalikan hawa nafsuku." Jawab Hatim.


"Engkau betul, apa yang ke-3?"

"Setiap orang memiliki kekayaan. Dia menghargai, menilai dan memelihara kekayaan itu. Aku perhatikan firman Allah: | Apa yang ada padamu akan hilang. Apa yang ada di sisi Allah akan abadi. | Kapan saja aku memperoleh kekayaan, aku serahkan kekayaanku untuk Allah, supaya kekayaan itu terpelihara disisi-Nya".


"Bagus sekali Hatim, apa yang ke-4?"

"Aku melihat semua orang mempunya nilai yang dikejarnya. Harta, pangkat, kemuliaan dan keturunan. Semuanya bagiku tidak bernilai. Aku memperhatikan firman Allah: | Yang paling mulia diantaramu adalah yang paling bertakwa. | Aku ingin menjadi orang yang paling mulia disisi Allah, karena itu aku memilih takwa".


"Lalu ke-5. Aku memperhatikan orang saling menusuk, saling mengutuk. Semuanya karena dengki. Padahal Allah berfirman: | Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan mereka didunia ini" | Akupun meninggalkan dengki. Aku jauhi pertikaian diantara orang banyak".


"Subhanallah...., lalu apa 3 lainnya, muridku"

"Semua orang punya musuh yang mereka perangi. Dan setiap orang umumnya musuhnya berbeda-beda. Padahal Allah berfirman: | Sesungguhnya syetan itu musuh bagimu wahay manusia | Maka aku jadikan syetan musuh tunggalku. Aku lepaskan permusuhanku dengan makhluk lain manapun kecuali terhadapnya.


Ke-7, aku melihat orang berebutan rezeki. Kadang-kadang ada orang yang menghinakan dirinya. Memasuki area yang haram. Melangkah pada hal yang abu-abu. Padahal aku melihat firman Allah: | Tidak ada yang merangkak dimuka bumi ini melainkan rezekinya ada pada Allah. | Aku adalah salah satu yang merangkak dibumi ini. Maka aku mengerjakan kewajibanku kepada Allah.


Terakhir... erat kaitannya dengan yang 7 tadi. Setiap orang sering bersandar pada makhluk. Padahal Allah berfirman: | Siapa yang menyandarkan diri pada Allah, Allah akan mencukupkan rezekinya.| Akupun memilih bersandar pada Allah dan melepaskan ketergantunganku pada makhluk.


Armansyah, Palembang.

No comments:

Post a Comment